Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Lingkungan

Perubahan
Sumber: CDNS KLIMG

Pandemi Covid-19 memberikan perubahan yang cukup banyak pada kehidupan manusia. Perubahan itu meliputi terbatasnya aktivitas di luar rumah. Masyarakat dianjurkan untuk tetap di rumah saja untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 ini. Hal ini membuat karyawan menjalani work from home, pelajar dan mahasiswa menjalani pembelajaran online atau dikenal dengan istilah daring.

Kebiasaan pola hidup sehat yang dulu sebelum pandemi virus Covid-19 dianggap remeh, saat ini sudah menjadi kebiasaan hidup masyarakat. Seperti kebiasaan mencuci tangan, memakai masker saat keluar rumah, jaga jarak, dan berolahraga. Beberapa perubahan yang dialami ini dapat dijadikan sebagai pelajaran hidup yang sangat berharga bagi kita semua.

Pandemi Covid-19 memaksa manusia untuk menurunkan berbagai aktitas di luar rumahnya. Hal ini memberikan dampak yang positif pada bumi yang menunjukkan tanda-tanda kondisi yang membaik. Banyak negara di dunia yang menerapkan sistem lockdown sehingga masyarakat di negara dianjurkan untuk di rumah saja. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 yang begitu cepat.

Bacaan Lainnya

Virus Covid-19 membuat manusia tidak bisa melakukan aktivitasnya lagi di luar rumah seperti sebelumnya. Mereka dihimbau untuk mengganti aktivitas di luar rumahnya menjadi di dalam rumah. Seperti proses belajar mengajar di lingkungan sekolah maupun universitas terpaksa harus diganti dengan sistem daring di rumah masing-masing. Pekerjaan yang dilakukan di dalam kantor pun harus diganti menjadi pekerjaan di dalam rumah atau dikenal dengan istilah work from home.

Emisi Karbon

Dengan kebiasaan berada di dalam rumah ini membuat perubahan yang cukup banyak pada kondisi lingkungan. Kondisi bumi saat ini kian membaik, beberapa kota di suatu negara mengalami penurunan tingkat polusi udara yang cukup signifikan, tak terkecuali di Indonesia. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa kualitas udara pada Maret tahun 2020 lebih bersih dibandingkan dengan Maret 2019. Hal ini dikarenakan emisi gas buang transportasi dan industri yang berkurang drastis.

Data mengenai emisi karbon selama pandemi virus Covid-19 telah dirilis oleh NASA. NASA menyebutkan bahwa terjadi penurunan 20 persen dalam pengurangan emisi nitrogen dioksida atau NO2 sebagai dampak dari sistem lockdown. Tingkat korbondioksida juga turun karena negara memproduksi lebih sedikit barang sehingga menggunakan energi yang lebih sedikit. Seperti diketahui bahwa karbondioksida adalah penyebab utama pemanasan global.

Polusi udara adalah salah satu pembunuh dari lingkungan yang sangat mematikan. Polusi udara diperkirakan dapat menyebabkan 7 juta kematian pertahunnya dan dapat memperpendek hidup manusia pertahunnya. Hal tersebut terjadi ketika udara yang dihirup bercampur dengan zat-zat beracun dari asap kendaraan, limbah pabrik, debu, dan sumber polusi yang lain. Efek polusi udara sangat mengkhawatirkan, karena dapat memengaruhi pernafasan, jantung, dan bahkan dapat menyebabkan kanker pada tubuh manusia.

Perubahan Kualitas Lingkungan

Meningkatnya kualitas lingkungan setelah adanya sistem lockdown dan segala aktivitas di rumah saja membuktikan bahwa manusia dan kegiatan ekonomi memiliki andil yang cukup besar dalam penyebaran polusi di udara. Dengan adanya virus Covid-19 ini tidak hanya memberikan dampak negatif tapi juga memberikan dampak positif terhadap kualitas udara di lingkungan. Saat ini udara menjadi lebih jernih sehingga dapat membantu mereka yang positif Covid-19 dan sedang berjuang agar bisa sembuh dari Virus Covid-19. Dengan udara yang jernih ini membuat mereka lebih mudah bernafas dan menghirup udara segar.

Terhentinya aktivitas saat pandemi virus Covid-19 ini secara tidak sadar memberikan dampak yang cukup baik terhadap bumi. Menurunnya aktivitas manusia juga dibarengi menurunnya produksi dari efek rumah kaca yang diakibatkan oleh produksi yang berasal dari polusi dan limbah kendaraan maupun aktivitas pabrik di segala sektor. Hal ini memberikan ruang bagi bumi yang sedang bekerjam untuk memproduksi kembali komponen yang sebelumnya telah usang. Dengan hal tersebut menjadikan kondisi bumi menjadi semakin membaik.

Silva Syahri Rahmadhani
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Editor: Rahmat Al Kafi

Baca Juga:
Pandemi Covid-19 Berdampak pada Kondisi Perekonomian Indonesia
Dampak Covid-19 terhadap Perekonomian dan Pendidikan Negara
Dampak Covid-19 terhadap Ekonomi maupun Bisnis Syariah serta Peran Lembaga Keuangan Islam

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI