Dampak Positif dari Perilaku Asertif bagi Mahasiswa

opini
ilustrasi: Pixabay.com

Ketika membicarakan perilaku asertif mungkin sebagian masyarakat sudah mengetahui apa itu perilaku asertif. Perilaku asertif merupakan perilaku seseorang yang dapat mengekspresikan perasaannya atau hal yang dipikirkannya dalam bentuk tindakan, dan tidak takut untuk membela haknya karena ingin mencapai kedamaian emosional.

Perilaku asertif ini juga cenderung memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ketidakcemasannya pada saat mengungkapkan perasaannya membuat dirinya tampak percaya diri. Sikap seperti ini lah yang dapat menjadi dampak positif bagi mahasiswa.

Mahasiswa yang memiliki perilaku asertif cenderung memiliki banyak kenalan dalam dunia perkuliahan. Perilaku yang dapat dikatakan mudah bergaul ini memiliki dampak positif. Saat kita berada pada sekolah tingkat dasar, menengah, maupun tingkat atas, sistem kelasnya mungkin tidak berubah selama bersekolah dan dapat membuat seseorag memiliki lingkungan pertemanan yang kecil.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Pengaruh Media Sosial terhadap Komunikasi Intrapersonal bagi Kalangan Remaja

Tapi dalam perkuliahan mungkin kita akan mendapatkan lingkungan pertemanan yang lebih luas lagi. Sistem kelas yang berganti setiap semesternya akan membuat kita mendapatkan teman-teman baru. Pada saat inilah perilaku asertif memiliki dampak positif dalam dunia perkuliahan.

Berikut dampak positif perilaku asertif bagi mahasiswa:

1. Dapat membuat relasi pertemanan yang luas;
2. Mampu menolak dan menerima pendapat orang lain tanpa menyakiti pihak manapun;
3. Tidak takut meminta tolong jika membutuhkan bantuan;
4. Dapat mengungkapkan pendapatnya jika terjadi beda pendapat dalam diskusi belajar.

Setelah membahas dampak positif dari perilaku asertif kita dapat melihat hal-hal baik di sana. Namun tidak mungkin hanya dampak positif saja yang ada jika memiliki perilaku asertif. Ada pula dampak negatif dari perilaku tersebut, seseorang yang memiliki perilaku asertif harus mampu juga mengendalikan emosinya.

Terkadang seseorang yang memiliki perilaku asertif menjadi agresif saat memiliki keinginan untuk mengungkapkan pendapatnya secara tegas. Dan inilah hal yang dapat membuat lawan bicaranya terpancing emosi dan menimbulkan pertikaian.

Ada contoh dampak positif jika memiliki perilaku asertif bagi mahasiswa yaitu: Kita melakukan peneliti wawancara terhadap dua orang mahasiswa (Laki-laki), yaitu AM dan MR. Subjek AM menyatakan bahwa Ia sering diajak oleh teman sekelompoknya untuk merokok di kampus.

Ia menyatakan bahwa meskipun banyak yang mempengaruhinya, Ia tetap tidak mau merokok di kampus. Ia lebih sering menolak ajakan teman kelompoknya, karena Ia berpikir hal tersebut dapat merugikan dirinya sendiri (Wawancara personal, 11 September 2022).

Baca Juga: Self Awareness: Membangun Kesadaran Diri

Selanjutnya subjek berinisial MR mengatakan bahwa Ia akan selalu mengatakan apa yang ingin Ia katakan dan rasakan sejujurnya kepada teman-temannya tanpa membohongi perasaan sendiri. Misalnya ketika dalam berdiskusi, MR tidak takut mengemukakan pendapatnya walaupun pendapatnya bertentangan dengan kelompok.

Dari hasil wawancara dengan dua orang mahasiswa dan dua orang mahasiswi di atas, diketahui bahwa terdapat adanya dampak baik jika memliki perilaku asertif di lingkungan kampus.

Kedua mahasiswa cenderung lebih asertif, tampak dari perilakunya yakni bersikap tegas pada diri sendiri, seperti kemampuan menolak ajakan orang lain dan kemampuan berterus terang, serta berkata jujur terhadap situasi yang dihadapi dan dirasakan.

Penulis: 
1. Adinda Mellya Fitriani (201011200924)
2. Afifah Luthfiyah Fatah
(201011200034)
Mahasiswa Akuntansi Universitas Pamulang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI