Efektifitas Penggunaan Rebusan Daun Jambu Biji

Daun Jambu Biji
Sumber: media.istockphoto.com

Daun jambu biji adalah daun yang berasal dari pohon jambu biji, yang memiliki nama ilmiah Psidium guajava. Pohon jambu biji ini berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, tetapi telah menyebar ke berbagai wilayah tropis di seluruh dunia, termasuk Asia, Afrika, dan Pasifik.Di Indonesia sendiri jambu biji ini ada dua jenis yaitu jambu biji dengan warna merah dan jambu biji warna putih.

Daun jambu biji biasanya memiliki warna hijau gelap dan bentuk oval dengan ujung runcing. Seiring dengan penyebaran pohon jambu biji, daunnya juga menjadi populer karena berbagai manfaatnya dalam pengobatan tradisional. Daun jambu biji telah lama digunakan dalam pengobatan alternatif untuk mengobati berbagai kondisi, seperti diare, gangguan pencernaan, infeksi saluran kemih, dan diabetes.

Berdasarkan sejarahnya, daun jambu biji telah digunakan oleh masyarakat pribumi di Amerika Latin untuk pengobatan tradisional sejak zaman pra-Kolumbus. Kemudian, ketika penjelajah Eropa menyebar ke dunia baru, mereka membawa pohon jambu biji bersama mereka, sehingga menyebarkan penggunaan daun jambu biji ke berbagai belahan dunia. Sehingga di Indonesia dapat mengetahui manfaat dari daun jambu biji sebagai pengobatan tradisional yang sudah turun temurun.

Bacaan Lainnya

Selain itu, penelitian ilmiah juga telah menunjukkan beberapa manfaat kesehatan dari daun jambu biji, termasuk kemampuannya untuk menurunkan kadar gula darah, meningkatkan kesehatan jantung,dan memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan infeksi.

Sehingga, kombinasi antara penggunaan tradisional dan dukungan ilmiah telah menjadikan daun jambu biji sebagai bahan herbal yang populer di banyak budaya terutama di Indonesia sendiri sebagai obat tradisional dalam mengobati salah satunya yaitu diare.

Diare (diarrheal disease) berasal dari kata diarroia (Bahasa Yunani) yang berarti mengalir terus, diare merupakan keadaan buang air besar dalam keadaan abnormal dan lebih cair dari biasanya dan dalam jumlah tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam. Diare salah satu penyakit disebabkan oleh infeksi mikroorganisme (Asda & Sekarwati, 2020).

Baca Juga: Efektivitas Daun Jambu Biji sebagai Obat Herbal Meredakan Sakit Diare

Diare merupakan kondisi seseorang yang mengalami buang air besar secara berlebihan dimana tinja tersebut keluar dalam bentuk encer atau cair, biasanya disertai dengan kram perut, mulas, dan kadang-kadang mual atau muntah. Diare terjadi ketika sistem pencernaan tidak dapat menyerap air atau nutrisi dengan baik dari makanan yang dikonsumsi atau ketika terjadi peningkatan produksi cairan dalam usus.

Penyebab diare bisa bermacam-macam, termasuk infeksi virus, bakteri, atau parasit yang menginfeksi saluran pencernaan, konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dari mikroba yang kebersihannya buruk, reaksi terhadap obat-obatan tertentu, stres, atau gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar. Namun, diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri Escherichia coli.

Bakteri Escherichia coli merupakan Bakteri gram negatif berbentuk batang. Pendek dengan panjang sekitar 2 µm, Diameter 0,7 µm, lebarr 0,4-0,7 µm dan Bersifat anaerob fakultatif. Escherichia coli Adalah salah satu bakteri patogen entrik, sehingga bisa menyebabkan dehidrasi, bakteri escherichia coli biasanya yang paling sering menyebab infeksi saluran kemih, infeksi nosokomial, dan diare.

Penyakit diare penyebab infeksi bakteri Escherichia coli biasanya terjadi pada Anak-anak. Didapatkan dari makanan atau minuman yang sudah tercemar, biarpun makanan itu terlihat normal (Rianny ddk, 2020). Diare biasanya merupakan respons tubuh terhadap infeksi atau iritasi pada saluran pencernaan dan merupakan cara alami tubuh untuk membersihkan diri dari zat-zat yang berbahaya.

Namun, diare yang berkepanjangan atau parah dapat menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit yang berbahaya, terutama jika tidak diobati dengan baik.Pengobatan untuk diare ini tergantung dari penyebabnya.

Biasanya, diare ringan dapat diatasi dengan istirahat, minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, dan mengonsumsi makanan ringan yang mudah dicerna seperti buah-buahan dan sayuran yang tinggi serat agar dapat mengembalikan fungsi usus yang memburuk akibat diare.

Baca Juga: Ternyata Ramuan Daun Sirih (Piper Betle L) sebagai Salah Satu Obat Tradisional Penyakit Hipertensi

Salah satu pengobatan dari alternatif sebagian masyarakat dengan menggunakan air rebusan daun jambu biji telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi diare. Daun jambu biji mengandung berbagai senyawa aktif yang memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu mengurangi gejala diare.

Daun jambu biji (Psidium Guajava Linn) Mengandung zat antibakteri yang bisa Menghambat perkembangan bakteri Escherichia coli diantara ada tanin, flafonoid, minyak atsiri (E Globulus) dan alkaloid. Kandungan tanin pada daun jambu biji (Psidium Guajava Linn) dapat menyempit jaringan dan dinding sel sehingga menghalangi permeabilitas sel.

Flavonoid dapat mengatur tumbuhan dengan cahaya matahari buatan dengan Melakukan uji antimikroba, flavonoid juga. Dapat mengakibatkan berlangsungnya kemusnahan pertumbuhan dinding organ. Bakteri, mikroorganisme dan organel organ sebagai hasil berjalannya antara flavonoid dan nukleotida bakteri (Wulandari, 2016).

Berikut adalah cara membuat rebusan daun jambu biji untuk pengobatan diare: Bahan:

  1. Daun jambu biji segar atau kering (sekitar 5-10 lembar);
  2. Air (sekitar 2 gelas).

Langkah pembuatan rebusan daun jambu biji: Bersihkan daun jambu biji dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran atau residu. Jika menggunakan daun jambu biji segar, cuci daun dengan air bersih dan potong-potong menjadi potongan kecil agar senyawa aktifnya lebih mudah larut.

Baca Juga: Potensi Tanaman Daun Sirih sebagai Alternatif Antioksidan Alami

Panaskan air kedalam panci dan tunggu hingga mendidih setelah air mendidih, tambahkan potongan daun jambu biji ke dalam air panas. Biarkan daun jambu biji direbus dalam air panas selama sekitar 10-15 menit. Setelah direbus, biarkan airnya mendingin hingga hangat. Saring rebusan dengan menggunakan saringan atau kain bersih untuk memisahkan cairan dari serat daun. Rebusan daun jambu biji siap untuk diminum.

Beberapa penelitian telah menyoroti senyawa-senyawa aktif dalam daun jambu biji yang memiliki potensi dalam mengatasi diare. Berikut contoh penelitian terkait seperti aktivitas antimikroba. Berdasarkan hasil penelitian dari jurnal” JURNAL ADAM IPTS” Vol 1 nomor 2 edisi Agustus tahun 2022 yang dapat diketahui bahwa pemberian ekstrak daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan bakteri escherichia coli.

Studi pada senyawa-senyawa ini menunjukkan bahwa mereka dapat membantu melawan infeksi bakteri  escherichia coli. Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan potensi daun jambu biji dalam mengobati diare pada manusia, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memvalidasi temuan ini dan memahami mekanisme kerja serta dosis yang tepat.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa rebusan daun jambu biji juga dapat juga digunakan dalam mengobati diare. Selain dari menggunakan rebusan daun jambu biji kita juga harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan terutama makanan atau minuman yang kita minum yang akan dikonsumsi sudah terjamin kebersihannya. Jika tak kunjung membaik dalam waktu tertentu maka ada baiknya dibawa ke dokter supaya mendapatkan terapi yang tepat.

Penulis:

Mutia Wahyuni
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI