Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Plastik

Kerusakan Lingkungan
Say No ! to Plastic. (Sumber: pixabay.com)

Kebiasaan membuang sampah di sungai masih sulit dihilangkan. Banyak sekali masyarakat yang begitu saja membuang sampah rumah tangga ke sungai. Akibatnya sungai penuh dengan sampah.

Pemandangan menjadi kotor dan aroma bau menyebar kemana-mana. Meskipun pemerintah telah melarang, belum ada tindakan tegas bagi mereka yang melanggar aturan tersebut. Salah satu penyebab pencemaran air adalah limbah rumah tangga.

Misalnya air deterjen sisa cuci piring, pakaian, dan sebagainya. Limbah tersebut dibuang tanpa ada proses penyaringan. Sehingga langsung mencampuri air yang ada di lingkungan.

Bacaan Lainnya

Menanam pohon di sekitar rumah memiliki keuntungan yang sangat banyak. Pepohonan dapat menyerap debu sehingga bisa mengurangi polusi udara. Selain itu pepohonan juga akan memberikan Oksigen yang sangat dibutuhkan baik oleh manusia maupun hewan.

Ketersediaan oksigen yang melimpah akan membuat udara terasa segar. Tak kalah pentingnya, pepohonan dapat menyerap air sehingga air hujan bisa tersimpan di akar. Alih fungsi lahan banyak berdampak kepada lingkungan.

Misalnya bencana banjir yang sering terjadi di kota Bandung merupakan akibat dari pengurungan berbagai situ/danau kecil yang menampung air. Tidak kurang dari 300 situ telah dialihfungsikan menjadi pemukiman. Sehingga tidak mengherankan apabila kota tersebut kini sering dilanda banjir.

Pemerintah harus tegas mnegur perusahaan yang membuang limbah pabrik ke sungai. Seperti yang terjadi di daerah Bekasi, sungai menjadi hitam dan pekat. Aroma bau tidak sedap tercium di mana-mana.

Polusi tersebut ternyata diakibatkan oleh pembuangan limbah oleh pabrik-pabrik yang ada di sekitar sungai. Masyarakat berharap agar pemerintah segera menindak pabrik tersebut agar polusi tidak semakin parah. Manusia harus melestarikan lingkungan sekitarnya.

Apabila lingkungan rusak, maka manusia pun akan merasakan dampaknya. Misalnya kerusakan hutan, akan memungkinkan terjadinya bahaya banjir bandang. Banjir tersebut pun akan merusak pemukiman warga maupun sawah ladang.

Sehingga yang menanggung kerugian itu sebenarnya adalah manusia itu sendiri. Banjir rob terjadi karena meningkatnya permukaan air laut. Banjir ini merupakan salah satu isu lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini.

Naiknya permukaan laut disebabkan karena mencairnya es di kutub. Sedangkan mencairnya es di kutub terjadi akibat pemanasan global.

Para ahli mengatakan bahwa penggunaan freon atau CFC merupakan salah satu penyumbang utama terjadinya pemanasan global ini.

Oleh sebab itu untuk menghindari kerusakan lingkungan yang semakin parah, setiap negara kini membatasi penggunaan freon maupun CFC.

Bencana banjir bukan hanya disebabkan oleh faktor alam saja. Justru yang sering terjadi adalah karena faktor manusia. Misalnya saja penebangan hutan tanpa terkontrol, sampah yang menyumbat aliran sungai, maupun hilangnya daerah resapan air.

Sampah merupakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat modern. Baik di negara maju maupun negara berkembang, semuanya menghadapi permasalahan ini.

Perkembangan teknologi seperti penemuan berbagai macam alat yang terbuat dari plastik, ternyata memiliki dampak buruk jangka panjang.

Plastik merupakan salah satu bahan yang sangat sulit diuraikan. Bahkan sampai 100 tahun pun sampah plastik tidak bisa hancur.

Para penggiat lingkungan kini mengkampanyekan penggunaan bahan yang bisa didaur ulang. Sehingga pencemaran lingkungan bisa dikurangi dan diatasi.

Manusia hidup menyesuaikan dengan lingkungannya. Di daerah persawahan, masyarakatnya bekerja sebagai petani. Mereka memanfaatkan tanah yang subur untuk ditanami padi maupun palawija.

Namun di daerah pantai, masyarakatnya banyak bermata pencaharian sebagai nelayan. Sumber daya yang tersedia di lautan mereka manfaatkan untuk kelangsungan hidupnya.

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Lingkungan makhluk hidup dapat berupa lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik. Antara makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi interaksi.

Lingkungan dapat mengalami perubahan, baik karena kegiatan manusia atau peristiwa alam. Perubahan lingkungan oleh karena kegiatan manusia adalah peristiwa alam yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan dan polusi.

Sumber pencemaran berasal dari alam dan lingkungan. Pencemaran yang berasal dari alam antara lain, lava gunung berapi, asap karena pembakaran hutan terhadap bunyi petir.

Perkembangan kemajuan teknologi dan aktivitas manusia menghasilkan berbagai polutan. Berdasarkan jenisnya polutan atau bahan pencemar dapat dibedakan menjadi polutan fisik, kimiawi dan biologi.

Saat ini pencemaran lingkungan telah terjadi pada tingkat yang mengkhawatirkan. Hampir semua lingkup pendidikan telah mengalami pencemaran. Baik pencemaran di air tanah udara, maupun tanah. Limbah dapat berupa zat cair, padat, maupun gas.

Contohnya di industri rumah tangga, pertanian serta pertambangan, pencemaran yang disebabkan oleh zat cair, padat dan gas disebut dengan pencemaran fisik.

Pencemaran air bersih mengakibatkan berkurangnya persediaan air bersih. Kegiatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung bisa mencemari air. Contohnya ketika mencuci tangan dengan sabun.

Banyak sekali kerugian akibat adanya pencemaran air. Air yang tercemar bahan kimia dan zat radioaktif dapat menyebabkan penyakit berbahaya, bahkan kematian.

Misalnya pencemaran udara karena kegiatan nuklir. Air yang tercemar tidak dapat digunakan lagi sesuai peruntukannya. Air yang tercemar biasanya berbau dan akan terus mengandung kotoran atau bahkan zat berbahaya.

Air seperti ini tidak dapat dikonsumsi oleh manusia karena sangat membahayakan kesehatan. Perubahan iklim akan menyebabkan beberapa daerah menjadi basah, dan daerah lainnya menjadi lebih hangat.

Permukaan air laut akan naik akibat dari gletser yang mencair, sementara beberapa daerah akan lebih beresiko terkena gelombang panas, kekeringan, banjir dan bencana alam.

Penulis: Rohidayati
Mahasiswa Teknik Lingkungan, AKATIRTA Magelang.

Editor: Imamah Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI