Menghidupkan Kembali Jantung Literasi Bersama KKN Kampus Mengajar 3 UAD

Kegiatan Membersihkan dan Menata Ulang Buku di Perpustakaan.

Kampus Mengajar ialah salah satu program kegiatan pembelajaran mengajar di sekolah dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Program ini merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah dengan tujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa selama satu semester, membantu para guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah yang terdampak pandemi.

Dalam program ini, penguatan literasi menjadi salah satu urgensi yang harus segera ditindaklanjut dalam sekolah-sekolah sasaran. Memahami kepentingan program Kampus Mengajar, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) turut andil mengambil bagian.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Mahasiswa KKN Kampus Mengajar UAD Galakkan Literasi Masal Bersama Siswa SDN Cipajang 02 Brebes Jawa Tengah

UAD membuka izin bagi mahasiswanya yang ingin berkontribusi memajukan pendidikan negeri. Melalui program ini, UAD memberikan konversi Satuan Kredit Semester (SKS) pada mata kuliah KKN. Pelaksanaan KKN Kampus Mengajar 3 ini pun tidak seperti KKN pada umumnya yang sepenuhnya mengabdi di masyarakat.

Perencanaan dan kegiatan program kerja di sekolah sasaran Kampus Mengajar 3 sepenuhnya menjadi bagian dalam pelaksanaan KKN. Dina Febriana Utami, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), menjadi salah satu mahasiswa yang mengikuti KKN Kampus Mengajar 3 dan bertugas di SMP Muhammadiyah Kretek.

Sebagai seorang mahasiswa dari bidang Bahasa Indonesia, Dina paham akan urgensi peningkatan literasi bagi siswa di SMP Muhammadiyah Kretek. Peralihan pembelajaran daring menuju luring memberikan dampak cukup buruk terhadap minat literasi siswa.

Siswa lebih memilih membuka game dan media sosial dibandingkan membuka novel dan buku daring lainnya. Berawal dari hal ini, siswa cenderung membenci bacaan-bacaan panjang yang biasa tersaji dalam buku ajar maupun soal ujian.

Akhirnya, hasil belajar siswa tidak maksimal, karena menjawab ujian secara acak tanpa membaca dan memahami teks terlebih dahulu.

Baca Juga: Menghidupkan Kembali Sumber Pengetahuan SD Bopkri Gunung Ijo Melalui KKN Kampus Mengajar UAD

Upaya Peningkatan Minat Literasi

Upaya untuk meningkatkan minat literasi siswa di SMP Muhammadiyah ini dimulai dengan menghidupkan kembali perpustakaan sekolah. Perpustakaan yang berisi berbagai macam buku dan aktivitas membaca dapat dikatakan sebagai jantung literasi sekolah.

Pembelajaran daring yang cukup lama telah mematikan perpustakaan sekolah. Matinya kehidupan perpustakaan ini terlihat dari keadaan buku-buku yang kotor dan berserakan tanpa adanya petugas serta pengunjung perpustakaan.

Bersama mahasiswa KKN Kampus Mengajar 3 lainnya, Dina membersihkan, menata, menambah buku bacaan baru, dan membuka kembali perpustakaan untuk siswa pertanggal 10 Maret 2022 hingga akhir penugasan.

Kembali hidupnya jantung literasi sekolah memunculkan upaya lain meningkatkan minat literasi siswa, yaitu pembuatan pojok baca dan mading kelas. Pembuatan pojok baca dan mading kelas melibatkan siswa secara langsung dan dinilai berhasil.

Mading dan Pojok Baca Kelas VIII B.

Keberhasilan ini ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah siswa yang membaca dan meminjam buku dari pojok baca kelas.

“Dimulai dengan tidak ada sama sekali siswa yang membaca buku di kelas, kini telah ada lebih dari tiga siswa yang selalu mengunjungi pojok baca kelas, perpustakaan pun terlihat lebih hidup dengan adanya aktivitas siswa di dalamnya,” ucap Dina.

Pojok Baca Kelas VIII B.

“Fokus mahasiswa untuk menghidupkan kembali perpustakaan sekolah adalah langkah yang sangat tepat untuk peningkatan literasi di SMP ini,” ucap Sukatiwik, Kepala SMP Muhammadiyah Kretek, dalam rapat koordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mahasiswa.

Baca Juga: KKN Kampus Mengajar UAD Adakan Sosialisasi Platform Quizizz pada Pendidik SMPN 1 Carenang

Menghidupkan kembali jantung literasi di SMP Muhammadiyah Kretek bukan tentang perkara mudah maupun sulitnya, namun tekad untuk mewujudkannya dan konsistensi. Hal ini dapat menjadi batu loncatan bagi sekolah untuk bisa melaksanakan kegiatan literasi lainnya sehingga budaya literasi di sekolah tidak mati.

Hidup kembalinya perpustakaan sekolah, pojok baca, dan mading kelas diharapkan tidak berhenti sampai penarikan KKN Kampus Mengajar 3 saja, melainkan dapat diteruskan oleh siswa dan juga guru agar minat literasi di SMP Muhammadiyah Kretek semakin meningkat setiap waktunya.

Berawal dari hal kecil dengan tekad berkembang, perlahan tapi pasti dan berkelanjutan adalah kunci sukses mempertahankan budaya literasi. Salam literasi.

Penulis: Dina Febriana Utami
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UAD

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI