Rumah sakit merupakan sebuah organisasi pelayanan kesehatan yang sangat penting bagi masyarakat. Rumah sakit merupakan salah satu contoh bisnis penyedia jasa kesehatan bagi masyarakat, untuk itu keberadaanya sangatlah penting (Astuti dan Lesmana, 2018).
Salah satu elemen penting dalam operasional rumah sakit adalah sumber daya manusia di berbagai unit atau bidang dengan tugas pokok fungsinya masing-masing dalam bekerja.
Perawat merupakan kelompok terbesar yang terdapat di rumah sakit (Aroni, 2015) dan merupakan tenaga penting dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, karena pelayanan keperawatan yang diberikan selama 24 jam terus-menerus di sisi pasien dan berkesinambungan, sehingga pengelolaan tenaga keperawatan mutlak perlu dilaksanaan dengan baik.
Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga profesional bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun bekerjasama dengan anggota kesehatan lainnya (Depkes RI, 2006).
Pelayanan keperawatan diberikan dalam bentuk kinerja perawat dan harus didasari kemampuan yang tinggi sehingga kinerja mendukung pelaksanaan tugas dalam pelayanan keperawatan. Kinerja merupakan suatu hasil kerja seseorang yang dilakukan sesuai dengan tugas dalam suatu organisasi (Nursalam, 2016).
Kinerja berhubungan dengan produktivitas kerja, kata produktif yang artinya segala kegiatan yang menimbulkan kegunaan (utility). Jika seseorang bekerja, ada hasilnya, maka dikatakan ia produktif, tidak menambah nilai guna bagi masyarakat.
Amanah merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab yang memiliki makna luas. Secara harfiah, amanah berarti kepercayaan atau kepercayaan yang diberikan kepada seseorang untuk menjalankan suatu tugas atau tanggung jawab.
Dalam Islam, amanah juga memiliki makna yang lebih mendalam, yaitu kepercayaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia untuk menjalankan tugas-tugas yang telah ditetapkan-Nya. Oleh karena itu, amanah juga sering dikaitkan dengan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab.
Dari ‘ Abdullah bin ‘Umar, ia berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya.
Seeorang piket perawat yang melaksanakan tugas sebagai pimpinan keperwatan di luar jam dinas akan dimintai pertanggungjawaban saat mulai melaksanakan tugas sampai selesai melaksanakan tugas piket keperawatan dalam 24 jam.
Dari uraian di atas dapat kita pahami berapa macam bentuk amanah? Untuk memahami hal ini, kalian dapat membaca uraian berikut ini.
Baca Juga: Pentingnya Penerapan Sikap Amanah dalam Jiwa Kepemimpinan
1. Amanah terhadap Allah Swt
Ketaatan dalam menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya merupakan amanah terhadap Allah Swt. Al-Qur’an memberikan pesan kepada manusia yang beriman untuk dapat menjaga amanah, baik kepada-Nya, kepada Rasulullah Saw., maupun kepada orang lain. Pesan tersebut dapat dilihat pada firman-Nya:
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah Swt. dan Rasul (Muhammad), dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui (Q.S. al-Anfal/8:27).
Manusia diciptakan untuk menjalankan tugas mengabdi kepada-Nya. Pengabdian kepada-Nya menjadi ciri menjaga amanah. Kita sebagai manusia yang percaya akan semua kebaikan-Nya tidak pantas untuk mengingkari amanah terhadap Allah Swt.
2. Amanah terhadap sesama manusia
Amanah ini meliputi hak sesama manusia. Amanah ini meliputi hak sesama manusia. Contoh ketika dititipi pesan atau barang, kita harus menyampaikannya kepada yang berhak.
Dalam hal melaksanakan tugas sebagai piket keperawatan kita harus menyampaiakan ke atasan kita kondisi sebenarnya kita dapatkan saat melaksanakan piket, melaporkan dengan jujur kondisi di lapangan seperti jumlah personal yang berdinas pagi, siang, dan malam hari, jumlah pasien yang dirawat dalam 1×24 jam, jumlah pasien yang APS, jumlah pasien yang pulang ataupun rujuk dan meninggal, dan juga kejadian yang terjadi di luar jam dinas yang perlu dilaporkan ke pimpinan dan sejauhmana masalah tersebut dapat diatasi. Allah Swt. berfirman tentang hal itu.
Sesungguhnya Allah SWT menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya (Q.S. An-Nisa/ 4: 58).
Baca Juga: Penerapan Kepemimpinan Islam dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
3. Amanah terhadap diri sendiri
Amanah ini merupakan kegiatan memelihara dan menggunakan segenap kemampuan dengan menjaga kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan kebahagiaan diri sendiri.
Cara menjaga Amanah untuk diri sendiri adalah dengan menjaga kebugaran tubuh dalam arti dalam artikel ini adalah meskipun kita melaksanakan piket 1×24 jam kita tetap menjaga kebersihan diri,tetap melaksanakan sholat 5 waktu, berpakaian sesuai ketentuan ditetapkan oleh rumah sakit, tidak minum dan merokok yang menyebabkan tubuh kita sakit sehingga tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik.
Allah Swt. berfirman: Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya (Q.S. al-Mu’minun/23: 8).
Dalam tulisan Hubungan Amanah dan Motivasi dengan Etos Kerja Kader Hidayatullah oleh Agung Trana Jaya (2011), manfaat amanah antara lain:
- Semakin tinggi sifat amanah seseorang, semakin baik pula kualitas spiritualnya. Kualitas spiritual berpengaruh pada kesehatan;
- Secara psikologis sifat amanah bisa membebaskan manusia dari rasa bersalah, meningkatkan percaya diri, dan terhindar dari kecemasan;
- Amanah melahirkan rasa saling percaya sehingga mendukung terciptanya situasi sosial yang aman;
- Amanah merupakan indikator keimanan dan keistimewaan manusia dibanding makhluk Tuhan yang lain.
Dalam kesimpulan, amanah merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjadi orang yang dapat dipercaya, saat dalam melaksanakan tugas sebagai piket perawat di luar jam dinas.
Membangun reputasi yang baik, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, menjaga hubungan yang baik, serta menunjukkan integritas dan etika. Oleh karena itu, mari kita jadikan amanah sebagai prinsip dalam menjalani kehidupan kita agar dapat menciptakan hubungan yang baik dan mencapai tujuan bersama.
Penulis: Siti Fatimah dan Fitri Arofiati, S.Kep., Ns,MAN,Ph.D
Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News
Daftar Pustaka
Agung Trana Jaya (2011),Hubungan Amanah dan Motivasi dengan Etos Kerja Kader Hidayatullah
https://almanhaj.or.id/13821-bagaimana-menjadi-pegawai-yang-amanah.html
Hana Farida Salma, Fuad Mas’ud(2023) PENGARUH KEPEMIMPINAN ISLAMI, BUDAYA ORGANISASI ISLAM, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT
Silahuddin (2021) Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam