Tindak Kecurangan Pegawai Negeri Sipil yang Memanipulasi Absen Fingerprint Menggunakan Stempel atau Silicon

Opini
Ilustrasi: istockphoto

Ketika kedisiplinan tidak tumbuh dari dalam diri seseorang, maka pengaruh dari luar hanya akan sedikit sekali manfaatnya. Seperti yang terjadi di lingkungan instansi, kantor daerah, kantor pemerintah pusat, perusahaan-perusahaan besar, maupun perusahaan yang lingkupnya kecil seperti unit dagang atau toko misalnya.

Setiap kantor maupun perusahaan mewajibkan pegawainya untuk melakukan absensi. Ada yang menggunakan fingerprint, retina mata, atau yang terbaru menggunakan sistem barcode di lingkungan kantor. Namun ada saja pegawai yang memanipulasikannya agar tidak terkena hukuman.

Yang paling gampang dimanipulasi adalah metode fingerprint, yang bisa digantikan dengan stempel karet yang bentuknya mirip dengan sidik jari.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Pengunduran Diri CPNS: Salah Personal atau Sistem?

Absensi kerap membuat para pegawai tidak bebas. Biasanya absensi dilakukan dua kali. Saat masuk kantor dan pulang kantor. Ada juga saat jam istirahat. Hal ini membuat para pegawai terkadang dibatasi ruang geraknya. Apalagi yang biasa bekerja di luar kantor. Mau tidak mau, sebelum pulang ngantor dulu untuk absen.

Sekarang sangat marak jasa pembuatan stempel yang sesuai sidik jari, dari data yang saya peroleh pelanggannya mulai dari karyawan swasta, pegawai bank, dan bahkan Aparatur Sipil Negara (ASN). Tidak hanya sampai di situ saja, para oknum karyawan nakal juga memanfaatkan jari rekan kerjanya.

Ini adalah cara yang paling sering digunakan pegawai karena tidak membutuhkan alat apapun hanya menggunakan jari dari rekan kerja yang sering datang kerja lebih awal.

Untuk menggunakan metode ini, pegawai biasanya sudah melakukan perekaman sidik jari terlebih dahulu ke alat fingerprint dan biasanya menggunakan dua jari di mana salah satu jari digunakan sebagai cadangan untuk absen fingerprint tersebut.

Untuk melancarkan aksinya tersebut, pegawai bisa mengajak rekan kerjanya karena hal ini bisa membuat celah. Karena di saat perekaman sidik jari baru, jari pertama bisa menggunakan jari rekan kerja, sedangkan jari yang satunya untuk jari sendiri.

Untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai banyak hal yang dilakukan seperti membuat absensi digital dengan sidik jari, scan wajah, dan lain sebagainya, cara ini memang cukup efektif tapi yang namanya buatan manusia tentu ada saja kelemahannya, sehingga pribadi-pribadi yang cenderung tidak disiplin dan dorongan dari dalam diri tidak kuat atau tidak dipupuk maka perangkat-perangkat elektronik dan lain sebagainya tidak akan banyak membantu, yang terjadi malah mereka mencari cara untuk memanipulasi atau mengakali agar mereka nampak disiplin dengan beragam cara.

Baca Juga: Penyalahgunaan Kendaraan Dinas oleh PNS

Kejujuran dan kedisiplinan itu mahal harganya. Jadi biasakan jujur dan disiplin. Lihatlah berapa dana yang sudah dikeluarkan para atasan cuman untuk mendisiplinkan karyawannya. Jika ingin kerja nyantai dan bebas datang telat, kamu bisa menjadi pemilik dari usahamu sendiri. Jujur dan disiplin itu penting, terimakasih.

Penulis: Nurmawanti
Mahasiswa Manajemen Sore 1 STIE Pembangunan Tanjungpinang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI