Usaha Laundry Di Tengah Pandemi

Usaha Laundry di Pandemi

Beroperasi di tengah pandemi, pelaku UMKM Laundry harus memutar otak agar usahanya tetap berjalan. Tak sedikit UMKM Laundry yang memanfaatkan para mahasiswa/i sebagai pelanggan tetapnya. Seperti halnya di Jogja. Banyak sekali mahasiswa perantau yang memanfaatkan usaha ini. Namun saat pandemi datang, semua perantau pulang ke daerah masing-masing dan UMKM Laundry pun sepi pelanggan.

“Rata-rata pelanggan tetap saya adalah mahasiswa, tapi semua pulang jadi sepi tidak ada yang masukin cucian di sini,” ucap Bu Lisa salah satu pelaku UMKM Laundry didaerah JaKal Yogyakarta.

Baca Juga: Cara UMKM Meningkatkan Pendapatan di Masa Pandemi

Bacaan Lainnya

Keuntungan yang di dapat pastinya pun menurun drastis. Pada hari normal sebelum pandemi pelaku UMKM dapat mengerjakan 50-70 kg pakaian perharinya, namun saat pandemi mereka hanya mengerjakan hingga 8-10 kg pakaian saja.

Dengan adanya hal ini para pelaku UMKM harus bisa mengatasinya, salah satunya adalah dengan mengurangi jam operasional dan pengurangan pekerja untuk meminimalisir karyawan.

“Ya mau tidak mau 2 karyawan saya pulangkan. Sebetulnya saya juga kasihan mereka tidak bisa bekerja, tapi ya bagaimana lagi kalau saya tidak bisa menggaji mereka. Ya semoga saja pandemi cepat berlalu, lah,” ucap Bu Lisa.

Baca Juga: Akad Ijarah dalam Pelaksanaan Bisnis Laundry

Sampai saat ini pun kasus covid-19 di Jogjakarta mencapai  27.425. 21.298 sembuh dan 665 lainnya meninggal dunia. Mari saat ini kita juga bersama-sama tetap menjalankan protokol kesehatan sebagai usaha untuk membantu pemerintah dalam pengurangan kasus Covid-19.

Natalia Christi Dwi Nawansari
Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI