Pada Juni 2023, Jakarta kembali menjadi salah satu tuan rumah dari ajang kejuaraan internasional balapan mobil listrik Formula E untuk kedua kalinya. Maximilian Gunther, pembalap asal Jerman-Austria yang mewakili Maserati MSG Racing berhasil menjuarai ajang ini.
ABB FIA Formula E World Championship mengusung konsep net zero since day zero, Formula E berkomitmen untuk dapat bermanfaat bagi bumi. Formula E juga mendapatkan pengakuan sebagai olahraga yang paling menjalankan konsep berkelanjutan di dunia oleh Global Sustainability Benchmark in Sports (GSBS).
Lalu bagaimana konsep sustainability yang diterapkan dalam ajang ini? Ada dua hal yang dapat diperhatikan jelas selama acara berlangsung.
Pertama, penonton tidak diizinkan membawa kendaraan pribadi ke lokasi acara. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengurangi emisi karbon. Seluruh penonton disarankan untuk menggunakan transportasi umum atau memarkirkan kendaraan pribadi di titik kumpul yang ditentukan dan menggunakan shuttle bus listrik untuk menuju ke arena sirkuit.
Kedua, bekerja sama dengan Allianz, Formula E menyediakan refill station untuk mengisi ulang botol minum yang dibawa oleh penonton dan refill station ini juga menyediakan gelas kertas agar penonton yang tidak membawa botol minum tetap dapat menghilangkan dahaga.
Ketiga, terdapat banyak tempat sampah dengan kategori masing-masing untuk memudahkan pemilahan dan daur ulang sampah. Untuk itu, Formula E Jakarta Eprix bekerja sama dengan Waste4Change untuk membagi tempat sampah ke dalam kategori-kategori tersebut dan melakukan proses lebih lanjut.
Terakhir, Waste4Change juga melakukan kampanye tentang pentingnya buang sampah pada tempatnya sesuai dengan kategori masing-masing. Kampanye ini dilakukan dengan mengelilingi area penonton di sirkuit sembari mengingatkan penonton untuk membuang sampah pada tempatnya dan sesuai kategori.
Harapannya, dengan disediakan tempat sampah per kategori dan kampanye akan sampah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
Penulis: Trinytha Novelyana dan Mathilda Fadimatou
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
