Pentingnya Kesadaran Religi pada Remaja Islam di Era Milenial

ilustrasi dari Monstera

Masa remaja merupakan masa transisi dan kelanjutan dari masa kanak-kanak dalam menuju tingkat kematangan sebagai persiapan untuk mencapai kedewasaan. Ini berarti kemajuan perkembangan yang dicapai dalam masa remaja merupakan bekal keberhasilan di masa dewasa.

Sebagai suatu proses transisi, masa remaja ditandai dengan berbagai perubahan dalam aspek-aspek fisik, mental, intelektual, dan sosial. Kenakalan remaja semakin meningkat di Indonesia. Berdasarkan hasil survei persentase penduduk berumur 15-19 tahun yang merokok turun menjadi 9,98% pada 2021.

Ini pertama kali persentase ini menyentuh di bawah 10% dalam tiga tahun terakhir. Persentase perokok berumur 15-19 tahun sempat meningkat pada 2020. Ada 10,61% penduduk umur 15-19 tahun yang merokok pada 2020, naik dari 10,54% pada 2019.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Dampak Merokok Aktif pada Remaja

Mayoritas perokok Indonesia pertama kali merokok pada usia 15-19 tahun. Menurut data Riset Kesehatan Dasar, ada 52,1% perokok yang pertama kali merokok pada umur 15-19 tahun. Sebanyak 70% pengguna narkoba di Indonesia saat ini adalah pada usia produktif dan sebanyak 22% pelajar.

Selain itu pada saat ini,  banyak kita liat rusaknya moral dan akhlak pada masyarakat terutama pada remaja yang merupakan peran penting bagi penerus berdirinya sebuah bangsa dan agama. Kenakalan  remaja mungkin sudah tidak asing lagi terdengar dan bahkan dapat kita saksikan sendiri di lingkungan masyarakat.

Adapun bentuk kenakalan remaja seperti: perjudian,  balapan liar,  minuman keras, narkoba, dan tindakan kriminal lainnya.  Hal ini disebabkan adanya pergaulan bebas bagi para remaja serta kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak, sehingga para remaja yang pada dasarnya masih bersifat labil dan memiliki rasa ingin tahu yang besar membawa mereka ke dalam jurang yang disebut pergaulan bebas.

Ada beberapa faktor penyebab remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas di antaranya: pertama, ialah faktor internal yakni kurangnya pengawasan orang tua dapat disebabkan karena kesibukan orang tua atau keluarga broken home, sehingga anak merasa tidak dipedulikan dan mencari simpati dengan cara yang salah.

Selanjutnya faktor eksternal yakni lingkungan tempat tinggal dan lingkungan tempat bermain, karena lingkungan tempat tinggal dan lingkungan tempat bermain adalah faktor penyumbang yang besar dalam pertumbuhan dan tingkah laku remaja,  remaja sering mengikuti apa yang mereka lihat dan mereka dengar sehingga lingkungan yang buruk besar kemungkinan bagi remaja untuk mengikutinya.

Baca Juga: Kesehatan Mental pada Anak dan Remaja

Maka,  orang tua yang memiliki peran penting bagi seorang anak haruslah memberi pengawasan terhadap anak dengan memberikan lingkungan tempat tinggal yang baik, mengetahui dan memantau teman sepermainan serta lingkungan bermain.  

Menjadi orang tua sekaligus teman komunikasi yang baik dengan anak agar anak dapat terbuka dalam segla permasalahan yang terjadi,  meluangkan waktu untuk keluarga agar terjalinnya keluarga yang harmonis sehingga seorang anak tidak pernah merasa terabaikan dalam keluarga.

Oleh karena itu, pada  era milenial saat ini, Remaja masjid semakin terasa diperlukan terutama untuk mengorganisir kegiatan dakwah yang memiliki keterkaitan dengan masjid. Keberadaan organisasi Remaja Masjid dapat memberikan warna tersendiri bagi pengembangan masjid.

Organisasi Remaja Masjid merupakan dinamika kegiatan keagamaan yang orientasi umumnya diarahkan kepada pengembangan dakwah. Selain itu perkumpulan suatu remaja dalam suatu wadah organisasi Islami memiliki dampak yang baik pula dalam membina para remaja dari hal-hal yang kurang bermanfaat.

Di Indonesia terdapat sebuah organisasi remaja yang memberikan wadah kepada para remaja yang kemudian organisasi remaja ini dinamakan dengan Pergerakan Remaja Islam Bersatu atau biasa disebut dengan PRIB. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Penulis: Indira Sari
Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Editor: Ika Ayuni Lestari

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI