Peran Aktif Remaja dalam Membentuk Demokrasi

Remaja dalam Membentuk Demokrasi
Ilustrasi Remaja dalam Membentuk Demokrasi (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Peran aktif remaja dalam membentuk demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana keputusan dibuat oleh mayoritas.

Sejak reformasi 1998, demokrasi menjadi pilar utama di Indonesia. Demokrasi, bagaimanapun, tidak hanya melibatkan pemerintah dan politisi, tetapi juga melibatkan seluruh warga negara, termasuk remaja (pemuda-pemudi).

Remaja atau pemuda adalah bagian penting dari masyarakat dan memiliki peran strategis yang signifikan dalam menentukan masa depan negara. Namun, remaja seringkali tidak terlibat dalam urusan politik dan ekonomi negara, yang menyebabkan masalah yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat.

Bacaan Lainnya

Kebijakan pemerintah seringkali tidak mengutamakan remaja dan kurang memperhatikan kepentingan mereka. Akibatnya, remaja kurang memahami peran mereka dalam membentuk masa depan negara dan memecahkan masalah.

Salah satu masalah yang dihadapi adalah rendahnya kesadaran politik dan ekonomi dikalangan pemuda. Mereka kurang memahami cara berpartisipasi dalam urusan politik dan ekonomi, yang berarti bahwa peran mereka tidak maksimal dan tidak memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat.

Partisipasi politik merupakan hal yang penting dalam sebuah negara demokratis. Masyarakat sebagai warga negara yang memegang peranan penting dalam menjalankan politik.

Dalam membentuk pemerintahan yang baik, tentunya diperlukan partisipasi seluruh warga negara dalam mewujudkan pembangunan yang baik untuk maju dan berkembang. Salah satu partisipasi pemilih pemula adalah untuk mendukung pemerintahan adalah partisipasi politik (Fierna Janvierna Lusie Putri, Vol. 2 No. 2 Tahun 2022).

1. Pendidikan Politik dan Kesadaran Berdemokrasi

Remaja harus tahu apa yang mereka miliki sebagai warga negara dan bagaimana mereka harus berpartisipasi dalam proses demokrasi. Pendidikan politik sangat penting untuk meningkatkan kesadaran berdemokrasi.

Sekolah dan lingkungan keluarga harus membantu remaja memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara dan pentingnya berpartisipasi dalam proses demokrasi. Remaja dapat menjadi warga negara yang kritis, berpendapat, dan berperan aktif dalam membangun demokrasi yang kuat dengan pendidikan politik yang baik.

Seperti Pendidikan Kewarganegaraan, menurut Zamroni berpendapat bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru tentang kesadaran bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat (Kohmaruddin dan Azra, 2008:7).

2. Partisipasi remaja dalam pemilihan dan pemilihan kepala daerah sangat penting.

Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan sebagian negara di dunia termasuk Indonesia. Melalui pemilihan umum memungkinkan semua pihak bisa terakomodasi apa yang diinginkan dan dicita-citakan sehingga terwujud kehidupan yang lebih baik dan menjadi salah satu indikator stabil dan dinamisnya demokrasi suatu bangsa (Yustinus, 2014).   

Oleh sebab itu, remaja dapat berkontribusi, meskipun mereka tidak memiliki hak pilih, dengan mempromosikan pentingnya memilih dan memahami tujuan. Pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah yang sukses sangat bergantung pada partisipasi masyarakat.

Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemilu sangat dibutuhkan. Partisipasi terkait bukan hanya pada saat pemungutan dan perhitungan suara, tetapi juga partisipasi pada setiap tahapan pemilu, guna terciptanya pemilu yang bebas, jujur, dan adil sesuai dengan amanat undang-undang.

 

Penulis: Novi Ristiyani
Mahasiswa PAI, Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Referensi

  1. Elman Sidni Almuntasor1 , Abdurahman2, Muhammad Irfan Faqih3, Achmad Shohibul Hasyim SM4, Agus Wahyudi, P-ISSN: 2962-3227 | E-ISSN: 2962-3235 Prosiding Seminar Hi-Tech (Vol. 1, No. 1, 2022) https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/hitech.
  2. Fierna Janvierna Lusie Putri, R. R. (Vol. 2 No. 2 Tahun 2022 ). Tinjauan Sosiologis Terhadap Partisipasi Politik Dalam Sistem Politik di Indonesia. Wiyatamandala: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 221.
  3. Hidayat, Komaruddin dan Azyumardi Azra. 2008. Pendidikan Kewargaan (Civuc Education). Jakarta: Prenada Media Grup. Yustinus Usfinit, Agung suprojo, Dody setyawan: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN. 2442-6962 Vol. 3, No. 1 (2014).
  4. 6 Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada”. Klik untuk baca: https://sumut.idntimes.com/opinion/politic/julkifli-5/6-bentuk-partisipasi-masyarakat-dalam-pemilu-dan-pilkada.

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI