Menjelang pemilu pada tanggal 14 Februari 2024, banyak persiapan yang dilakukan termasuk memastikan data pemilih, kebijakan coklit hadir untuk mengatasi permasalahan data seorang pemilih.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi adanya kecurangan dalam memilih dan memastikan bahwa pemilih yang memenuhi syarat mendapatkan hak pilih yang adil dan hal ini juga dilakukan untuk memberi penjelasan mengapa tahapan tahapan ini penting untuk kelancaran Pemilu yang akan datang.
BAWASLU mulai melakukan pemantauan serta mengidentifikasi potensi kerawanan masyarakat sekitar dengan mengkoordinasi dengan mahasiswa Universitas Internasional Batam untuk melakukan pendataan data pemilu pencocokan dan penelitian atau coklit di lapangan langsung bersama dengan warga sekitar Batam.
Mahasiswa didampingi oleh para relawan yaitu petugas bawaslu selama kegiatan berlangsung.
Sebagai Mahasiswa, kegiatan yang berlangsung selama 2 hari yaitu 3 Maret 2023 hingga 4 Maret 2023 berperan sebagai badan yang mengevaluasi potensi kerawanan masyarakat serta mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan yang timbul.
Kegiatan ini menargetkan 50 pencocokan data pemilih dalam satu tim kelompok Mahasiswa yang terdiri atas dua orang dengan wilayah TPS yang sudah ditentukan sesuai kurun waktu 4 hari.
Penyebaran 1000 Mahasiswa kedalam lokasi TPS berbeda di kota Batam akan dapat membantu pengawasan potensi kerawanan pemilih ganda.
Serta membantu Bawaslu dalam melaporkan masalah-masalah hak pilih pada akses pemilih. Lokasi kegiatan yang didapatkan oleh kelompok suku Osing 3 terletak di Tiban Lama dan Tiban Indah, Sekupang.
Setiap TPS diberikan 1 orang pendamping untuk membantu perizinan akses lokasi dan membantu jika kami jika memiliki kendala.
Sebelum melakukan pendataan, Anggota tim mengunjungi rumah RT dan RW yang bertugas di lokasi tempat pendataan untuk meminta izin dan bantuannya untuk menginformasikan bahwa akan ada beberapa mahasiswa yang akan mendatangi rumah mereka untuk melakukan pendataan coklit.
Setelah dari rumah RT dan RW anggota tim langsung memulai pendataan coklit.
Anggota tim mengunjungi rumah warga, diawali memberikan salam, kemudian memperkenalkan diri, menjelaskan apa yang akan kami lakukan, meminta izin dan jika diberikan izin anggota tim mulai memberikan sejumlah pertanyaan dan kemudian meminta izin foto bersama dan foto coklit sebagai dokumentasi.
Pada kegiatan ini terdapat kendala dan rintangan-rintangan yang harus dilewati bersama. Saat kegiatan berlangsung kami harus berteduh di manapun yang sekiranya dapat berlindung dari hujan yang tidak mendukung.
Cuaca seperti itu mengulurkan waktu kami yang tidak diinginkan, banyak waktu terbuang.
Ada juga aspek terbesar yang membuat proses pendataan coklit kesulitan adalah anjing peliharaan warga yang berkeliaran di sekitar rumah warga sehingga sangat sulit bagi mahasiswa untuk meminta data dari rumah ke rumah.
Berhubung kebanyakan mahasiswa yang sedang bekerja di hari biasa maka pengambilan data dilakukan di akhir pekan.
Sementara mayoritas warga disana beragama kristen maka kebanyakan dari mereka pada beribadah sehingga waktu yang ada tidak dapat diambil semaksimal mungkin.
Nilai positif dari kegiatan ini dapat mempermudah pihak pemerintah dalam melaksanakan proses Pemilu dan menginspirasi warga Batam untuk ikut serta dalam pelaksanaan pemilu tahun 2024.
Penulis: Suku Osing 3
- Joicelyn Priscilia 2242103
- Rosmawati 2241133
- Fadilla Rahmadani 2042080
- Tharisa Aura Maharani 2261007
- Vivian Febri Ningsih 2231100
- Devina Benhans 2231101
- Axl Wieson 2242095
- Desmond The 2261009
- Verni 2241140
- Wendy 2241141
- Louis Zeng 2231099
- Jason Xaviero 2212035
- Winna 2242096
- Felicia 2242097
- Valentino Angeloi 2241142
Mahasiswa Akuntansi, Manajemen, Sistem Informasi, Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Internasional Batam
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
