Menghadapi Siswa yang Mempunyai Karakteristik yang Berbeda-Beda

siswa

Secara etimologi guru disebut pendidik. Dalam bahasa Arab ada beberapa kata yang berarti guru yaitu mudarris, mu’allim dan mu’addib yang memiliki makna yang sama tetapi mempunyai karakteristik yang berbeda beda.

Guru itu merupakan jabatan profesi, karena itu menjadi guru tidaklah mudah karena harus memiliki kemampuan dan keahlian khusus. Seorang guru mempunyai tugas khusus yaitu memberikan pelayanan pendidikan yang baik kepada sesama manusia. Jadi intinya menjadi seorang guru itu merupakan tugas yang mulia.

Baca juga: Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Prestasi Siswa

Bacaan Lainnya
DONASI

Tidak semua siswa menyukai mata pelajaran yang ada di sekolah, kadang ada siswa yang hanya menyukai beberapa mata pelajaran namun ada juga sebagian siswa yang menyukai semua mata pelajaran tetapi hanya sedikit yang merasakan hal tersebut. Jadi bagaimana kita mengahadapi berbagai macam perilaku siswa?

Nah, itu selalu menjadi PR untuk seorang guru, bagaimana cara mengatasainya agar pembelajaran menjadi lebih efektif, karena semua siswa memiliki kemampuan dan ketertarikan yang berbeda.

Guru itu digugu dan ditiru, menjadi seorang  guru itu bukan hanya memberikan penjelasan memberikan materi tetapi apa yang guru lakukan, apa yang guru bicarakan, apa yang guru sampaikan itu pasti ditiru oleh siswanya. Karena guru adalah teladan. Seorang guru harus mampu mengubah perilaku siswa.

Baca juga: Mempersiapkan Pendidikan Menuju Era Society 5.0

Menjadi seorang guru harus mempunyai prilaku yang baik dimanapun dan kapanpun guru berada. Dan menjadi seorang guru itu harus mengetahui atau harus mempunyai berbagai cara yang berbeda-beda dengan cara yang tidak monoton atau membosankan pada saat mengajar, agar siswa mau mengikuti pembelajaran dengan gembira dan mengikuti pembelajaran dengan penuh semangat.

Jadi bagaimana sih cara guru menghadapi siswa yang mempunyai karakter yang berbeda-beda?

  1. Selalu bersikap ramah pada siswa;
  2. Tidak menyalahkan siswa jika belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Jika siswa tersebut memang benar-benar melakukan kesalahan, maka nasehatilah dengan lembut agar siswa tesebut tidak merasa disalahkan atau disudutkan melainkan agar dia mengetahui apa yang telah dilakukannya sendiri;
  3. Selalu menawarkan bantuan, karena pastinya setiap siswa perlu bantuan dari gurunya;
  4. Jadilah guru yang mampu menjadi orangtua pada saat di sekolah sekaligus teman bagi siswanya;
  5. Selalu memberikan perhatian kepada siswanya, karena bagi seorang siswa perhatian itu menjadikan hal yang sangat membahagiakan walaupun sepele.

Indah Nur Safitri
Mahasiswa IAIN Pekalongan

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI