Chika Unigwe adalah seorang penulis Nigeria yang kini menetap di Amerika Serikat. Lahir pada 12 Juni 1974 di Enugu, Nigeria, ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara sebagaimana dikutip dari situs chikaunigwe.com.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah di Federal Government Girls’ College, Abuja, Chika meraih gelar BA dalam bidang Bahasa Inggris dari University of Nigeria, Nsukka, pada tahun 1995.
Pada tahun yang sama, ia pindah ke Turnhout, Belgia, setelah menikah dengan seorang insinyur Belgia.
Di Belgia, ia melanjutkan pendidikannya dan memperoleh gelar MA dalam Bahasa Inggris dari Katholieke Universiteit Leuven pada tahun 1996, serta gelar PhD dari Universitas Leiden, Belanda, pada tahun 2004 dengan disertasi berjudul “In the Shadow of Ala: Igbo Women Writing as an Act of Righting”.
Selama tinggal di Belgia, Chika aktif menulis dan menerbitkan berbagai karya. Novel debutnya, “De Feniks”, diterbitkan pada tahun 2005 dan menjadi buku fiksi pertama yang ditulis oleh penulis asal Afrika di Flanders.
Karya-karyanya sering kali mengeksplorasi tema-tema seperti cinta, kehilangan, serta kebingungan budaya dan rasial yang terus mempengaruhi individu.
Caryl Phillips, penulis “Crossing the River”, memuji Chika dengan mengatakan, “Chika Unigwe menulis dengan indah tentang cinta, kehilangan, dan kebingungan budaya serta rasial yang terus mengganggu dirinya.”
Pada tahun 2013, Chika pindah ke Amerika Serikat dan terus berkontribusi dalam dunia sastra. Ia menjabat sebagai Direktur Kreatif di Awele Creative Trust dan menjadi juri untuk Man Booker International Prize pada tahun 2016.
Selain itu, ia pernah menjadi Bonderman Professor of Creative Writing di Brown University dan mengajar penulisan kreatif di Emory University. Pada tahun 2020, Chika bergabung dengan program MFA dalam Penulisan Kreatif di Georgia College and State University sebagai anggota fakultas inti.
Karya-karya Chika Unigwe mencakup empat novel, sejumlah cerita pendek, dan esai. Chris Abani, penulis “GraceLand”, memuji gaya penulisan Chika dengan menyatakan, “Chika Unigwe menulis dengan urgensi moral yang diperkaya oleh pemahaman yang mendalam tentang kondisi manusia dan prosa yang elegan.
Dan meskipun karyanya sering kali mengambil jalan gelap, ia dipenuhi dengan kehangatan, kebijaksanaan yang diperoleh dengan susah payah, dan belas kasih yang mendalam.”
Melalui dedikasinya dalam menyoroti isu-isu sosial dan budaya, Chika Unigwe telah mengukuhkan dirinya sebagai suara penting dalam sastra kontemporer, baik di Nigeria maupun di panggung internasional.