Sawahan, Boyolali – Tim KKN-T Inovasi IPB University 2024 bersama PKK Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali untuk melakukan program Zona Biopori Rumah Tangga. Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan pembuatan lubang biopori sehingga menghasilkan pupuk kompos, (28/7/2024).
Permasalahan sampah di Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali masih menjadi persoalan yang tidak kunjung usai, khususnya sampah organik. Masyarakat mengeluhkan adanya bau yang tidak sedap yang bersumber dari TPS.
Ari Wahyu Prabowo selaku camat Ngemplak, Boyolali menegaskan bahwa permasalahan yang masih terus dibenahi yaitu terkait pengolahan sampah organik karena adanya peningkatan volume sampah dari aktivitas rumah tangga.
“Kami berharap ada ide-ide menarik yang datang dari mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University 2024 terkait upaya dan solusi permasalahan sampah organik, khususnya di Desa Sawahan,” ucap Camat Ngemplak, Ari Wahyu Prabowo.
Muhamad Aflah dan Salma Darapuspita selaku koordinator bidang pertanian dan lingkungan KKN-T Inovasi IPB University 2024, melakukan audiensi bersama Ketua PKK RT 04/06 Desa Sawahan yang dilanjutkan dengan observasi lingkungan setempat. Berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa masih banyak pekarangan rumah warga yang bisa dimanfaatkan menjadi area biopori, (12/7/2024).
Biopori itu sendiri adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10-30 cm, kedalaman sekitar 80-100 cm atau tidak melebihi kedalaman muka air tanah.
Baca Juga: Mahasiswa IPB Sukses Gelar KKN Internasional di Thailand: Pengabdian Berbasis Pendidikan
Lubang kemudian diisi dengan sampah organik yang berfungsi untuk menghidupkan mikroorganisme tanah, seperti cacing. Mikroorganisme dalam tanah ini akan membentuk pori-pori atau terowongan dalam tanah (biopori) yang dapat mempercepat resapan air ke dalam tanah secara horizontal.
Sosialisasi pembuatan Zona Biopori Rumah Tangga dilakukan (21/7/2024). Sedangkan, pelatihan pemasangan biopori di Taman Toga PKK RT 04/06 (28/7/2024) mendapat sambutan positif oleh para ibu PKK Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Pemasangan lubang biopori diawali dengan menggali tanah dan memasukkan pipa paralon yang sudah dilubangi sisinya. Kemudian, pipa paralon ditimbun kembali yang tutup paralonnya harus sejajar dengan permukaan tanah. Lubang biopori sudah bisa digunakan dengan memasukkan sisa sampah organik rumah tangga ke dalam pipa tersebut.
Pupuk kompos dapat dipanen setelah 1-3 bulan. Kegiatan pemasangan biopori berjalan dengan lancar. Ketua PKK RT 04/06 Desa Sawahan, yaitu Ibu Shinta mengatakan bahwa ibu-ibu PKK sangat senang dengan kegiatan pelatihan ini.
Penulis:
1. Salma Darapuspita
2. Muhamad Aflah Aditya Ramdani
3. Muhammad Shafy Akbar
4. Muhammad Rafif Mahasin Makky
5. Tazkia Nurul Fauziah
6. Nazwa Priditya
7. Sirin Imana
8. Yumiko Alida
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News