Jokowi’s biggest failure, merupakan salah satu cuitan yang dilontarkan masyarakat di sosial media kepada menteri pendidikan era Jokowi, yaitu Nadiem Makarim. Pada era pak menteri ini banyak kebijakan kebijakan baru yang dikeluarkan, salah satunya adalah Merdeka belajar kampus merdeka atau biasa dikenal sebagai MBKM.
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan salah satu sarana yang diberikan pemerintah untuk membantu mahasiswa memiliki pengalaman secara langsung di bidang kerja mereka.
Namun, topik terkait MBKM ini masih menjadi sebuah pro dan kontra di kalangan mahasiswa. Pro dari kebijakan ini adalah memberikan pengalaman, menambah skill, dan menambah koneksi. Sedangkan kontra dari kebijakan ini adalah implementasi di lapangan yang masih sangat kurang merata.
Program MBKM dapat dikatakan masih kacau, baik dari mekanisme pendaftaran, pembiayaan, serta proses konversi. Oleh karena itu, kebijakan baru terkait MBKM dari menteri pendidikan baru sangat dinantikan.
Saat ini kabinet pemerintahan Indonesia telah berganti menjadi kabinet era presiden Prabowo, yang mana pada kementerian pendidikan kali ini terbagi menjadi tiga nomenklatur. Menteri pendidikan dasar dan menengah, menteri pendidikan tinggi, serta menteri kebudayaan.
Tentunya hal ini menjadi sebuah hal yang positif di mana setiap bidang kementeriannya akan menjadi lebih terfokuskan. Adanya pemisahan serta pemokusan pada pendidikan tinggi ini menjadi sebuah solusi terkait akan kemana arah MBKM ini dijalankan.
Sejauh ini, tanggapan yang telah dikeluarkan oleh menteri pendidikan tinggi adalah akan tetap menjalankan program MBKM. Menurut pak menteri baru, untuk menjaga kontinuitas pendidikan, tidak boleh ada perubahan yang dapat mengakibatkan stagnasi.
Baca Juga: Polemik Pergantian Menteri Pendidikan dan Kebijakan
Selain itu, program MBKM ini juga menanamkan bekal critikal thinking pada mahasiswa, di mana hal ini akan mereka butuhkan di masa depan. Menurut saya hal ini benar adanya banyaknya perubahan kebijakan ataupun program pada ranah pendidikan juga dapat memberikan huru hara baru di masyarakat.
Adapun apabila perubahan yang dilakukan adalah dengan memperbaiki regulasi yang belum baik, maka memperbaiki adalah salah satu solusinya.
Memperbaiki regulasi yang belum baik diperlukan untuk menindaklanjuti huru hara terkait merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) ini. Program MBKM ini dapat diakui merupakan program yang baik karena dapat memberikan banyak kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar secara luas dan nyata.
Adanya student exchange, magang, wirausaha, kampus mengajar, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), proyek kemanusiaan, dan riset atau penelitian merupakan wujud bahwa program ini masih dapat diberlanjutkan.
Pada akhirnya keberlanjutan program MBKM ini tetap kembali pada pemangku kebijakan. Harapannya apabila program ini ada dan akan tetap berlanjut hal-hal yang masih menjadi sebuah kontra dapat diperbaiki dan hal-hal yang telah baik dapat dimaksimalkan kembali.
Baca Juga: Transformasi Pembelajaran dan Kemerdekaan Pendidikan Indonesia
Pada hakikatnya kebijakan menteri baru ini akan sangat berpengaruh pada implementasinya di lapangan. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan keberhasilan MBKM ini diharapkan pemerintah dapat meninjau penilaian dari masyarakat secara menyeluruh.
Penulis: Hilda Nurul Insani
Mahasiswa PGPAUD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News