Apa itu terapi fisik/fisioterapi untuk patah tulang?
Terapi fisik adalah suatu bentuk pengobatan yang menggunakan teknik fisik untuk meningkatkan pergerakan, mengurangi rasa sakit dan kekakuan, mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup. Bentuk pengobatan ini biasanya diberikan kepada penyandang disabilitas, cedera, atau penyakit tertentu, termasuk patah tulang.
Bagi penderita patah tulang, terapi fisik dapat membantu memulihkan kekuatan dan fungsi otot dan sistem muskuloskeletal yang cenderung kaku setelah patah tulang terjadi dan selama perawatan.
Hal ini tentunya akan membantu kembalinya aktivitas normal dan mengurangi risiko kekakuan permanen, terutama jika patah tulang terjadi di dekat atau melalui sendi.
Manfaat Fisioterapi
Terapi fisik seringkali menjadi pilihan pengobatan yang disukai, karena banyak masalah pasien dapat diatasi tanpa pengobatan. Biasanya, pengobatan dapat dilakukan pada usia yang berbeda.
Tujuannya untuk mengembalikan fungsi tubuh yang terkena dampak cedera atau sakit. Perawatan juga mencakup pelatihan agar otot, tulang dan persendian yang cedera dapat bergerak lebih leluasa.
Mengatasi Masalah Otot
Masalah otot bisa terjadi pada siapa saja di segala usia. Pada anak, gangguan otot biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan. Misalnya saraf dan otot tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.
Salah satu masalah nyeri otot yang paling umum dikeluhkan orang dewasa adalah nyeri punggung. Sakit punggung bagian bawah bisa disebabkan karena terlalu berkonsentrasi pada pekerjaan atau melakukan pekerjaan fisik yang berat.
Pengobatan Masalah Tulang
Masalah tulang bisa terjadi karena berbagai sebab. Terapi fisik tulang biasanya diperlukan setelah cedera atau pembedahan. Terapi fisik tulang meliputi stimulasi listrik, terapi panas, terapi dingin dan pelatihan ketahanan.
Pengobatan Masalah Sendi
Ada dua metode terapi fisik sendi, yaitu mengembalikan pergerakan normal pada sendi dan menguatkan otot sekitar sendi.
Otot-otot di sekitar persendian kuat dan ketika persendian diberi tekanan, otot-otot bekerja lebih keras daripada persendian, sehingga meskipun persendian meradang atau nyeri, tidak ada tekanan berlebihan pada persendian, dan persendian lebih cepat sembuh.
Kapan dilakukan Terapi Fisik/Fisioterapi
Pada Masa Imobilisasi
Pada masa imobilisasi atau pengobatan patah tulang biasanya dilakukan untuk tujuan tertentu, seperti:
- Mengurangi pembengkakan dan nyeri akibat patah tulang.
- Meningkatkan sirkulasi darah di lokasi fraktur/tulang yang patah.
- Mempertahankan fungsi otot.
- Mempertahankan mobilitas sendi.
- Mengajari pasien cara menggunakan kruk, tongkat, gendongan, dan alat bantu serta pendukung lainnya.
Setelah Dinyatakan Sembuh
- Mengurangi pembengkakan.
- Memulihkan mobilitas sendi sepenuhnya.
- Memulihkan kekuatan otot sepenuhnya.
- Membantu kembali ke aktivitas normal.
Penanganan Patah Tulang
Menurut NHS, secara umum fisioterapis akan melakukan tiga pendekatan utama selama fisioterapi. Memiliki 3 pendekatan, yaitu:
Edukasi/Saran
Fisioterapis anda akan memberiksn anda panduan tentang hal-hal yang mungkin memengaruhi kehidupan sehari-hari anda, seperti cara yang benar untuk mengangkat atau membawa beban, dll.
Gerakan dan Latihan Fisik
Seorang ahli terapi fisik akan melatih gerakan-gerakan tertentu untuk meningkatkan mobilitas anda dan memperkuat bagian-bagian tertentu dari tubuh anda. Jenis pelatihan mobilitas yang akan diberikan mungkin berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung lokasi patah tulang.
Dalam kasus patah tulang klavikula (bahu), gerakan ringan pada lengan dan siku akan dimulai saat masih dalam gips atau setelah operasi untuk mengurangi kekakuan.
Gerakan dan bentuk terapi fisik yang lebih komprehensif, termasuk bahu, akan ditambahkan setelah tulang sembuh. Selanjutnya, untuk patah tulang humerus, baik bagian atas maupun lengan bawah, terapi fisik ringan pada tangan dan bahu akan dilakukan setelah operasi atau saat tambalan patah masih terpasang. Gerakan lengan yang lebih kuat juga akan dilakukan setelah tulang sembuh atau menyatu.
Untuk patah tulang pergelangan tangan, gerakan lembut akan dimulai dari jari tangan dan bahu untuk menghindari kelemahan otot dan penurunan kelenturan pada area tersebut.
Setelah gips dilepas, terapi fisik juga akan dilakukan pada pergelangan tangan. Terapi fisik juga dapat dilakukan segera bagi penderita patah tulang pinggul, sehari setelah operasi.
Latihan mobilitas sering kali dimulai di tempat tidur dengan meregangkan kaki, menekuknya, menggerakkan pergelangan kaki, atau Anda bahkan dapat mencoba berjalan dengan kruk atau tongkat.
Terapi Manual
Seorang ahli terapi fisik akan memijat, menggerakkan tubuh dan meregangkan bagian tubuh untuk membantu mengurangi gejala patah tulang, seperti nyeri dan kaku, merilekskan tubuh serta meningkatkan sirkulasi darah. Namun, ahli terapi fisik akan sangat berhati-hati saat melakukan pijatan ini.
Hal ini karena pemijatan, olah raga atau olah raga yang tidak tepat dapat memperlambat proses penyembuhan atau menimbulkan komplikasi, seperti nonunion (patah tulang yang tidak dapat disambung kembali).
Selain cara-cara di atas, terapi fisik selama pengobatan, termasuk setelah operasi patah tulang, juga dapat dilakukan dalam bentuk lain seperti akupunktur dan hidroterapi (praktik terapi fisik).
Pada patah tulang tulang belakang, terutama yang berhubungan dengan osteoporosis, hidroterapi sering kali menjadi pilihan untuk memulai terapi fisik pada saat itu. Latihan rentang gerak lebih lanjut untuk memulihkan kekuatan otot punggung akan dimulai setelah tulang dilaporkan telah sembuh.
Penulis: Safira Medya Rusdamayanti
Dosen Pengampu: Apriani Riyanti,S.Pd.,M.Pd.
Mahasiswi Jurusan Fisioterapi, Universitas Binawan.
DAFTAR PUSTAKA
Fadila, I. (2022). Terapi Fisik atau Fisioterapi yang Perlu Dilakukan Penderita Patah Tulang. Hello Sehat. https://hellosehat.com/muskuloskeletal/patah-tulang/terapi-patah-tulang/?source=bookmark,360731&source=first_login
EVI SURYANI, A. M. F. (2022). FISIOTERAPI UNTUK MASALAH OTOT, TULANG DAN SENDI. Rsud Depati Hamzah. https://rsud.pangkalpinangkota.go.id/2021/05/24/fisioterapi-untuk-masalah-otot-tulang-dan-sendi/
Editor: I. Chairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News