Mengenal Manusia dan Filsafat

Mengenal Manusia dan Filsafat

Belajar filsafat memang membuat kita pusing, belajar filsafat itu butuh proses bukan instan. Di dalam belajar filsafat kita bisa mengetahui atau mengenal apa itu manusia dan filsafat.

Manusia adalah makhluk Tuhan yang diciptakan untuk beribadah kepada sang pencipta. Manusia juga makhluk ciptaan Tuhan yang telah mencapai derajat sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah lainnya, termasuk di antaranya malaikat, jin, binatang dan lain-lain.

Di antara kesempurnaan itu terlihat dari ciri-ciri manusia yang memiliki jasmani (fisik) yang terdiri dari kapur, air dan tanah yang bagus, ruh yang berfungsi untuk menggerakkan jasmani dan jiwa yang di dalamnya ada rasa dan perasaan.  Nah sedangkan filsafat adalah berasal dari kata philosophia, kata berangkai dari kata philein yang berarti mencintai, dan sophia berarti kebijaksanaan. Philosophia berarti: Cinta atau kebijaksanaan.

Dari pengertian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa filsafat adalah orang-orang yg cinta akan kebijaksanaan, jika di gabungkan manusia dan filsafat dapat kita artikan suatu hal yg harus ada pada diri manusia. Filsafat adalah induk semua ilmu yang ada dalam semesta ini, manusia berfilsafat guna mencari kebenaran dari sebuah ilmu, manusia berfilsafat untuk melatih otak yang diberikan oleh Allah untuk berpikir.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Apa sih Filsafat Itu?

Berfikir apabila memakai sifat Natiqoh maka akan tercipta sebuah penemuan yang bermanfaat dari cabang filsafat ilmu, jika otak dipakai dengan menggunakan Syahwat dan Ghodob maka akan menghasilkan filsafat ilmu yang lebih banyak mudharat dari manfaatnya.

Manusia mempunyai keistimewaan dari makhluk-makhluk yang lain. Ia diciptakan oleh Allah SWT begitu sempurna dan dari kesempurnaan ini manusia dapat meningkatkankah kehidupannya. Dengan berpikir atau bernalar, merupakan satu bentuk kegiatan akal manusia melalui pengetahuan yang kita terima melalui panca indera diolah dan ditunjukkan untuk mencapai suatu kebenaran.

Aktivitas berpikir adalah berdialog dengan diri sendiri dengan manifestasinya, ialah mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, menunjukkan alasan-alasan, membuktikan suatu, menggolong-golongkan, membanding-bandingkan, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalan pikiran, mencari kausalitasnya, membahas secara realistis dan lain-lain.

Oleh karena itu manusia dan filsafat berhubungan erat filsafat tanpa manusia mustahil kenapa? Karena manusia adalah subjek atau pelaku dari filsafat, dan filsafat tanpa manusia itu kaku atau tidak maju-maju.

Baca Juga: Mengenal Ilmu Filsafat

Begitulah hubungan antara manusia dan filsafat yang saling mengisi, manusia mempelajari ilmu yang kemudian disebut berfilsafat, filsafat memberikan titik temu antara kebutuhan manusia dengan perkembangan ilmu pengetahuan dalam menguak sebuah kebenaran dari cabang ilmu.

Selagi manusia masih berpikir positif maka akan terus tercipta pembaharuan-pembaharuan dari ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi manusia berikutnya dan akan lahir peradaban-peradaban baru dalam dunia ini. Namun apabila manusia sudah berhenti berpikir atau berpikir negatif maka peradaban yang sudah ada akan hancur dan terciptalah penemuan-penemuan yang menyesatkan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan yang digeluti oleh filsuf.

Fitri Hidayati
Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses