PT Harta Mulia Keboen Kopi Karanganjar merupakan perusahaan kopi yang terletak di wilayah Desa Modangan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur.
PT Harta Mulia berada pada ketinggian 500 mdpl dengan rata-rata suhu 320C dengan luas total area kurang lebih 250 ha yang terbagi menjadi kantor, wisata, dan kebun.
Perusahaan ini didirikan oleh orang Belanda sejak tahun 1874 dengan nama awal Kuultur Mij Karanganjar yang kemudian pada tahun 1945 bertepatan dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia perusahaan ini diambil oleh pemerintah Indonesia dan pada tahun 1960 secara resmi perusahaan berganti nama PT Harta Mulia.
Kebun Kopi Karanganjar atau De Karanganjar Koffieplantage dibuka sebagai tempat agrowisata industri mulai tahun 2016 yang memiliki nuansa klasik dengan memanfaatkan bangunan khas peninggalan Belanda.
Wisata ini dibuka untuk umum yang terdapat beberapa fasilitas seperti cafe, musholla, museum, playground, dan studio foto.
Selain itu, terdapat papan yang berisi tentang sejarah dan pengetahuan tentang kopi sehingga dapat memberikan nilai edukasi ke pengunjung.
PT Harta Mulia mempunyai perkebunan kopi sendiri serta menjual dan mendistribusikan produk secara langsung ke retailer. Salah satu jenis kopi yang dibudidayakan yaitu kopi robusta.
PT Harta Mulia melibatkan beberapa pihak yang membentuk suatu rantai pasok. Pihak tersebut meliputi petani kopi sebagai supplier, manufaktur, distributor, retailer, dan konsumen akhir.
Supplier yang digunakan di PT Harta Mulia adalah supplier biji kopi dan kemasan plastik. Supplier biji kopi dari Kebun Kopi Karanganyar sendiri yang berada di dalam atau luar perusahaan, sedangkan supplier kemasan plastik di dapat dari supplier luar kota.
Manufaktur berperan sebagai tempat mengolah dan menyelesaikan suatu produk. Pabrik dalam rantai pasok PT Harta Mulia digunakan untuk mengolah biji kopi menjadi produk biji kopi roasting dan kopi bubuk.
PT Harta Mulia menggunakan jasa kurir sebagai distributor. Distributor berperan sebagai penyalur produk kepada konsumen.
Retailer atau disebut pengecer merupakan pihak yang langsung terhubung ke konsumen. Retailer juga menjadikan jembatan antara distributor dengan konsumen.
Pembelian oleh konsumen dilakukan secara eceran seperti di toko oleh-oleh, swalayan, dan coffee shop. Konsumen akhir berperan sebagai hilir dari proses rantai pasok PT Harta Mulia.
Proses produksi dimulai dari penerimaan buah kopi yang telah dipanen dari kebun kemudian dipindahkan ke pabrik.
Buah kopi akan dilakukan proses pengeringan agar mengurangi kadar air yang terkandung dalam buah. Tempat pengeringan buah kopi adalah halaman penjemuran yang terletak di depan pabrik.
Setelah dijemur buah kopi perlu didinginkan terlebih dahulu untuk mencegah kerusakan biji kopi selama proses pelepasan kulit.
Biji kopi yang telah dikupas kulitnya akan di sortasi ke dalam kolam. Terdapat dua jenis biji kopi grade A yang memiliki kualitas biji kopi berwarna merah dan mengambang saat proses sortasi, sedangkan grade B adalah biji kopi yang memiliki kualitas berwarna hijau dan tenggelam saat proses sortasi.
Biji kopi yang telah disortasi akan dilakukan pemeriksaan kadar air dengan moisture meter. Biji kopi dengan kadar air 12% maka perlu dikeringkan kembali.
Proses selanjutnya yaitu proses penyangraian dengan menggunakan mesin roaster kemudian memasukkan biji ke atas cerobong mesin. Temperatur saat penyangraian berkisar 200-2350C karena tergantung permintaan.
Setelah itu, roasted bean akan digiling dengan mesin penggiling atau grinder. Proses penggilingan dapat membuat aroma kopi lebuh kuat karena perubahan fisik biji kopi menjadi bubuk kopi.
Kemasan kopi dibagi menjadi dua yaitu kemasan pouch untuk 250 gram dan kemasan plastik klip untuk 1 kg. Proses pengemasan dilakukan secara manual oleh staf divisi produksi.
Produk kopi yang telah dikemas akan disimpan di ruangan Koffie Gallerij dan juga sebagai tempat penjualan produk.
Dua jenis produk kopi yang dijual yaitu produk roasted bean dan produk kopi bubuk. Proses distribusi akan dilakukan oleh jasa kurir dan dikirim sesuai pesanan.
Penulis: Sherina Nur Adiyasari
Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News