Pendahuluan
Cerpen karya John Lang berjudul The Ghost Upon the Rail yang diterbitkan pada tahun 1859 merupakan karya penting dalam sastra Gothic Australia. Cerita ini menggabungkan unsur misteri dan supernatural dengan pesan moral.
Kisahnya berkisar pada seorang pemilik tanah yang dihantui oleh hantu tetangganya yang ia bunuh demi merebut tanahnya.
Meskipun ceritanya menegangkan dan menimbulkan pertanyaan tentang rasa bersalah dan keadilan, banyak yang bertanya-tanya apakah cerpen ini masih menarik bagi mahasiswa zaman sekarang. Artikel ini mengkaji apakah cerita ini masih tetap menarik dan memancing pemikiran hingga saat ini.
Sekilas tentang Fiksi Gothic Australia
The Ghost Upon the Rail adalah contoh utama fiksi Gothic Australia, yang berfokus pada tema-tema gelap dan menyeramkan serta ketegangan psikologis. Cerita ini berpusat pada John Fisher, seorang narapidana yang menjadi kaya tetapi dikhianati oleh tetangganya, yang menyebabkan kematiannya.
Hantu Fisher muncul kembali di rel kereta, membawa keadilan kepada pengkhianatnya. Kombinasi antara balas dendam hantu dan konsekuensi moral ini khas dalam cerita-cerita Gothic dan menambah suasana yang menakutkan.
Mahasiswa saat ini sering mencari cerita yang dapat membuat mereka berpikir, dan kisah Lang tentu saja menyajikan hal itu. Tidak hanya menawarkan cerita hantu yang menyeramkan, tetapi juga menggali tema-tema abadi seperti rasa bersalah, moralitas, dan keadilan.
Namun, kenyataan bahwa cerita ini berlatar belakang abad ke-19 dan memiliki gaya penulisan yang lebih tua mungkin membuat beberapa pembaca modern sulit terhubung dengan ceritanya. Ini memunculkan pertanyaan: apakah The Ghost Upon the Rail menarik bagi mahasiswa saat ini?
Baca Juga: Pendapat Mahasiswa terhadap Karya Edgar Allan Poe: The Tell Tale Heart
Daya Tarik Modern: Keseruan Gaib atau Cerita Kuno?
Beberapa mahasiswa merasa bahwa elemen supernatural dalam The Ghost Upon the Rail adalah daya tarik terbesarnya.
Seorang mahasiswa berbagi, “Campuran misteri dan sejarah membuat saya tertarik. Saya suka ketegangan dan kejutan dalam ceritanya.”
Kehadiran hantu menciptakan rasa misteri yang membuat pembaca terpikat dan membuat cerita lebih menarik. Bagi mereka yang menyukai cerita hantu atau fiksi Gothic, karya Lang memberikan pelarian yang mendebarkan dari kehidupan sehari-hari.
Namun, tidak semua orang merasakan hal yang sama. Mahasiswa lain mengatakan, “Saya lebih suka latar dan karakter yang lebih modern. Aspek historisnya tidak menarik perhatian saya, dan ceritanya terasa lambat.”
Tanggapan ini menyoroti masalah umum dengan literatur klasik—alur cerita dan bahasa yang terasa asing atau ketinggalan zaman bagi pembaca yang terbiasa dengan gaya bercerita modern yang lebih cepat.
Baca Juga: Mengeksplor Alkoholisme dalam Cerita Pendek The Black Cat Karya Edgar Allan Poe
Kepentingan Budaya dan Sejarah
Meskipun beberapa mahasiswa merasa ceritanya lambat, The Ghost Upon the Rail menawarkan pandangan menarik tentang masa kolonial Australia dan literatur awalnya. John Lang, yang dianggap sebagai novelis pertama Australia, memasukkan cerita ini dalam bukunya tahun 1859, Botany Bay, True Tales of Early Australia.
Kisah ini juga menginspirasi legenda terkenal tentang Fisher’s Ghost, yang masih dirayakan setiap tahun di Campbelltown, New South Wales. Bagi mahasiswa yang mempelajari sejarah atau sastra Australia, cerita ini merupakan referensi budaya yang berharga.
Konteks sejarah cerita ini juga dapat menarik bagi mahasiswa yang ingin menjelajahi bagaimana kekuasaan, moralitas, dan keadilan dipandang selama masa kolonial. Balas dendam hantu dalam cerita ini dapat dilihat sebagai simbol keadilan bagi mereka yang dirugikan.
Ini memberi kesempatan bagi pembaca untuk merenungkan isu-isu mendalam seperti keadilan, kekuasaan, dan moralitas dalam konteks sejarah.
Reaksi Beragam dari Mahasiswa
Meskipun tema-temanya kaya, tidak semua mahasiswa menikmati The Ghost Upon the Rail. Daib mengkritik alur cerita yang lambat, bahasa kuno, dan perkembangan cerita yang perlahan, dengan mengatakan, “Meskipun plotnya menarik, beberapa bagian terasa lambat. Detail sejarahnya keren, tapi kadang-kadang menutupi plot utama.” Bagi pembaca yang lebih menyukai cerita cepat dengan lebih banyak aksi, karya Lang mungkin terasa terlalu lambat.
Di sisi lain, banyak mahasiswa yang menghargai campuran antara sejarah dan unsur supernatural. Belia berkata, “Cara Lang menggabungkan unsur gaib dengan peristiwa sejarah nyata sangat menarik. Rasanya seperti perpaduan genre yang unik.”
Kombinasi antara cerita hantu dan fiksi sejarah ini memberikan pengalaman membaca yang lebih kompleks, yang dapat dinikmati oleh mereka yang menyukai cerita yang lebih mendalam dengan banyak lapisan.
Namun, tidak semua pendapat sepositif itu. Alea mengungkapkan, “Saya kesulitan terhubung dengan karakter dan gaya penulisannya. Plotnya terasa dapat diprediksi, dan elemen supernaturalnya tidak memberikan banyak keseruan bagi saya.”
Beberapa pembaca mungkin merasa sulit untuk terlibat dengan cerita Lang karena struktur Gothic tradisionalnya dan gaya penulisan yang sudah usang.
Aisyah memberikan pandangan yang lebih seimbang, dengan mengatakan, “Ceritanya bagus, tapi saya rasa bisa lebih ringkas. Beberapa bab terasa agak berlarut-larut, mempengaruhi alur keseluruhan.”
Meskipun dia menemukan plotnya menarik, dia menyarankan bahwa alur cerita bisa ditingkatkan dengan penyuntingan yang lebih ketat.
Baca Juga: Edgar Allan Poe Sang dan Gaya Karya Gotiknya yang Abadi
Kesimpulan: Cerita yang Layak Dibaca atau Sastra Gothic yang Ketinggalan Zaman?
Jadi, apakah The Ghost Upon the Rail masih menarik bagi mahasiswa saat ini? Jawabannya tergantung pada pembacanya. Bagi mereka yang menikmati fiksi sejarah, cerita Gothic, atau cerita yang mengeksplorasi masalah moral melalui lensa supernatural, karya Lang tetap menjadi bacaan yang menarik dan memancing pemikiran.
Signifikansi budaya dan historisnya juga menjadikannya teks yang berharga bagi mahasiswa sastra yang tertarik dengan sejarah sastra Australia.
Namun, pembaca yang lebih menyukai cerita yang lebih modern, alur yang lebih cepat, atau bahasa yang lebih langsung mungkin akan kesulitan untuk terhubung dengan karya Lang.
Meskipun The Ghost Upon the Rail adalah bagian penting dari sastra Australia, daya tariknya bagi mahasiswa saat ini mungkin bervariasi tergantung pada selera pribadi mereka.
Pada akhirnya, The Ghost Upon the Rail terus memikat pembaca, seperti hantu dalam ceritanya sendiri—sebuah misteri yang abadi yang mendorong kita untuk merenungkan kekuatan cerita Gothic dalam sastra.
Penulis: Lailatul Fauza
Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Andalas
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News