WasteShark: Solusi Hijau untuk Membersihkan Perairan Dunia

WasteShark
Gambar WasteShark Beroperasi Mengambil Sampah di Sungai (Sumber: Penulis)

Bayangkan sebuah robot kecil yang meluncur tenang di atas air, mulutnya terbuka lebar seperti hiu, namun alih-alih mengancam, ia justru menyelamatkan lingkungan. Inilah WasteShark, sebuah inovasi hijau yang diciptakan oleh RanMarine Technology dari Belanda.

Sebagai Autonomous Surface Vehicle (ASV), WasteShark dirancang untuk membersihkan limbah di perairan sekaligus mengumpulkan data tentang kualitas air. Dengan teknologi yang ramah lingkungan, robot ini menghadirkan solusi canggih untuk mengatasi polusi plastik di sungai, kanal, pelabuhan, dan area pesisir.

WasteShark dapat mengumpulkan hingga 500 kilogram sampah dalam sekali perjalanan, bekerja hingga 10 jam dengan baterai listrik tanpa menghasilkan emisi karbon. Selain sampah plastik, robot ini juga dapat mengatasi bahan organik seperti ganggang dan memantau kualitas air, termasuk pH, suhu, dan tingkat kekeruhan.

Diluncurkan pada tahun 2016 sebagai bagian dari program akselerator inovasi PortXL di Rotterdam, WasteShark telah diterapkan di berbagai lokasi internasional, termasuk Sungai Thames di Inggris.

Bacaan Lainnya

Dengan tujuan utama membantu menjaga kebersihan perairan sekaligus mendukung pengelolaan kualitas air, WasteShark telah membuktikan dirinya sebagai solusi berkelanjutan yang membawa perubahan positif untuk lingkungan.

WasteShark memiliki desain berbentuk catamaran kecil yang stabil, memungkinkan pergerakannya di air yang tenang maupun sedikit berarus. Bagian depan robot dilengkapi dengan mulut besar yang berfungsi untuk menyapu sampah langsung ke dalam keranjang pengumpul di dalam robot.

Dengan kapasitas pengumpulan hingga 500 kilogram, keranjang sampah ini terbuat dari bahan tahan air dan anti-karat, menjaga keawetannya di lingkungan perairan yang keras.

Sebagai ASV, WasteShark sepenuhnya bergantung pada tenaga baterai listrik untuk operasinya, dengan durasi hingga 10 jam. Digerakkan oleh dua motor listrik, WasteShark dapat bergerak dengan efisien tanpa menambah polusi udara.

WasteShark juga dilengkapi dengan berbagai sensor untuk mengukur parameter kualitas air, seperti pH, suhu, kadar oksigen, dan kekeruhan, memberikan data yang sangat berguna dalam pengelolaan perairan yang lebih baik.

Salah satu fitur utama WasteShark adalah kemampuannya untuk beroperasi secara otonom. Menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), robot ini dapat berjalan secara mandiri dengan bantuan GPS dan konektivitas 4G.

Selain itu, robot ini juga bisa dikendalikan jarak jauh melalui aplikasi khusus, yang memungkinkan operator untuk memantau dan mengontrol kinerjanya. Semua data yang dikumpulkan oleh sensor WasteShark disimpan untuk analisis lebih lanjut, membantu dalam pemetaan polusi dan pengelolaan kualitas air.

WasteShark telah digunakan di berbagai lokasi di seluruh dunia, menunjukkan penerapan yang luas dan efektif dalam mengatasi polusi perairan. Di Inggris, WasteShark digunakan di Ilfracombe Harbour dan Canary Wharf, London, untuk mengurangi sampah plastik di perairan dan mempromosikan daur ulang.

Di Belanda, sebagai negara asal RanMarine Technology, robot ini diterapkan di pelabuhan-pelabuhan lokal untuk membersihkan limbah. Di Australia, WasteShark diperkenalkan di sejumlah pelabuhan untuk mengatasi masalah sampah terapung, sementara di India, robot ini digunakan untuk membersihkan sungai dan kanal.

Di Afrika Selatan, yang merupakan salah satu lokasi pertama implementasi WasteShark, robot ini membantu mengurangi polusi plastik yang mengancam ekosistem perairan.

Dari sisi pemasaran, WasteShark dijual dengan harga sekitar $24.600, atau dapat disewa dengan biaya sekitar $1.200 per bulan. Harga ini membuat WasteShark menjadi pilihan yang terjangkau bagi perusahaan atau pemerintah daerah yang membutuhkan solusi pembersihan air yang efektif.

Dengan keunggulan utama berupa ramah lingkungan, hemat energi, dan kemampuan untuk membersihkan berbagai jenis limbah seperti plastik, ganggang, dan detritus alami, WasteShark memiliki potensi besar untuk diadopsi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, yang menghadapi tantangan besar dalam sanitasi perairan.

Selain itu, WasteShark juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6 tentang Air Bersih dan Sanitasi. Dengan dampak positif yang luas, WasteShark bukan hanya solusi untuk membersihkan perairan, tetapi juga menjadi pelopor dalam pengelolaan perairan yang cerdas dan berkelanjutan.

 

Penulis: Nadia Akmalia Putri
Mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, Universitas Airlangga

 

Referensi

  1. https://www.ranmarine.io/products/wasteshark/
  2. https://sustainableworldports.org/wp-content/uploads/RanMarine-WasteSharkv3.pdf
  3. https://www.oceansplasticleanup.com/Projects_Plastics_Oceans_Cleaning/WasteShark_SMEINST-1_Ranmarine_H2020_Marine_Litter_Autonmous_Drones_Water.htm

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses