Depresi adalah kondisi kesehatan yang serius dan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Depresi salah satu gangguan mental yang ditandai dengan perasaan sedih yang berkepanjangan seseorang kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari, perasaan tidak berharga dan kemungkinan ada perubahan terhadap fisik seperti nafsu makan yang berkurang dan gangguan pada waktu tidur.
Depresi bukan hanya rasa sedih yang sementara,tetapi juga berlangsung lama dan membutuhkan penanganan khusus.
karena itu memahami cara-cara untuk mengatasi tantangan yang ada dan memperbaiki kualitas hidup menjadi sangat penting, secara fisik, menjaga pola makan sehat, rutin olahraga dan tidur yang cukup dapat meningkatkan energi dan kebugaran tubuh.
Dari sisi mental, penting untuk mengelola stress melalui meditasi, terapi atau berbicara dengan orang terpercaya serta menetapkan tujuan kecil untuk membangun rasa pencapaian. depresi juga berdampak pada aspek emosional, tetapi juga fisik sosial dan pekerjaan seseorang.
Memahami ciri-ciri depresi dan dampaknya sangat penting agar kita dapat memberikan perhatian yang tepat bagi mereka yang mengalaminya.
Beberapa tanda tanda umum seseorang mengalami depresi:
1. Perasaan sedih yang mendalam dan berkepanjangan
Orang yang mengalami depresi sering merasa sedih, hampa atau putus asa tanpa ada alasan yang jelas. Perasaan tersebut berlangsung selama beberapa minggu atau lebih.
2. Perubahan pola hidup
Seseorang yang mengalami depresi biasanya ia merasakan insomnia atau hipersomnia.Â
3. Kualitas berkonsentrasi
Depresi dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk fokus, membuat keputusan atau mengingat sesuatu.Â
4. Pikiran tentang kematian atau bunuh diri
Dalam kasus yang parah, penderita depresi mungkin memiliki pikiran untuk mengakhiri hidupnya.
Baca Juga:Â Mengatasi Depresi: Melalui Perspektif Psikologi Islam
Menurut organisasi kesehatan dunia lebih dari 280 juta orang di seluruh dunia mengalami depresi, wanita paling rentan mengalami depresi dibandingkan pria terutama pasca melahirkan WHO juga mencatat bahwa sekitar 13% remaja di dunia mengalami gangguan mental, dengan depresi menjadi salah satu paling umum, studi juga menunjukkan bahwa seseorang mengalami depresi dua kali atau lebih mungkin absen dari pekerjaan dibandingkan mereka yang tidak mengalami hal tersebut.
Depresi bukan sekedar perasaan sedih atau murung biasa ini adalah gangguan mental yang melibatkan perubahan biologis, kimiawi, dan psikologis dalam otak organisasi kesehatan dunia menyatakan bahwa depresi salah satu penyebab utama disabilitas secara global.
Meski kesadaran tentang kesehatan mental semakin meningkat, stigma terhadap depresi masih ada, banyak orang merasa malu atau takut dianggap lemah jika mengungkapkan bahwa mereka sedang berjuang dengan depresi.
Beragam teori tentang depresi mencerminkan kompleksitas gangguan ini, setiap teori memberikan perspektif yang berbeda seringkali kombinasi dari beberapa faktor biologis, psikologis dan sosial yang menjadi penyebabnya, beberapa teori depresi menurut ahli:
Sigmund Freud mengemukakan bahwa depresi disebabkan oleh konflik batin yang tidak terselesaikan terutama akibat kehilangan yang signifikan secara nyata maupun simbolis, teori ini menekankan bahwa pengalaman masa kecil yang buruk atau tidak terpenuhinya kebutuhan emosional dapat menyatakan risiko depresi di masa dewasa, Aaron Beck, menjelaskan depresi melalui teori kognitif yang berfokus pada cara seseorang berpikir dan memproses informasi, Beck juga mengembangkan terapi kognitif sebagai metode untuk membantu pasien mengenali dan mengubah pola pikir negatif mereka, Harry Stack Sullivan berpendapat bahwa depresi seringkali terkait dengan hubungan interpersonal.
Menanggulangi depresi membutuhkan usaha yang konsisten dan mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar, maupun profesional.beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi depresi: mencari bantuan profesional dengan cara berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater, adalah langkah pertama yang paling penting, menjaga pola hidup sehat, gaya hidup memiliki dampak besar pada kesehatan mental, membangun dukungan sosial dengan cara isolasi sosial dapat memperburuk depresi, oleh karena itu penting untung membangun dan memelihara hubungan yang mendukung, menentukan itu = juan kecil yang dapat dicapai setiap hari, melakukan pencapaian kecil ini dapat memberikan rasa kontrol dan pencapaian yang penting dalam proses pemulihan, melibatkan aktivitas spiritual atau religius bagi beberapa orang mendekatkan diri pada keyakinan spiritual atau menjalani praktik religius, seperti berdoa, mediasi atau menghadiri ibadah yang dapat memberikan ketenangan batin dan dukungan emosional.
Baca Juga:Â Memahami Depresi dari Perspektif Psikologi dan Agama
Kualitas hidup yang baik adalah benteng utama untuk mencegah depresi ini dapat dicapai dengan menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik, mental, dan sosial.
Meskipun tantangan hidup tidak dapat dihindari, respon yang tepat terhadap depresi dan dukungan sosial yang kuat dapat membantu seseorang menghadapi rintangan dengan lebih baik dengan gaya hidup yang sehat, sikap yang positif dan hubungan bermakna.
Risiko depresi dapat diminimalkan serta kebahagiaan dan kesehatan yang berkelanjutan dapat diraih. Meningkatkan hidup bukan hanya tentang mencegah depresi,tetapi juga tentang menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan.
Penulis: Medina Said Ismawanti
Mahasiswa Prodi Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News