Analisa Produk Cacat Las pada Pipa Baja API 5L Menggunakan Metode Uji Penetrasi (Penetrant Test)

Analisa Produk Cacat Las pada Pipa Baja

Pendahuluan

Pipa baja API 5L banyak digunakan dalam industri minyak dan gas karena kekuatan ketahanannya terhadap tekanan dan korosi. Proses perakitan pada pipa ini sangatlah penting, karena kesalahan dalam pengelasan menyebabkan kesalahan yang dapat berdampak serius pada keutuhan struktur pipa.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kualitas pengelasan dengan menggunakan metode yang benar. Salah satu metode yang digunakan adalah uji penetrasi (PT).

Metode Pengujian Penetrasi

Metode pengujian penetrasi adalah metode non-destruktif yang digunakan untuk mendeteksi cacat pada permukaan material. Tujuan utama dari metode ini adalah dengan memanfaatkan air tembus yang masuk ke dalam celah atau celah pada permukaan kain. Kemudian sisa air di layar dibersihkan, dan pengembang ditambahkan untuk mengungkap kesalahan sebelumnya.

Baca Juga: Mengenal Mesin Diesel: Pengertian, Komponen, Fungsi, dan Proses Kerjanya 

Bacaan Lainnya

Metode Pengoperasian

  1. Materi dipersiapkan dengan studi Literatur mengenai inspeksi pengelasan Non Destructive test (NDT) khususnya pada inspeksi visual dan penetrant test
  2. Inspeksi visual terhadap spesimen yang telah dilakukan pengelasan dan dilakukan pengambilan data.
  3. Persiapan bahan dan alat untuk melakukan penetrant test.
  4. Meletakan alas spesimen di atas meja untuk mencegah cairan mengotori meja.
  5. Membersihkan spesimen dengan sikat baja pada daerah las
  6. Membersihkan spesimen dengan kain lap (majun) dan cairan cleaner khususnya pada daerah las di bagian yang hasil Las.
  7. Menyemprotkan cairan penetrant pada bagian yang telah di Las.
  8. Menunggu selama 10 menit setelah menyemprotkan cairan penetrant.sesuai dengan arahan pembimbing lapangan.
  9. Membersihkan cairan penetrant menggunakan cairan cleaner yang diaplikasikan pada kain lap (majun).
  10. Kemudian menyemprotkan cairan developer pada bagian hasil las.
  11. Tunggu selama 10 menit.
  12. Setelah menunggu selama 10 menit kemudian akan nampak apakah ada cacat pada hasil pengelasan.
  13. Setelah selesai melakukan pengambilan data spesimen dibersihkan menggunakan cairan cleaner dan kain lap (majun)

 Baca Juga: Pengaruh Bahan Bakar Biodiesel terhadap Performa dan Emisi Mesin Diesel

Hasil dan Pembahasan

Salah satu jenis pengujian non-destruktif yang digunakan untuk mendeteksi retakan atau cacat permukaan pada material logam. Metode ini melibatkan penggunaan zat penetrant yang diterapkan pada permukaan material, kemudian zat tersebut akan menembus ke dalam retakan atau cacat permukaan.

Setelah itu, zat penetrant akan dihapus dari permukaan material dan diikuti dengan pengaplikasian developer yang akan menunjukkan adanya retakan atau cacat dengan jelas. Setelah dilakukan pengujian penetrasi pada sambungan las pipa baja API 5L, diperoleh hasil beberapa jenis cacat, seperti:

Retak

Retakan dapat ditemukan pada sambungan las yang sering dilakukan fabrikasi . Karena terlalu cepat dingin atau proses pengelasannya salah.

Porositas

Adanya pori-pori kecil pada lasan dapat menunjukkan adanya udara yang terperangkap selama pemrosesan.

Penyertaan

Partikel asing yang tertanam dalam lasan juga dapat diidentifikasi, yang menunjukkan kurangnya kontrol dalam proses pengelasan.Cacat yang terdeteksi berpotensi mengurangi kekuatan dan keandalan sambungan las, sehingga diperlukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dan solusinya.

 Baca Juga: Memahami Kecanggihan Teknologi NLP di Balik Respon Chat-GPT: Bagaimana Mesin Bisa Memahami dan Menghasilkan Bahasa Manusia?

Kesimpulan

Pengujian penetrasi merupakan metode yang efektif untuk mendeteksi cacat pada sambungan las pipa baja API 5L. Analisis hasil pengujian menunjukkan bahwa retakan, porositas dan penyerapan disebabkan oleh banyak faktor dalam proses pengelasan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengontrol setiap tahap proses insulasi untuk menjamin kualitas dan keamanan pipa yang digunakan dalam aplikasi kritis. Pada pengujian Liquid Penetrant Test ditemukan indikasi cacat yang dapat diterima (accepted) sesuai dengan standar keberterimaan ASME section IX Article 1 QW 195, yaitu seluruhnya indikasi cacat linear dan rounded.

Cacat tersebut perlu dilakukan perbaikan dan pemeriksaan kembali untuk memastikan indikasi cacat yang ditemukan telah diatasi.

 

Penulis: Saddam Firly Mustarisiam
Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses