Penyesuaian (adjustment), dalam bahasa keuangan, adalah istilah yang sering kita dengar. Tetapi, apa sebenarnya pengertian penyesuaian? Apa saja fungsi dan jenis penyesuaian?
Dalam akuntansi, penyesuaian (adjustment) adalah proses mencatat transaksi atau peristiwa keuangan yang belum tercatat atau perlu disesuaikan agar laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya pada akhir periode laporan.
Fungsi Jurnal Penyesuaian
Dikutip dari buku Financial Accounting – Weygandt Kimmel Kieso edisi ke-4, perusahaan perlu melakukan penyesuaian agar pendapatan dicatat pada periode di mana jasa dilakukan dan untuk beban yang harus diakui pada periode terjadinya transaksi.
Jurnal penyesuaian memastikan bahwa pengakuan pendapatan dan pengakuan beban serta mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku.
Jurnal penyesuaian diperlukan karena neraca saldo (yang pertama menyatukan data transaksi) mungkin tidak berisi data lengkap dan terbaru. Hal ini berlaku karena beberapa alasan:
- Beberapa peristiwa tidak dicatat setiap hari karena tidak efisien. Contohnya adalah penggunaan perlengkapan dan perolehan upah oleh karyawan.
- Beberapa biaya tidak dicatat selama periode akuntansi karena biaya tersebut telah habis masa berlakunya dan bukan sebagai transaksi sehari-hari yang berulang. Contohnya adalah biaya yang berkaitan dengan penggunaan bangunan, sewa, dan asuransi.
- Beberapa item mungkin tidak dicatat. Contohnya adalah tagihan layanan utilitas yang tidak akan diterima hingga periode akuntansi berikutnya.
Baca Juga:Â Penerapan IFRS dalam Pelaporan Aset Digital: Tantangan Akuntansi di Era Digital
Jurnal penyesuaian diperlukan setiap kali perusahaan menyiapkan laporan keuangan. Perusahaan menganalisis setiap akun dalam neraca saldo untuk memastikan apakah sudah lengkap dan terbaru untuk keperluan laporan keuangan. Setiap penyesuaian akan menyertakan satu laporan laba rugi dan satu laporan keuangan.
Jenis-Jenis Penyesuaian
Entri penyesuaian diklasifikasikan sebagai penangguhan (deferrals) atau akrual (accruals)
Penyesuaian untuk Penangguhan
Penyesuaian untuk penangguhan adalah beban atau pendapatan yang diakui pada tanggal setelah uang pertama kali ditukarkan. Dua jenis penangguhan adalah beban dibayar di muka dan pendapatan diterima di muka.
Beban Dibayar di Muka (Prepaid Expenses)
Beban dibayar di muka adalah biaya yang sering kadaluarsa seiring berjalannya waktu. Misalnya sewa dan asuransi, penyusutan, atau melalui penggunaan, misalnya perlengkapan.
Pendapatan Diterima di Muka (Unearned Revenue)
Pendapatan diterima di muka adalah kebalikan dari beban dibayar di muka. Sebagai contoh, misalnya jika periode akuntansi diasumsikan sama, seorang tuan tanah akan memperoleh pendapatan sewa yang belum merupakan pendapatan ketika penyewa telah membayar sewa di muka.
Penyesuaian untuk Akrual
Jenis kedua dari jurnal penyesuaian adalah akrual. Sebelum penyesuaian akrual, akun pendapatan, akun kewajiban, dan akun beban dicatat terlalu rendah. Dengan demikian, penyesuaian akrual akan meningkatkan nominal yang dicatat untuk laporan posisi keuangan dan akun laporan laba rugi.
Baca Juga:Â Apa itu Akuntansi Sektor Publik, Jenis dan Komponen Laporan Keuangannya?
Pendapatan yang Masih Harus Dibayar (Accrued Revenue)
Accrued revenue adalah pendapatan atas jasa yang telah dilaksanakan tetapi belum dicatat pada tanggal laporan. Pendapatan yang masih harus dibayar juga dapat dihasilkan dari jasa yang telah diberikan tetapi belum ditagih atau dibayar, seperti halnya komisi dan biaya.
Beban yang Masih Harus Dibayar (Accrued Expenses)
Beban atau biaya yang terjadi tetapi belum dibayar atau dicatat pada tanggal laporan disebut beban yang masih harus dibayar. Contoh umum dari beban yang masih harus dibayar adalah bunga, pajak, dan gaji. Perusahaan melakukan penyesuaian untuk mengakui beban yang berlaku pada periode akuntansi.
Penulis: Muhammad Raka Saputra
Mahasiswa Jurusan Akuntansi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News