Aliran Budaya Modifikasi Swap Engine pada Mobil

Aliran Budaya Modifikasi Swap engine Pada Mobil
Sumber: pixabay.com

Swap engine adalah proses penggantian atau mencangkokkan mesin mobil ke mobil lainnya (biasanya berkapasitas silinder lebih besar). Langkah sering kali dilakukan untuk tujuan meningkatkan performa mobil atau untuk membuat mobil tampil beda.

Pada Swap Engine, proses yang dilakukan tidaklah sederhana. Pasalnya, akan ada banyak detail yang harus diperhatikan. Contohnya adalah fitting (pengukuran) mesin dengan jenis dan tipe rangka mobil. Jadi, untuk rangka kecil dan mesin besar maka harus bisa menemukan poros gir tengah baik depan maupun belakang.

Bagian kelistrikan juga harus diperhatikan. Pasalnya, saat swap engine, maka bukan hanya bagian mesin saja yang dicangkok, akan tetapi juga pada bagian kelistrikan juga akan disematkan secara total.

Manfaat (Keuntungan) dan Kerugian dari Swap Engine Mobil

Perlu diketahui bahwa Swap engine bukanlah hal yang mudah. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan dipikirkan matang-matang sebelum mengambil langkah ini.

Bacaan Lainnya

Pasalnya, dengan Swap engine maka nomor mesin juga akan berganti identitasnya. Maka tahapan ini juga memiliki pro dan kontra. Agar lebih jelasnya berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari Swap engine tersebut:

Kelebihan Swap Engine

Swap engine dapat meningkatkan peforma mobil dan kecepatannya. Selain itu, langkah ini bisa membuat mobil yang tadinya susah diperbaiki karena tidak ada lagi suku cadangnya hingga bisa digunakan. Selanjutnya restorasi mobil tua pun bisa dilakukan dengan prosedur tersebut.

Kekurangan Swap Engine

Kekurangan yang pertama adalah ada biaya yang tidak murah. Biaya ini pun tidak termasuk dengan suku cadang yang dibutuhkan serta biaya pemasangan mesin mobil. Membutuhkan waktu yang lama dan butuh kesabaran ketelitian penuh. Selain itu, dalam proses swap engine, maka dilakukan peningkatan performa mobil. Oleh karena itu, hal ini harus dilakukan dengan sistem pengereman yang memadai. Maka prosesnya pun akan lebih rumit dan juga perintilan pendukung semuanya bakal berubah menyesuaikan spesifikasi mesin mobil yang baru.

Aliran Budaya Modifikasi Swap engine Pada Mobil

Baca Juga: Dari Mesin Uap ke Kecerdasan Buatan: Jejak Insinyur Elektro dalam Revolusi Industri

Beberapa Sektor yang Wajib Diperhatikan

Sesuaikan antara Mesin dan Gearbox

Perhatikan luas ruang mesin mobil terkait dahulu. Sebab jika tidak pas terpaksa harus dibobok dan ini sebisa mungkin dihindari. Cari saja yang sesuai dengan ruang mesin mobil, ketika tidak pas, maka rasio gearbox yang ada pada mesin bawaan berkemungkinan tidak mampu mengakomodir.

Jika itu terjadi, mobil bakal menemui banyak masalah saat digunakan. Alhasil, tidak bisa digunakan secara optimal maupun harian. Perlu diketahui, setiap jenis mesin itu rasio gear-nya berbeda-beda. Dalam swap engine mobil, kamu harus paham bahwa mesin berkapasitas kecil umumnya akan memiliki rasio gear yang panjang. Sebaliknya mesin berkapasitas besar akan memiliki rasio gear yang lebih pendek.

Jika kamu tetap memaksakan gearbox bawaan dengan mesin baru yang kapasitasnya berbeda. Maka otomatis akan berdampak pada kondisi gearbox selip yang menyebabkan mobil tidak bisa melaju.

Aliran Budaya Modifikasi Swap engine Pada Mobil

Engine Management (ECU)

Lalu perhatikan juga sistem perkabelan agar semua kelistrikan terpasang dan terbaca oleh ECU. Sehingga, seluruh fitur bisa berfungsi, jangan sampai mengorbankan salah satunya.

Sempat disebutkan di atas, ECU atau singkatan dari Engine Management artinya kamu harus paham sistem Engine Management yang ada pada mobil bawaannya tersebut. Tidak bisa disepelekan, pada bagian ini memang harus benar-benar diperhatikan sebelum memutuskan ganti blok mesin mobil.

Jika kamu ingin menggunakan ECU mobil yang lama atau ECU stand alone, maka pastikan apakah crank sensor yang ada pada mesin baru tersebut dapat terkoneksi dengan ECU atau tidak.

Pasalnya, meskipun penggantian mesin tersebut masih dari jenis merek mobil yang sama tapi dengan tipe mesin berbeda.Hal itu tidak menjamin apakah ECU-nya bisa sesuai, namun meskipun bisa juga, tidak menutup kemungkinan akan ada beberapa fitur atau sensor yang tidak terbaca oleh Engine Management mobil tersebut.

Maka sebagai solusi, biasanya orang akan menggunakan ECU stand alone sebagai engine management. Namun, penggunaan ECU stand alone pun bukan tanpa kelemahan, pasalnya, terdapat beberapa jenis atau mobil yang memang jarang beredar di pasaran, ternyata tidak dapat diakomodir oleh ECU stand alone.

Posisi dan Bobot Mesin

Kamu juga harus memperhatikan pula posisi dan bobot mesin mobil, selain juga Gearbox nya. Hal ini penting, pasalnya sangat berkaitan dengan kenyamanan dan keselamatan saat berkendara. Perlu kamu pahami bahwa posisi mesin haruslah di tengah atau centre. Sehingga konsep mesin duduk itu adalah bagaimana posisi mesin itu bisa sejajar di tengah antara mounting dan as roda.

Sementara itu, untuk bobot mesin akan sangat mempengaruhi kemampuan suspensi dari mobil itu sendiri. Mesin yang kapasitasnya besar, biasanya berbahan dasar besi dan pastinya akan lebih berat, dibandingkan mesin berkapasitas kecil dan berbahan alumunium.

Bobot keduanya harus dihitung kembali, agar suspensinya bisa diatur agar sesuai. Karena jika bobot bertambah, namun suspensi tetap tentu akan mengurangi kenyamanan dan berbahaya juga. Karena mesin bisa turun dan tentu akan sangat berbahaya saat digunakkan.

Sistem Pengereman

Selanjutnya, kamu juga perlu perhatikan sektor pengereman mobil. Sama seperti suspensi, perubahan bobot dan performa mobil tentu harus disamakan kualitasnya dengan rem mobil.

Jadi ketika kamu Swap engine mobil dengan tenaga yang lebih besar, tentu sangat dianjurkan untuk meningkatkan sektor pengereman. Jika tidak dilakukan, maka dikhawatirkan akan membuat mobil menjadi sulit untuk berhenti saat di kecepatan tinggi. Pada intinya Swap engine mobil bukan sekadar pergantian mesin saja, namun hampir keseluruhan komponen mobilnya.

Baca Juga: Pengembangan Mobil Hemat Energi

Berapa Biaya Swap Engine Mobil

Swap engine bisa menjadi salah satu cara yang patut dipertimbangkan untuk meremajakan atau mendongkrak tenaga mesin mobil. Prosesnya seperti mencangkokkan mesin lain ke dalam mobil kesayanganmu. Selain kelegalan Swap engine mobil, hal lain yang perlu kamu perhatikan adalah biaya Swap engine mobil yang diperlukan. Kamu harus siap dana yang cukup besar untuk melakukan Swap engine mobil.

Di beberapa bengkel, biaya Swap engine mobil dibanderol berkisar Rp 15-30 jutaan. Dan itu hanya untuk harga jasanya saja, sedangkan harga mesinnya variatif. Harga mesinnya saja ada yang belasan juta bahkan hingga ratusan juta. Jadi jelas bahwa untuk melakukannya kamu harus mempunyai kantong yang cukup tebal karena biaya Swap engine mobil terbilang tinggi.

Di luar jasa dan harga mesin, biasanya ada lagi hal-hal yang harus dibeli atau dibuat sendiri dalam proses engine swap tersebut. Sehingga total biaya Swap engine mobil memang cukup menguras tabungan, bahkan untuk hasil mesin yang terbaik harganya bisa sama dengan sebuah mobil baru.

Namun jika kamu sanggup akan biaya Swap engine mobil yang tinggi itu, maka setelah deal melakukannya. Kamu bisa memilih mesin apa yang mau dicangkokan ke dalam dapur pacu mobil lamamu

Rekomendasi Mesin Digunakan sebagai Swap Engine

Untuk lebih memudahkan kamu dalam melakukan Swap engine mobil, maka berikut ada beberapa rekomendasi mesin yang bisa kamu pilih. Berikut beberapa mesin yang biasanya digunakan untuk Swap engine mobil.

  • 1KZ milik Toyota Land Cruiser Prado – 4JB1TC milik Isuzu Elf
  • 4JA1 milik Isuzu Panther
  • 2JZ-GTE milik Toyota Supra
  • 4G63T miliki Mitsubishi Evolution 1-3
  • B Series Honda
  • 5K dan 7K milik Toyota Kijang
  • RB26DETT milik Nissan Skyline
  • 1HD-T milik Toyota Land Cruiser VX Series
  • 4JG2 milik Isuzu Bighorn atau Isuzu Elf 3.1
  • 15BT milik Toyota Land Cruiser
  • 4A-GE milik Toyota Corolla

Ini hanyalah beberapa mesin yang bisa kamu jadikan cangkokan, namun masih banyak sebenarnya mesin lain yang bisa dijadikan bahan swap engine.

 

Muhammad Dzulkifli Arrasyid

Penulis: Muhammad Dzulkifli Arrasyid
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses