Berapa Banyak Waktu yang Kamu Habiskan di Smartphone? Ini Pengaruhnya pada Kehidupan Remaja!

Smartphone Addict
Ilustrasi Smartphone Addict (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Halo, Sobat Remaja!

Coba pikir deh. Berapa jam dalam sehari kamu mengahabiskan waktumu untuk scrolling media sosial, main game, atau nonton drama atau film kesukaan kamu di smartphone? Sudahkah cek screen time kamu minggu ini? Kalau belum, cek sekarang yuk!

Di era globalisasi ini, smartphone memang tidak bisa lepas dari gennggaman kita, apalagi buat remaja. Tapi, tahukah kamu bahwa terlalu sering memakai smartphone bisa bikin kita terjebak smartphone addict? Yuk, cari tahu dan cek apakah kamu termasuk salah satunya!

Apa sih yang dimaksud Smartphone Addict?

Smartphone addict adalah kondisi di mana seseorang mengalami ketergantungan atau kecanduan terhadap smartphone. Menurut beberapa sumber, smartphone addict pada remaja terjadi karena mereka memiliki kontrol diri yang rendah. Sebenarnya, fenomena ini dapat terjadi pada siapa saja, namun kebanyakan kasus ditemukan pada remaja.

Ada beberapa faktor mengapa remaja sering mengalami smartphone addict, seperti:

Bacaan Lainnya

1. FOMO (Fear of Missing Out)

Pernahkah kalian mendengar kata ini? Pasti teman teman tidak asing dengan kata ini. Di usia remaja, rasa gengsi cenderung lebih mendominasi emosi.

Sering kali, remaja merasa takut ketinggalan tren dan dicap ‘‘kudet“ oleh teman temannya. Akibatnya, mereka cenderung selalu ingin up-to-date di media sosial tanpa membatasi waktu pemakaian smartphone dan tanpa disadari kebiasaan ini membuat mereka kecanduan smartphone.

2. Kontrol Diri yang Rendah

Saat merasa bosan atau stress, pikiran seperti “main hp sepuasnya tanpa gangguan pasti akan menghilangkan rasa bosanku” atau “main hp sambil rebahan akan meredakan stress” sering muncul. Inilah yang menyebabkan remaja cenderung memilih memainkan ponsel ketika bosan atau stress sebagai pelarian.

3. Efek Dopamin

Bermain game, scrolling media sosial, atau menerima notifikasi seringkali memberikan sensasi senang yang memicu dopamin. Dopamin adalah zat kimia di otak yang bertanggungjawab atas rasa bahagia. Sensasi inilah yang membuat kebiasaan menggunakan smartphone sulit dihentikan.

4. Kurangnya Aktivitas di Dunia Nyata

Jika remaja  tidak memiliki aktivitas real time seperti sekolah, olahraga, seni, atau sekedar basa basi dengan lingkungan sekitar untuk berinteraksi, mereka akan cenderung menghabiskan waktunya untuk smartphone. Kehilangan interaksi langsung juga dapat memperburuk kebiasaan mereka, karena smartphone menjadi satu satunya jalan untuk mereka tetap berinteraksi dnegan dunia luar.

5. Kebutuhan akan Validasi Sosial

Remaja sering menggunakan media sosial untuk mendapatkan like, komentar, dan followers sebagai bentuk validasi. Mereka yang merasa kurang dihargai atau kurang mendapat perhatian di dunia nyata biasanya lebih bergantung pada media sosial untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Akibatnya, mereka cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dan melakukan apapun di media sosial untuk mendapatkan validasi tersebut tanpa memikirkan sisi negatifnya.

Baca juga: Pengaruh Smartphone Terhadap Jari dan Tangan

 

Pengaruh Smartphone Addict

Lalu apa pengaruh smartphone addict pada kehidupan remaja?

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Ilmu Kesehatan Mandira Cendikia menunjukkan bahwa dari 186 siswa, 50% diantaranya masuk kategori penggunaan gadget tinggi dan hampir seluruhnya masuk ketegori perubahan perilaku negatif sebanyak 97% atau 180 siswa.

Dari sini kita dapat simpulkan bahwa remaja yang kecanduan terhadapt gadget cenderung mengalami perubahan perilaku negatif. Fakta ini menunjukkan bahwa kecanduan terhadap gadget, termasuk smartphone, memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan remaja.

Remaja yang kecanduan smartphone cenderung menunjukkan perlaku seperti: kurangnya interaksi lingkungan sehingga menjadi lebih individualis, adanya penurunan rasa empati, dan menurunkan pemahaman tentang etika bersosialisasi.

Lebih dari itu, dampak negatif ini bisa menjadi masalah yang serius jika tidak ditangani dengan baik. Mereka yang kecanduan smartphone cenderung mengalami penurunan prestasi akademik karena fokus mereka terganggu oleh adanya smartphone disekitar mereka, gangguan kesehatan mental seperti stres, kecemasan, hingga depresi seringkali muncul akibat tekanan sosial dari media sosial,

Kemudian kesehatan fisik menurun apabila remaja sering menggunakan smartphone tanpa istirahat, mereka akan mengalami kelelahan mata, gangguan tidur, hingga nyeri pada leher dan punggung karena postur tubuh yang buruk.

Wah ngeri juga ya? Terus gimana cara menanggulanginya? Tenang, aku ada solusinya!

 

Challenge Time: Yuk, Atasi Smartphone Addict!

1. Buat Challenge 2 Jam Sehari Scrolling

Kamu bisa atur pengingat di smartphone kamu untuk membatasi waktu penggunaan aplikasi favorit kalian. Ayo Cobain!

2. Isi Waktu dengan Hobi Baru

Mulai dari olahraga, baca buku, sampai kegiatan kreatif seperti melukis atau crafting bisa menggantikan hari harimu yang bosan tanpa smartphone loh!

3. Jauhkan Smartphone dari Tempat Tidur atau Meja Belajar

Ini akan membantu kamu untuk lebih fokus tanpa ter distraksi oleh smartphone.

4. Matikan Notifikasi yang Nggak Penting

Dengan begitu, kamu nggak akan terganggu oleh notifikasi yang bikin kamu betah bermain smartphone

Bagaimana? Bahaya banget ya ternyata fenomena smartphone addict ini. Setelah kamu membaca artikel ini, kamu bisa langsung praktekin challenge dari aku yaa! Jangan biarkan smartphone yang seharusnya mempermudah hidupmu menjadi sumber masalahnya.

Semangat mengelola waktu lebih baik, sobat!

 

Penulis: Ganissa’ Ramadhani
Mahasiswa Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses