Berkurangnya Tingkat Kesopanan Anak Muda: Antara Kemajuan Teknologi dan Hilangnya Nilai-Nilai Tradisional

Tingkat Kesopanan Anak Muda
Gambar dibuat dengan teknologi AI.

Seperti yang kita ketahui dan sama kita rasakan yaitu pesatnya perkembangan teknologi pada zaman sekarang ini, telah membawa perubahan positif yang besar seperti peningkatan akses informasi yang cepat, pengaksesan ilmu pengetahuan yang luas, dan masih banyak lagi.

Namun di balik itu semua kita sering kali mendapati fenomena yang mengkhawatirkan: yaitu berkurangnya tingkat kesopanan di kalangan anak muda. Dalam era digital yang didominasi oleh media sosial, interaksi antar individu semakin berkurang menjadi pesan singkat dan komentar daring, yang sering kali mengabaikan etika dan tata krama.

Nilai-nilai tradisional yang selama ini menjadi pegangan dalam berperilaku sopan santun seolah mulai pudar, tergantikan oleh kebiasaan baru yang lebih bersifat instan dan kurang memperhatikan perasaan orang disekitar kita.

Hal ini menimbulkan pertanyaan penting: Apakah kemajuan teknologi benar-benar menjadi penyebab utama hilangnya kesopanan, ataukah ada faktor lain yang ikut memengaruhinya?

Bacaan Lainnya

Dalam opini ini, kita akan membahas bagaimana kemajuan teknologi berinteraksi dengan nilai-nilai tradisional, serta dampaknya terhadap perilaku anak muda saat ini. Dengan memahami fenomena ini, diharapkan kita dapat menemukan solusi untuk memulihkan kembali kesopanan yang mulai diubah oleh zaman.

Berkurangnya tingkat kesopanan di kalangan anak muda saat ini merupakan masalah yang semakin mencolok, terutama dalam kemajuan teknologi dan hilangnya nilai-nilai tradisional. Di era digital yang serba cepat ini, media sosial telah menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi perilaku dan etika komunikasi generasi muda.

Kemajuan teknologi, khususnya media sosial, telah mengubah cara anak muda berinteraksi. Interaksi yang dulunya diatur oleh norma-norma kesopanan kini sering kali menjadi lebih terbuka dan bebas.

Baca Juga: Keunikan Netizen Indonesia – Fenomena Media Sosial

Di sisi lain, hilangnya nilai-nilai tradisional juga ikut berperan pada fenomena ini. Banyak anak muda yang terpengaruh oleh budaya populer yang lebih menekankan individualisme dan kebebasan berekspresi, sehingga mengabaikan norma-norma sopan santun yang semestinya dijunjung tinggi. Hal ini menyebabkan banyak anak muda yang tidak menghormati orang-orang yang berada di lingkungannya.

Akan tetapi apakah fenomena ini sepenuhnya karena kemajuan teknologi yang mengakibatkan hilangnya nilai-nilai tradisional? Iya memang benar, karena pengaruh teknologi banyak anak muda yang menjadi acuh dan tidak peduli lagi akan norma-norma yang berlaku atau bahkan nilai-nilai tradisional.

Kita tidak bisa menyalahkan pengaruh teknologi yang mengubah sifat dan sikap anak muda menjadi seperti ini, karena anak muda zaman sekarang ini  terpengaruh dari kebiasaan yang disaksikan dari media sosial cenderung kurang memotivasi.

Contoh yang dapat kita jadikan sebagai perbandingan antara nilai kesopanan tradisional dengan nilai kesopanan saat ini.

Zaman dahulu saat anak muda bertemu orang tua di perjalanan dan di suatu tempat, anak mudalah yang duluan menyapa dan menegur orang tua tersebut dengan nada dan ucapan sopan yang menandakan bahwa dia lebih muda.

Baca Juga: Pengaruh Era Digital terhadap Lunturnya Karakter Anak Bangsa dalam Pendidikan Bahasa Indonesia

Sedangkan zaman sekarang saat anak muda bertemu dengan orang tua, bahkan tidak menegur dan malah buang muka dan berekspresi kurang sopan terhadap orang tua itu. Dari sini sudah jelas, bahwa tingkat kesopanan sudah berubah secara signifikan.

Berkurangnya nilai kesopanan anak muda bukan hanya karena pengaruh teknologi saja, karena nilai kesopanan itu tergantung pribadi masing-masing individu dan bagaimana cara individu itu menanggapinya.

Pendidikan etika yang minim dan kurangnya contoh positif yang mengedukasi  membuat anak muda kehilangan pegangan dalam bertata krama yang baik.

Keluarga, lingkungan sekitar, dan lembaga pendidikan menjadi sumber untuk mendapatkan nilai-nilai pengetahuan kesopanan dan etika dalam kehidupan sehari-hari, dan juga mengontrol perkembangan penggunaan teknologi anak-anak baik melalui internet dan media sosialnya.

Memberikan anak muda cukup literasi dan lewat perbuatan langsung akan menjaga nilai-nilai kesopanan tradisional.

Penulis: Aris Banjarnahor
Mahasiswa Manajemen Unika Santo Thomas

Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses