Dampak Media Sosial bagi Remaja

Media Sosial bagi Remaja
Ilustrasi Media Sosial bagi Remaja (Sumber: Teknologi AI dari Meta AI)

Perkembangan teknologi khususnya internet telah mengubah cara manusia berinteraksi dan berkomunikasi, baik secara individu maupun kelompok sosial.

Media sosial menjadi salah satu hasil teknologi yang membawa perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagi remaja media sosial ini memberikan akses luas terhadap informasi, memungkinkan ekspresi, serta memperluas jaringan media sosial.

Namun, penggunaan yang tidak bijak menimbulkan berbagai resiko seperti kecanduan, perasaan insecure atau rendah diri akibat kesenjangan sosial hingga cyberbullying. Oleh karena itu, pendampingan orang tua dan pendidikan sangat diperlukan agar media sosial dapat dimanfaatkan dengan baik.

Media sosial adalah platform online yang memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi berbagi dan membangun jaringan sosial.

Bacaan Lainnya

Dengan kemajuan teknologi akses media sosial menjadi sangat mudah, bahkan dapat dilakukan melalui ponsel. Hal ini menyebabkan perubahan besar dalam cara informasi disebarluaskan menggantikan media sosial konvensional.

Nah, salah satu contoh nyata dari teman saya sendiri yaitu, seorang teman saya yang berasal dari Lombok kini berkuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), merasakan manfaat positif dari media sosial.

Ia menggunakan platform seperti WhatsApp dan Instagram untuk tetap terhubung dengan keluarganya di kampung halaman. Kemudahan ini memungkinkan dia menjaga hubungan baik dengan emosional dengan orang tua dan teman-teman di Lombok, meskipun terpisah dengan jarak jauh.

Menurut penelitian Telkom University, mahasiswa perantauan sering menggunakan media sosial khususnya WhatsApp sebagai sarana utama berkomunikasi dengan keluarga.

WhatsApp dianggap praktis karena fitur-fiturnya yang mudah digunakan dan aksebilitasnya yang luas, Instagram juga popular digunakan untuk berbagi instastory, berkomentar, atau memberikan like yang membantu memperkuat hubungan sosial meskipun berada di lokasi yang berbeda (Telkom university, 2021).

Media sosial memiliki dampak psikologis yang signifikan bagi remaja baik positif maupun negatif. Di satu sisi platform ini dapat meningkatkan koneksi sosial dan membangun rasa kebersamaan, tetapi di sisi lain penggunaan berlebihan memicu kecemasan, rendah diri dan isolasi sosial.

Sebuah studi oleh keles et al. (2020) menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang intens terkait dengan peningkatan gejala depresi dan kecemasan pada remaja terutama ketika mereka membandingkan diri dengan orang lain di platform tersebut. Hal ini menegaskan pentingnya pengelolaan waktu layer dan membatasi penggunaanya secara bijak untuk menjaga kesehatan mental remaja.

Disatu sisi lain, media sosial dapat menjadi sarana untuk membangun koneksi sosial dan mendapatkan informasi kesehatan, tetapi di satu sisi lain penggunaan yang berlebihan dapat meningkatkan seperti kecemasan dan depresi.

Seperti banyaknya beauty standards yang mencari platform sosial media, hal tersebut dapat membuat pengguna merasa lebih rendah diri bahkan hingga dapat melakukan operasi plastic untuk mengubah dirinya sesuai standar yang diinginkannya.

Penelitian menunjukkan bahwa paparan konsen yang mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis dapat mempengaruhi citra diri remaja, menyebabkan rasa tidak puas terhadap tubuh mereka.

Media sosial memiliki dampak yang kompleks baik positif maupun negatif, tergantung pada cara penggunaanya, tidak hanya dampak negatifnya saja yang kita lihat, tetapi media sosial juga memiliki dampak positif di kehidupan nyata contohnya dalam konteks sosial, seperti memperluas jaringan, pertemanan, meningkatkan kemampuan komunikasi dan membangun rasa percaya diri melalui interaksi daring.

Nah, muncul platform media sosial memungkinkan remaja untuk memperkuat hubungan sosial dan memperoleh dukungan emosional dari komunitas mereka. Hal ini dapat membantu remaja merasa lebih terhubung  dan dihargai dalam lingkungan sosial mereka, yang berkontribusi pada perkembangan psikososial yang sehat.

Pengalaman teman saya yang memanfaatkan media sosial untuk tetap berkomunikasi dengan keluarga juga merupakan sisi positif teknologi ini. Namun, perlu adanya kesadaran dari pengguna dan pendampingan dari pihak terkait agar media sosial dapat digunakan secara sehat dan bertanggung jawab, sehingga manfaatnya dapat dirasakan sepenuhnya tanpa menimbulkan resiko.

 

 

Penulis: Dini Rahma Cahyani
Mahasiswa Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses