Tentu kita sebagai Masyarakat Indonesia pasti bangga terhadap Pembangunan Ibu Kota Baru (IKN) yang berada di Kalimantan Timur. Ini sudah pasti sedikit demi sedikit akan merubah proses geo-politik dan ekonomi di Indonesia yang dimana kebijakan-kebijakan Pemerintah masih berusaha memfokuskan pada sumber daya manusia yang memadai.
Tingkat Sumber Daya Manusia di Indonesia masih tergolong rendah, tercatat dari berbagai sumber dari (Uniform Resource Locators) Jakarta, investor.id. Tahun ini kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia masih di posisi 46 dunia berdasarkan riset World Talent Ranking 2024.
Kebijakan inilah yang masih diupayakan pemerintah, seperti memfasilitasi tempat rumah sakit, sarana pendidikan, pemberian program makan gratis bagi anak sekolah dan memberikan jaringan internet secara merata di seluruh Indonesia, supaya bisa menjangkau secara luas di daerah-daerah di pelosok-pelosok pedalaman di Indonesia dan memberikan bantuan program-program lainnya.
Baca Juga:Â Upaya Pemerataan Ekonomi melalui Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan
Selanjutnya terkait Pembangunan Ibu Kota Baru di Pulau Kalimantan ini, Pemerintah akan menjamin lowongan pekerjaan dan memfasilitasi rumah tempat tinggal dan layanan kesehatan bagi masyarakat pribumi, tetapi yang masih diperbincangkan adalah bagaimana, caranya agar Masyarakat pribumi ini tadi supaya bisa bekerja di IKN.
Sebab tingkat Sumber Daya Manusia masih tergolong rendah dan juga masyarakat pribumi ini masih memegang janji kepada pemerintah supaya diberikan pekerjaan yang layak, karena pembangunan ini ibu kota baru ini sudah merusak hutan lindung dan tanah adat mereka.
Hal inilah yang masih terjadi perdebatan para publik pada sekarang ini terkait IKN. Pembangunan di IKN ini diputuskan tanpa adanya persetujuan dari Masyarakat Indonesia yang dimana secara tiba-tiba perubahan ibu kota baru dari pemerintah.
Sebenarnya rakyat tidak setuju dengan sewenang-wenangnya pemerintah mengatur suatu kebijakan yang berlebihan karena berdampak pada pendanaan negara yang sangat besar untuk pembangunan ibu kota baru tercatat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintah telah mengalokasikan anggaran dari tahun 2022 sampai 2024Â senilai Rp 71,8 Triliun (4,6 miliar AS) untuk pembangunan di IKN.
Lalu, bagaimana peran kita sebagai Masyarakat Indonesia terkait pembangunan ibu kota baru ini apakah akan berdampak positif pada sosial, ekonomi, politik dan budaya? Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara baru.
Dampak di Bidang Sosial
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menimbulkan banyak pro dan kontra di Masyarakat. Kebijakan ini akan menimbulkan adanya perubahan sosial terutama pada Masyarakat pribumi akan berubahnya cara sistem bermasyarakat.
Baca Juga:Â Gempita Dorong Sulawesi jadi Penyangga Pangan IKN
Dampak di Bidang EkonomiÂ
Perpindahan ibu kota ini akan berpengaruh pada sistem perekonomian negara kita karena secara geografis letak posisi Ibu Kota Nusantara baru berada di paling tengah, yang dimaksudkan agar dapat meratakan pembangunan ekonomi ke wilayah Timur Indonesia, yang selama ini tertinggal dibandingkan wilayah barat.
Dampak di Bidang Politik Â
Yang berkeadilan khususnya bagi Masyarakat pribumi kalimantan yang ingin merasakan manfaat pembangunan IKNÂ di tanah mereka yang ingin menjadi pejabat serta kepala pengurus serta menteri-menteri yang berasal dari Kalimantan dan munculnya perdebatan warga pribumi terutama khususnya warga Kalimantan menuntut pemerintahan jika ingin berperilaku secara otoriter dan tidak adil.
Dampak di Bidang Budaya Â
Dapat merubah cara berbudaya masyarakat lokal seperti pegembangan teknologi serta pembangunan Sumber Daya Manusia dan munculnya akulturasi budaya dan juga berkesempatan untuk memperkenalkan budaya lokal pada pariwisata mancanegara maupun dalam negeri antar pulau. Hal ini adalah salah satu aspek penting bagi Masyarakat pribumi di sektor industri pariwisata dan perekonomian.  Â
                                 Â
Penulis: Wordelin
Mahasiswa Jurusan Sosiologi, Universitas Kristen Satya Wacana
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News