Surabaya – Suasana Auditorium Gedung Sawunggaling lantai 6 yang dihadiri oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya program studi adminitrasi negara terasa berbeda sore itu.
Riuh antusias mahasiswa Program Studi Administrasi Negara membuncah, menyambut kehadiran Wakil Wali Kota Surabaya, Bapak Armuji, atau yang akrab disapa Cak Ji, dalam sesi praktikum bertema politik kekuasaan.
Dengan mengusung tema yang tak biasa, “Logika Berpikir dalam Proses Koalisi dan Oposisi Partai Politik: Buah Simalakama Logical Fallacy Menuju Pragmatisme Politik dan Authority Fallacy,” acara ini mengajak mahasiswa berpikir lebih kritis tentang relasi kekuasaan dan dinamika partai politik dalam pemerintahan.
Acara dibuka secara formal lewat lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan dari Kepala Program Studi Administrasi Negara, Bapak Yusuf Haryoko S.AP.,M.AP., dan Kepala Laboratorium Otonomi Daerah, Ibu Dida Rahmadanik S.AP., M.AP., Keduanya menekankan pentingnya mahasiswa memahami realitas politik secara langsung, bukan hanya melalui teori di ruang kelas.
Yang menarik, sesi ini tak melulu serius. Sebuah penampilan puisi dari salah satu mahasiswi UNTAG membuka ruang refleksi tentang kepemimpinan dan ketimpangan sosial. Puisinya menyinggung tentang pemimpin yang serakah di tengah masyarakat yang masih bergelut dengan kemiskinan.
Suasana menjadi lebih emosional dan penuh kesadaran kritis. Mahasiswa juga turut menampilkan analisis mengenai kondisi politik di DPRD Kota Surabaya. Salah satu sorotan tajam adalah soal Pilwali Surabaya yang mempertemukan pasangan Eri-Armuji melawan kotak kosong.
Fenomena ini dianggap mencerminkan lemahnya koalisi formal, justru di tengah kekuatan oposisi yang lebih dominan sebuah situasi yang jarang terjadi di kancah politik lokal.
Di sinilah Cak Ji kemudian mengambil peran. Dengan gaya bicara yang santai namun tajam, ia membagikan pengalaman politiknya dari nol hingga ke jajaran eksekutif kota.
Bagi mahasiswa, ini bukan sekadar cerita sukses, melainkan pelajaran langsung dari dunia nyata tentang manuver politik, kompromi, dan nilai integritas yang diuji di lapangan. Sesi ditutup dengan diskusi terbuka.
Para mahasiswa tak ragu mengangkat tangan, bertanya langsung pada Cak Ji, dan menanggapi dengan kritis. Dari obrolan hangat itu, tersirat harapan bahwa generasi muda siap turun tangan mengawal demokrasi dan turut membentuk arah masa depan politik yang lebih sehat.
Penulis:
- Khenya Aula Rosa
- Widi Pramesty
- Amanda Septiani Putri
- Aprilia Putri Nabila
- Isa Elviana
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Dosen Pengampu: Rizkya Dwijayanti, S.IP, M.IP
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News