Jalan Berlubang di Kabupaten Malang

Opini
Sumber: www.wearemania.net

Jalan rusak merupakan masalah umum yang dihadapi oleh masyarakat. Banyak faktor dapat menyebabkan kerusakan jalan, mulai dari berat kendaraan, iklim ekstrim, drainase, pergerakan tanah, umur jalan, kualitas bangunan, orang jahat.

Kerusakan jalan dapat mempengaruhi mobilitas manusia dan mengganggu kegiatan sehari-hari. Kerusakan jalan yang berlubang dapat terjadi jika retakan tidak diperbaiki, sehingga air akhirnya merembes masuk dan menyebabkan lapisan perkerasan menjadi rapuh. Lubang yang awalnya kecil ini bisa berubah menjadi lubang besar yang membahayakan pejalan kaki. 

Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang jalan, jalan merupakan suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun yang meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas.

Bacaan Lainnya
DONASI

Definisi lain dari jalan adalah infrastruktur transportasi jalan yang sangat penting dengan memfasilitasi berjalannya hubungan ekonomi, baik antara satu kota dengan kota lain-lainnya, antara kota dan desa, antara desa dan desa.

Kondisi jalan akan memudahkan masyarakat dalam perekonomian dan kegiatan sosial lainnya. Sedangkan jika jalan rusak tidak hanya menghambat kegiatan ekonomi, tetapi juga dapat menyebabkan kecelakaan.

Jalan berlubang ternyata mudah ditemui di Kabupaten Malang. Seperti di jalur alternatif Kasembon ke Kabupaten Kediri. Kondisi jalan berlubang cukup meresahkan pengendara, bahkan ada titik ruas jalan yang bagian aspalnya benar-benar mengelupas hingga tidak terlihat seperti jalan yang layak untuk dilalui oleh pengendara.

Rusaknya jalur alternatif dari Kasembon menuju Kabupaten Kediri karena jumlah kendaraan yang kelebihan beban karena jalan ini dilalui banyak truk yang bermuatan bahan konstruksi adalah pasir dan batu sungai. Beban berat adalah penyebab utama kerusakan jalan.

Kendaraan besar seperti truk biasa melebihi muatan sehingga tidak mendukung daya kekuatan jalan,  menyebabkan deformasi perkerasan jalan. Kasus ini dapat menyebabkan retakan dan lubang di jalan. Penyebab lubang bukan karena kualitas aspal yang buruk.

Selain hujan yang menyebabkan kerusakan jalan, mobil terlalu kelebihan beban dan muatan bahan kontruksi juga yang mempengaruhi kondisi jalan.

Karena fungsi jalan adalah memikul beban lalu lintas bekerja di jalan ini, lalu semua lalu lintas yang diterimanya ditransmisikan ke tanah. Perbandingan statis dan dinamis dipegang oleh beban sama besarnya adalah angka yang disebut koefisien tumbukan yang bergantung pada: 

  1. Elastisitas benda menyebabkan beban elastis pekerjaan jalan; 
  2. Bentuk pada roda;
  3. Ratanya permukaan tanah.

Keadaan Drainase: Air hujan adalah penyebab paling serius dari kerusakan konstruksi trotoar. Air hujan sangat mempengaruhi stabilitas pekerjaan jalan raya beraspal dan kurangnya saluran air di sekitar badan jalan dapat menyebabkan air mengalir di jalan.

Salah satu elemen penting dari proyek jalan adalah sistem drainase atau saluran, jalan tanpa saluran/ drainase atau selokan yang tersumbat. Hal ini akan menyebabkan genangan air di jalan.

Air di atas beton aspal yang panas menyebabkan pelepasan agregat aspal panas atau mengurangi daya lekat aspal, sehingga jalan mudah rusak. Karena musuh aspal terkadang adalah air jika ada lubang kecil yang terkena air, maka akan retak lebar. 

Dalam masa pembangunan: Dalam proses pelaksanaan pembangunan jalan juga perlu diperhatikan faktor-faktor yang menjadi penyebab kerusakan jalan, antara lain :

  1. Konstruksi dan penggunaan bahan berkualitas buruk;
  2. Metode pemadatan tidak sesuai;
  3. Ketidak akuratan kebersihan partikel, bentuk dan kerataan, tekstur, dan jenis agregat;
  4. Terlalu banyak atau mungkin kurangnya campuran dalam aspal.

Kondisi konstruksi pondasi yang tidak stabil: Beberapa daerah di Indonesia memiliki pondasi yang tidak stabil. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian teknis di lapangan agar dapat dilaksanakan perawatan teknis tergantung pada kondisi tanah.

Jika tanah basa terus berkurang, struktur perkerasan akan mengalami penolakan apapun. Salah satu fakta yang mendasari terjadinya penurunan muka tanah adalah kerusakan pada seluruh perkerasan bila semua lapisan di atasnya berotasi secara merata dan oleh karena itu terjadi perubahan bentuk  konstruksi perkerasan yang terlibat. 

Kurangnya perawatan atau pemeliharaan: Kegagalan merawat atau memelihara jalan sejak dini dan tepat waktu adanya kerusakan kecil yang jika dibiarkan dapat menyebabkan terjadinya jalan berlubang dan dapat mencelakai pengguna jalan yang melintasinya.

Semakin tua umur jalan semakin besar kemungkinan kerusakan akan terjadi karena faktor-faktor seperti penggunaan perawatan berulang dan tidak lengkap. Rute lama cenderung lebih mudah rusak dan membutuhkan perbaikan yang lebih sering.

Cara Mencegah Kerusakan Jalan

1. Perbaikan rutin

Perbaikan jalan secara rutin merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Salah satu cara untuk memperbaiki dapat dilakukan dengan menambal retakan dan lubang di jalan, menambah lapisan perlindungan pada perkerasan jalan dan memperkuat struktur jalan rusak, atau mungkin karena jasa perbaikan di aspal.

2. Kontrol lalu lintas

Manajemen lalu lintas yang baik dapat membantu mengurangi beban di jalan dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Hal itu bisa dilakukan dengan membatasi jumlah kendaraan dan perizinan di jalan tertentu, peningkatan jalur pejalan kaki dan sepeda, memperbaiki sistem angkutan umum untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi.

3. Perawatan rutin

Pemeliharaan jalan secara teratur dapat membantu memperpanjang umur jalan dan mencegah kerusakan tambahan. Ini dapat dilakukan dengan memeriksa rute secara berkala, membersihkan saluran air untuk mencegah banjir dan erosi, serta memperbaiki kerusakan kecil sebelum menjadi masalah yang lebih besar. 

4. Gunakan bahan dengan benar

Menggunakan bahan yang tepat dapat membantu memperkuat tekstur jalan dan mencegahnya kerusakan tambahan. Bahan yang digunakan harus berkualitas tinggi dan tahan cuaca beban yang sangat besar dan berat. 

5. Rencana yang sempurna

Perencanaan yang baik dapat membantu meminimalisir kerusakan jalan. Ini bisa dilakukan dengan merencanakan rute transportasi yang baik, menghitung beban jalan, mengoptimalkan dan mempertimbangkan faktor iklim dan lingkungan sebelum pembangunan jalan.

Penulis: 

Awan Bima Prakoso
Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI