Mencari Ampunan Allah di Tengah-Tengah Pandemi

pict from Pexels by Craig Adderley.

Berbicara tentang ampunan berarti berbicara tentang dosa. Siapakah yang bisa menjamin bahwa setiap dari kita tidak mempunyai dosa yang diperbuat selama di dunia? Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dikatakan bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dalam satu hari 100 kali meminta ampun kepada Allah.

Lantas para sahabat bertanya, wahai Rasulullah, tidak kah engkau kekasih Allah, tidak perlu engkau memohon ampun kepada-Nya, engkau akan dimasukan kedalam surga-Nya. Lantas kenapa ya Rasulullah, engkau senantiasa memohon ampun kepada Allah? Kemudian sang Rasulullah menjawab, wahai para sahabat, begitu besar karunia yang Allah berikan kepadaku, ia janjikan surga untukku. Ia ampunkan segala dosa-dosaku. Aku malu, andaikan bersujud dan memohon ampun saja aku tak mampu.”

Beginilah mulianya baginda Rasulullah. Seharusnya ini menjadi pelajaran bagi kita. Lihat betapa sempurnya Allah ciptakan kita. Akan tetapi terkadang kesempurnaan ini membuat kita semakin jauh dari Allah, bukannya membuat kita semakin dekat kepada Allah.

Baca Juga: Keberkahan di Bulan Ramadhan

Bacaan Lainnya

Allah ciptakan mata, tapi sayang mata ini kita gunakan untuk melihat yang tidak baik. Allah ciptakan tangan, tapi sayang tangan ini kita gunakan untuk mengambil hak orang lain. Allah ciptakan kaki, tapi sayang kaki ini kita gunakan untuk melangkah ke tempat-tempat maksiat.

Allah ciptakan mulut, tapi sayang mulut ini kita gunakan untuk menggibah, memfitnah, dan lain sebagainya yang merugikan. Allah ciptakan hati, tapi sayang hati ini kita tanamkan dendam, iri, dengki, senang melihat orang dalam kesusahan, susah melihat orang dalam kesenangan.

Rasulullah pernah bersabda: “Barang siapa yang amal kebaikannya belum mampu menyeimbangi amalan keburukannya, maka bersiap-siaplah ia dilempar kedalam api neraka.”

Hadis ini mempunyai 2 makna. Yang pertama, maknanya sebagai teguran. Bagi siapa? Bagi orang yang baru sedikit amal ibadahnya, terapi merasa paling takwa sedunia. Di zaman sekarang, orang yang baru pulang haji, yang belum haji dianggapnya hina. Ingat, jangan sombong.

Baca Juga: Kuasa Allah Tiada Tanding, Ampunan Allah Tiada Banding

Karena kesombongan adalah awal dari kehancuran. Yang kedua, maknanya sebagai ajakan. Bagi siapa? Bagi orang-orang yang sering berbuat dosa, bagi orang-orang yang ahli berbuat maksiat.

Dalam hidup di dunia, jika kita ingin mencari keridaan Allah dan meraih kesuksesan hidup di dunia dan di akhirat, janganlah kita sebagai umat berbuat dosa. Mengapa? Karena dosa yang kita perbuat di dunia, akan merugikan kita kedepannya. Apa saja kerugian itu?

  1. Sulitnya mendapat pahala dari Allah Subhanahu wa ta’ala.
  2. Hati menjadi keras.
  3. Sulit fokus dalam beribadah.
  4. Sulit mendapatkan kemudahan dalam urusan dunia.
  5. Sulit mendapatkan hidayah dari Allah kecuali dengan niat ingin bertaubat dan berubah dari diri sendiri.
  6. Mudah tergoda oleh syaiton.

Perbuatan dosa adalah sesuatu yang merugikan. Dosa menurut para ulama dibagi menjadi 2 yaitu dosa kecil dan dosa besar. Dosa besar adalah perbuatan dosa dengan ancaman dimasukkan dalam api neraka, terlaknat, mendapat kemurkaan Allah dimana telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadis yang shohih.

Baca Juga: MARHABAN YA RAMADHAN – Mencari Bekal Akhir

Dosa besar dapat dihapus dengan taubatan nasuha. Dosa kecil adalah perbuatan dosa yang tidak termasuk dalam kategori di atas. Dosa kecil dapat dihapus dengan melaksanakan sholat lima waktu, berwudhu atau bersuci, mengamalkan Al-Qur’an dan hadis, dan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.

Mari kita sama-sama kembali kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Mumpung ini masih di bulan Ramadhan, mari kita sama-sama siapkan diri, agar kita menjadi alumni khusnul khatimah ketika Ramadhan berakhir nanti. Ingat kata Allah:

Dan hendaklah kamu memohon ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar Kiamat.” (QS. Hud [11]: 3)

Maka bertasbihlah dengan nama Tuhanmu, dan memohon ampunlah kepada-Nya, karena Ia Maha Pengampun.”

Tim Penulis:

1. Arifianto Syahalief Rachman.
Mahasiswa Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia.

2. Nur Zaytun Hasanah
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia.

Editor: Ika Ayuni Lestari

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses