Pengenalan Akuntansi Operasi Cabang pada UMKM Simpatig Coffe di Pekanbaru

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Prodi Akuntansi melakukan kunjungan untuk memperkenalkan serta menerapkan ilmu akuntansi yang telah dipelajari ke UMKM di bidang kuliner yaitu Simpatig Coffe yang berada di Kota Pekanbaru.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sedang digandrungi oleh banyak kalangan masyarakat menengah, khususnya kalangan generasi milenial. David Hadiwijaya adalah pemilik usaha Simpatig Coffee yang menjadi narasumber.

Kunjungan penelitian ini dilakukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan berkaitan dengan operasional cabang dengan dosen pembimbing Siti Rodiah, SE., M.Sc.. Informasi ini langsung kami dapatkan dari hasil wawancara dengan owner Simpatig Coffe.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Mahasiswa UMRI Melakukan Kunjungan UMKM untuk Penerapan Akuntansi dalam Sebuah Usaha

Pemilik menjelaskan bahwa coffee shop merupakan peluang usaha yang sangat menguntungkan, karena kopi tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia mulai dari remaja, mahasiswa, pegawai kantor, dan orang tua sangat menyukai kopi maka muncullah ide untuk membuka usaha yang diberi nama Simpatig Coffe.

Simpati kopi didirikan pada awal Januari 2018 yang berada di kawasan UIR tepatnya di Jalan Karya 1 Simpang Tiga. Dengan mengusungkan tema yang unik seperti adanya gerobak atau yang biasa digunakan pedagang keliling namun ini dikreasikan lebih modern dan kekinian sehingga memberikan kesan yang khas.

Selain itu menu kopi yang disajikan juga sangat beragam berupa aren ice coffe, choco thai tea, Milo thai tea, dan beberapa jenis minuman lainnya  ditambah dengan makanan pendukung seperti wardomi, bakmi, donat, dan lain-lain.

Tidak membutuhkan waktu yang lama pada akhir tahun 2018, Simpatig Coffe mampu memperluas usahanya dengan membuka cabang baru di kawasan Bundaran Kris.

Saat melakukan kunjungan penelitian sebagai mahasiswa akuntansi salah satu dari kami menanyakan bagaimana pemilik usaha melakukan pencatatan laporan keuangan antara pusat dan cabang. Pemilik memaparkan untuk kantor pusat dan cabang melakukan pecatatan laporan keuangan secara terpisah.

Baca Juga: Kunjungan Mahasiswa UMRI pada Usaha Konveksi Terkait Penerapan Ilmu Akuntansi

Sehingga pemilik dapat mengetahui keuntungan usaha di setiap tempat. Simpatig Coffe melakukan proses akuntansi yaitu dengan mencatat setiap transaksi pendapatan dan pengeluaran, seperti bukti transaksi penjualan secara langsung maupun transaksi penjualan secara online.

Serta mencatat pengeluaran untuk pembelian bahan-bahan. Sehigga pencatatan pelaporan setiap transaksi keuangan kantor pusat sudah dengan sistem informasi akuntansi dan dengan sistem desentralisasi.

Maka kantor cabang tidak perlu mengelola sistem akuntansi melainkan hanya menyimpan catatan yang cukup dalam menjalankan usahanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil dari wawancara kami adalah akuntansi operasi cabang membagi sistem akuntansi perusahaan secara terpisah antara kantor pusat dan kantor cabang.

Kantor pusat terdiri unit akuntansi pusat untuk perusahaan, sedangkan kantor cabang terdiri dari tambahan sistem akuntansi untuk mencatat kegiatan setiap cabang. Meskipun cabang berusaha dan bekerja sebagai unit (usaha) yang berdiri sendiri, tetapi tetap dikontrol oleh kantor pusat. Tingkat kebebasan berdiri sendiri yang diberikan kepada suatu cabang ditetapkan oleh kantor pusat.

Penulis:
1. Suci Dwi Mulia
2. Shandy Ramdhan
3. Padli Pirdaus
4. Putri Dwima Ernis
5. Rona Lianti
6. Dina Nofita

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI