Setelah masyarakat dihebohkan tentang korupsi PT Pertamina, sekarang masalah gas yang sering dipakai masyarakat menengah ke bawah malah dioplos oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang di mana gas LPG bersubsidi khususnya tabung 3 kg yang dikenal “gas melon”, dioplos ke dalam tabung gas 12 kg non subsidi.
Cara pengoplosannya dengan cara menggunakan selang dan regulator untuk memindahkan tabung gas 3 kg ke dalam tabung gas 12 kg.
Para pelaku yakni RJ, K, F, MK, dan MT melakukan praktik ilegal di Bekasi, Bogor, Tegal, dan Bali, dan mereka meraup keuntungan sekitar 10 milliar.
Untuk mendapatkan keuntungan secara cepat, para pelaku rela melakukan hal ilegal yang dapat merugikan masyarakat dan pemerintah serta tidak memikirkan dampak negatif dari apa yang mereka perbuat.
Baca Juga: Kelangkaan Tabung Gas Elpiji 3 Kg di Masyarakat: Penyebab, Dampak, dan Solusinya
Masalah-masalah yang terjadi akibat dari pengoplosan tabung gas ini bisa menjadi masalah ketidakadilan sosial di mana masyarakat yang mendapatkan subsidi tabung gas 3 kg oleh pemerintah malah menjadi korban dari tindakan oknum-oknum yang hanya memikirkan keuntungan pribadi.
Selain merugikan masyarakat, kerugian ekonomi dapat terjadi karena bisa menyebabkan kerugian besar bagi negara, dan risiko keselamatan dari masalah ini dapat menyebabkan kebocoran gas seperti kebakaran atau ledakan.
Solusi yang terbaik dari masalah ini, melalui inspeksi rutin di pangkalan distribusi, pemerintah harus meningkatkan pengawasan terhadap penyaluran LPG bersubsidi.
Baca Juga: Kelangkaan Gas LPG 3 Kg Membuat Warga Yogyakarta Resah
Untuk memberikan dampak jera, penegak hukum harus menindak tegas para pengoplos dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang risiko pengoplosan gas dan cara mengetahui tabung gas yang aman. Serta penting sekali masyarakat untuk melaporkan kepada pihak berwenang mengenai kegiatan yang dapat melanggar hukum.
Penulis: Hanna Khairiyah (NIM: 24040830117)
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Daftar Pustaka
Tempo.co. (2025). Belum usai gaduh Minyakita, gas melon dioplos ke LPG 12 kg dan dijual mahal.
Ikuti berita terbaru di Google News