Pentingnya Menanamkan Jiwa Kepemimpinan Anak Berdasarkan Norma dan Etika di Panti Asuhan Ar-Rahman Kota Medan

Memberikan Pemahaman mengenai Kepemimpinan
Gambar 1. Memberikan Pemahaman mengenai Kepemimpinan

Anak merupakan aset terpenting dalam suatu keluarga. Tentunya jika tidak ada anak dalam suatu keluarga, maka keluarga tersebut akan terasa hampa dan sunyi, karena tujuan dari sepasang suami istri menjalankan pernikahan  ialah memiliki anak dan menjalankan keluarga yang harmonis dan tentram. Namun, tak jarang orang tua yang sudah memiliki anak malah menitipkan anak tersebut kedalam panti asuhan, dengan alasan keadaan ekonomi yang rendah.

Kebanyakan orang tua beranggapan ketika si anak dititipkan ke panti asuhan, si anak akan mendapatkan perhatian yang lebih baik serta kebutuhan yang tercukupi dilihat dari konstribusi masyarakat dalam menyalurkan bantuan, baik itu berupa dana dan sembako. Namun, pada dasarnya tidak ada anak yang ingin jauh dari keluarganya dan tidak ada anak yang ingin keluarganya terpecah belah.

Peran orang tua dalam mengasuh anak sangatlah penting dalam membentuk sebuah karakter, karena tempat anak pertama kali bersosialisasi ialah dari orang tuanya. Akan tetapi, anak yatim atau anak yang dititipkan ke dalam panti sudah tentu tidak akan merasakan sosok dari kehangatan orang tua. Oleh karena itu, perlunya suatu wadah atau tempat untuk menitipkan anak dengan baik yaitu di Panti Asuhan Ar-Rahman.

Bacaan Lainnya

Selama mahasiwa menjalankan kegiatan PKL 2 di Panti Asuhan Ar-Rahman, mahasiswa banyak mendapatkan pengalaman berupa ilmu yang sangat bermanfaat, yang mahasiswa tidak pernah dapatkan dimanapun.

Oleh karena itu, mahasiswa membuat sebuah mini project, yang kemudian akan diajarkan kepada anak-anak panti sehingga dalam mini project ini anak-anak panti akan lebih terbuka dan anak-anak panti akan lebih mampu memahami satu sama lain.

Mini project yang mahasiswa lakukan ialah “Pentingnya Menanamkan Jiwa Kepemimpinan Anak Berdasarkan Norma dan Etika di Panti Asuhan Ar-Rahman Kota Medan”.

Anak yang hidup di lingkungan yang berkarakter tentunnya memiliki sifat yang berkarakter pula. Untuk menciptakan hal tersebut mahasiwa mengaplikasikan Metode Group work di dalam Panti Asuhan Ar-Rahman.

Metode Group Work ialah sebuah praktik yang digunakan untuk menciptakan keberfungsian sosial anak yang dilakukan melalui media kelompok di dalam panti.

Tahapan atau metode pelaksanaan yang dilakukan dalam Panti Asuhan Ar-Rahman Kota Medan ialah:

1. Engagement, Intake, Contract

Pada tahap ini mahasiswa melakukan observasi terhadap kondisi lingkungan Panti Asuhan Ar-Rahman, kemudian mahasiwa melakukan perkenalan kepada pihak panti maupun anak-anak yang ada di panti asuhan ar-rahman.

Setelah itu, mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan datang ke panti sekaligus meminta izin untuk melaksanakan PKL 2 di dalam panti. Setelah pihak panti memberikan izin, mahasiwa terlebih dahulu melakukan pendekatan terhadap anak-anak panti guna memperlancar PKL 2 mahasiwa dan sekaligus mahasiwa melakukan kontrak atau kesepakatan kepada anak-anak panti dalam memecahkan permasalahan yang dialami anak-anak panti.

2. Tahap Assesment

Tahap ini mahasiswa melakukan beberapa pertanyaan kepada anak-anak panti, masalah-masalah apa yang dihadapi oleh anak-anak panti. Kemudian setelah anak-anak panti mengemukakan masalahnya masing-masing, dapat disimpulkan bahwa anak-anak panti ingin menjadi pengusaha yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik yang sesuai dengan nilai dan etika.

3. Tahap Planning

Pada tahap ini mahasiswa memberikan perencanaan seputar masalah yang mereka alami, kemudian mahasiswa sebagai fasilitator mengarahkan anak-anak panti untuk paham mengenai permasalahan yang mereka alami. Selanjutnya, setelah anak-anak panti mulai paham mahasiswa melakukan mini project terhadap anak panti dan anak-anak pantipun dalam mini project ini harus benar-benar paham juga mengenai mini project yang dijalankan.

4. Tahap Intervensi

Pada tahap ini mahasiswa mulai manjalankan mini project yang telah disepakati sebelumnya. Dalam mini project ini mahasiswa lebih banyak menjelaskan mengenai kepemimpinan dan bertukar cerita. Selain itu, mahasiswa juga mengajak anak-anak panti menonton film-film motivasi dalam kehidupan sehari-hari dan sesekali mahasiswa melaksanakan kuis dengan anak-anak panti untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan anak-anak panti.

Melaksanakan Kuis
Gambar 2. Melaksanakan Kuis

5. Evaluasi

Pada tahap ini mahasiswa memebrikan monitoring terhadap anak-anak panti untuk melihat apakah mini project yang dijalankan berhasil. Dan, pada tahap ini kegiatan yang sebelumnya dilakukan harus sudah mengalami perubahan ke arah yang lebih baik guna untuk keberhasilan dari mini project ini.

Tahap ini merupakan tahap berakhirnya antara kontrak yang dibuat mahasiswa dan anak-anak panti, karena pada tahap ini kontrak atau mini project yang dibuat sudah dikatakan berhasil dan mencapai ke arah kemajuan yang baik. Sehingga, anak-anak panti dalam memahami sekaligus menerapkan kepemimpinan berdasarkan nilai dan etika sudah bisa menerapkannya dalam kehidupan bersosialisasi, dan anak-anak panti sudah lebih terbuka, saling menghargai dan selalu sopan kepada siapapun.

Anak-anak merupakan anugrah yang paling indah dalam setiap keluarga, jadi kita sebagai makhluk sosial harus bisa menempatkan dan mendidik anak untuk kelangsungan hidupnya ke arah yang lebih baik.

Sebagai orang tua seharusnya lebih memperhatikan anak-anak dengan kasih sayang serta memberikan pedidikan yang layak. Jangan hanya dengan alasan ekonomi rendah orang tua malah menitipkan anak-anaknya ke panti asuhan. Karena, orang tualah yang lebih berhak melihat  tumbuh kembang anak dengan baik.

Penulis: Muniroh Rangkuti
Mahasiswa Prodi Kesejahteraan Sosial Universitas Sumatera Utara (USU)

Editor: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI