Pentingnya Pengarahan (Actuating) bagi Organisasi

Pentingnya pengarahan bagi organisasi

Organisasi adalah suatu perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Maka dari itu saya akan sedikit membahas tentang pentingnya pengarahan bagi sebuah organisasi.

Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan tentang Pengarahan (Actuating) lebih baiknya kita mencari tahu apa itu Pengarahan? Pengarahan yakni kegiatan memberi penjelasan serta pembinaan kepada anggota yang terlibat agar tugas yang diberikan dapat  dilaksanakan dengan baik  sesuai dengan standar perusahaan.

Pengarahan juga berarti menentukan bagi bawahan tentang apa yang harus dikerjakan atau tidak boleh mereka kerjakan. Apabila Perencanaan yang dilakukan sebuah organisasi kurang baik berarti tugas yang diberikan tidak akan berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan sebuah perusahaan.  

Baca Juga: Sebuah Planning bagi Mahasiswa dan Organisasi

Bacaan Lainnya

Maka dari itu semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan sesuai dengan tugas, fungsi, keahlian serta kompetensi masing-masing sumber daya manusia untuk mencapai visi, misi dan program kerja sebuah organisasi.

Seberapa penting pengarahan?

Pengarahan dalam sebuah organisasi sangatlah penting untuk menentukan apakah berjalan atau tidaknya rencana-rencana yang telah dibuat oleh pihak manajemen. Dengan demikian perencanaan memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan sebuah organisasi.  

Perencanaan adalah fungsi manajemen yang pertama dan terpenting Jika perencanaan tanpa adanya sebuah pelaksanaan maka semua hal yang dilakukan akan sulit untuk mencapai tujuan bahkan bisa menjadi sia-sia. Dengan cara ini, perhatian semua manajer akan terfokus pada pencapaian tujuan mereka. Ini akan membuat pencapaian target penjualan menjadi suatu kepastian.

Setiap perusahaan atau organisasi harus mempunyai perencanaan karena selain mengejar keuntungan besar, juga menghindari kerugian agar perusahaan dapat berkembang dengan pesat. Maka dari itu pihak manajemen harus benar-benar matang melakukan berbagai cara agar para anggota mau untuk mencapai sasaran organisasi sesuai dengan rencana-rencana yang ada.

Baca Juga: Peran SDM Inovatif bagi Organisasi Publik

Suatu Perencanaan dikatakan baik apabila mengandung beberapa hal yakni:

  1. Tindakan yang akan dikerjakan
  2. Sebab dari tindakan yang akan dikerjakan
  3. Di mana rencana itu akan dilaksanakan
  4. Siapa yang akan melaksanakan
  5. Bagaimana melaksanakan rencana tersebut

Bagaimana melakukan pengarahan yang baik?

Cara melakukan pengarahan yang baik kuncinya kepemimpinan serta komunikasi. Pemimpin harus mempunyai komunikasi yang baik, jelas dan mudah di mengerti pesan dan instruksi yang diberikan harus sampai dan bisa diterima dengan baik serta dilaksanakan dengan baik juga.

Selain itu, juga dibutuhkan suatu kerja sama yang baik agar menghindari terjadinya pertentangan atau paling tidak dapat meminimalisir potensi pertentangan yang dapat berujung konflik.

Tujuan pengarahan bagi sebuah organisasi

Pengarahan dilakukan memiliki tujuan tertentu, dalam setiap organisasi tertentu pengarahan tidak mungkin sama tujuannya dengan organisasi lain. Jika ternyata sama, jangka waktu, prosedur, maupun metodenya tidak akan mungkin sama. Hampir setiap manajer melakukan fungsi pengarahan dengan menekankan pada keluaran yang mungkin dihasilkan sekaligus mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.

Baca Juga: Manfaat Organisasi bagi Mahasiswa

Secara umum tujuan pengarahan yang ingin dicapai organisasi sebagai berikut:

1. Menjamin kontinuitas atau berkelanjutan perencanaan.

Suatu pengarahan dilakukan untuk menjamin kelangsungan perencanaan. Artinya perencanaan yang telah ditetapkan meskipun memiliki sifat fleksibel namun prinsip yang terkandung di dalamnya harus tetap terjamin kontinuitasnya.

2. Membudayakan prosedur standarkan

Diharapkan bahwa prosedur kerja dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya, sehingga lambat laun akan dapat menjadi suatu kebiasaan.

3. Menghindari kemangkiran yang tak berarti

Suatu kemangkiran akan sedikit berarti apabila karyawan yang tidak masuk kerja tersebut selama keberadaannya ikut mengerjakan pekerjaan kantor di luar atau membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi organisasi.

4. Membina disiplin kerja

Disiplin kerja yang terbina akan memberikan dampak positif terhadap perusahaan yaitu naiknya produktivitas kerja, baik menyangkut kuantitas maupun kualitasnya.

5. Membina motivasi terarah

Penerapan ini memiliki tujuan untuk membina motivasi karyawan agar dapat dibimbing dan untuk menghindari kesalahan prosedur yang berdampak terhadap keluarnya (output).

Vany Ameliana
Mahasiswa Universitas Pamulang

Dosen pembimbing: RIFKHAN S.Pt., MM

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses