Anak usia dini adalah anak-anak yang berada dalam rentan usia awal perkembangan yang usianya 0-6 tahun. Usia dini merupakan periode awal yang sangat penting dan mendasar sepanjang rentan pertumbuhan dan perkembangan hidup anak tersebut.
Mengapa dikatakan ”sangat penting”? hal ini karena dalam rentan usia 0-6 anak mengalami periode keemasan.
Hal ini ditandai dengan anak mengalami masa kritis,dalam arti menentukan tahap berikutnya sebagai tahap perkembangan untuk potensinya.
Untuk itu sebagai orang tua kita harus mendukung masa kritis tersebut dengan memberikan stimulasi sesuai dengan usia dan kebutuhan anak tersebut. Contoh kecilnya adalah mengajarkan toilet training pada anak.
Toilet training merupakan proses belajar anak untuk buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) di toilet seperti orang dewasa. Proses ini bisa diajarkan untuk anak mulai usia 3 tahun.
Mengapa toilet training ini harus diajarkan untuk usia dini terkhusus mulai usia 3 tahun? Agar anak tersebut belajar untuk tidak BAB dan BAK di popok seperti sebelumnya juga melatih anak untuk mandiri menggunakan toilet sendiri.
Selain itu menurut Sigmund Freud yakni seorang psikoseksual menjelaskan bahwa dalam tahap “Anal” anak dengan usia 2-3 tahun harus belajar mengendalikan proses alamiah terbesar dalam dirinya yaitu buang air besar maupun kecil.
Karena dengan keberhasilan anak di fase ini dapat memperkuat kemandirian dan kepercayaan diri untuk anak.
Tahap pertama untuk mengajarkan toilet training yaitu:
1. Mengenalkan anak dengan toilet
Dimulai dengan menjelaskan fungsi toilet untuk BAB atau BAK.Dan berbicara kepada anak dengan bahasa yang mudah dipahami bahwa tidak selamanya anak tersebut menggunakan popok.
2. Memberikan contoh penggunaan toilet
Agar anak tidak merasa asing dengan penggunaan toilet,sebaikanya orangtua mencontohkan dulu cara untuk menggunakan toilet dan jelaskan apa yang anda lakukan kepada anak.
3. Mengajari anak menggunakan toilet
- Mengajari cara duduk yang benar di kloset duduk maupun jongkok
- Mengajari bagaimana membersihkan alat kelamin menggunakan sabun dan air setelah BAB atau BAK
- Jika menggunakan kloset duduk,ajari cara menekan tombol flush dan jika menggunakan kloset jongkok,ajari anak menyiram kloset tersebut sampai bersih setiap selesai BAB atau BAK
- Setelah selesai BAB atau BAK ajarkan anak untuk mencuci tangan yang bersih dengan sabun dan dibilas air
Untuk meningkatkan semangat anak melakukan toilet training, orang tua bisa memberikan pujian atau reward agar anak termotivasi dan meningkatkan kepercayaan diri anak untuk bisa belajar menggunakan toilet sendiri.
Perlu diingat butuh kesabaran dan konsistensi orang tua dalam mengajarkan toilet training kepada anak sampai anak mempunyai inisiatif sendiri untuk buang air tanpa bimbingan orang tua.
Tetapi jika anak tidak mau,sebaikan jangan memaksa anak karena jika dipaksa terus menerus anak bisa mengalami stres dan tekanan kepada anak.
Jika anak dalam kondisi seperti itu orang tua bisa melakukan pengenalan dengan toilet terlebih dahulu hingga anak tidak merasa takut.
Penulis: Joan Petra Savana
Mahasiswa PG- Paud, Universitas Kristen Satya Wacana
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News