Modernisasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, termasuk dalam aspek budaya. Arus globalisasi yang deras kerap menyebabkan pengaruh budaya asing lebih mendominasi, sehingga budaya lokal berisiko terlupakan, bahkan punah.
Dalam konteks ini, mahasiswa memiliki peran strategis sebagai generasi terdidik yang dapat menjadi agen perubahan sekaligus penjaga identitas budaya bangsa.
Mahasiswa, dengan daya pikir kritis dan akses ke berbagai sumber daya, mampu menggali potensi budaya lokal dan menjadikannya relevan di tengah perkembangan zaman.
Keterlibatan aktif mahasiswa dalam berbagai program pelestarian budaya, seperti edukasi budaya, pelatihan seni tradisional, hingga pemanfaatan teknologi untuk promosi budaya, menjadi langkah konkret untuk menjembatani tradisi lama dengan dunia modern.
Salah satu tanggung jawab utama mahasiswa adalah memastikan budaya lokal tetap hidup dan berkembang. Program edukasi budaya yang dilakukan mahasiswa pada anak-anak yang tinggal di komplek tepatnya di Jalan Cempaka 1, Gang Cempaka Nomor 16.
Pada hari Sabtu (11/01/2025) contohnya mahasiswa bisa mengajarkan anak-anak tentang budaya lokal lewat permainan, lagu, dan juga cerita.
Pemanfaatan teknologi juga membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk memperkenalkan budaya lokal secara global.
Dengan membuat konten kreatif, seperti video edukasi, permainan interaktif berbasis budaya, atau kampanye di media sosial, mahasiswa dapat menarik perhatian generasi muda yang lebih akrab dengan dunia digital.
Baca Juga:Â Peran Mahasiswa dalam Mempertahankan Kebudayaan Indonesia
Tujuan dan Manfaat Pelestarian Budaya
Kegiatan ini memiliki berbagai tujuan penting, di antaranya melestarikan budaya lokal agar tidak punah, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kekayaan budaya, dan mempromosikan budaya sebagai identitas bangsa. Selain itu, pelestarian budaya juga berpotensi meningkatkan pariwisata dan ekonomi lokal.
Sebagai contoh, festival budaya atau pameran seni tradisional dapat menarik wisatawan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Manfaat lainnya adalah penguatan identitas nasional. Dengan mengenal dan mencintai budaya lokal, generasi muda dapat merasa lebih bangga terhadap warisan leluhur mereka, sehingga mampu menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri.
Selain itu, keberagaman budaya juga meningkatkan toleransi antar individu dan memperkaya kreativitas serta inovasi berbasis lokal.
Baca Juga:Â Peran Mahasiswa di Era Globalisasi dalam Memanfaatkan AI untuk Melestarikan Budaya Lokal
Kesimpulan
Mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga budaya lokal di tengah tantangan modernisasi. Dengan memadukan tradisi dan inovasi, mahasiswa dapat menjadi ujung tombak pelestarian budaya yang tidak hanya relevan di tingkat nasional, tetapi juga mampu bersaing di kancah global.
Langkah ini tidak hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga menguatkan identitas bangsa di tengah derasnya arus globalisasi.Â
Generasi muda yang peduli terhadap budaya lokal adalah aset berharga bagi bangsa, karena mereka tidak hanya menjaga, tetapi juga memajukan tradisi untuk masa depan. Mahasiswa, dengan segala potensi yang dimilikinya, dapat menjadi penjaga budaya yang tangguh dan inspiratif.
Penulis:
1. Lela Oktavia Pasaribu
2. Marsanda Sitompul
3. Septi Kristina Manalu
4. Mei Angelica Simatupang
5. Rio Cristofer Sirumapea
Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Katolik Santo Thomas Medan
Dosen Pengampu:Â Polintan Rehulina Sembiring, S.Pd., M.Pd.
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News