Peran Masyarakat Malang dalam Melestarikan Tarian Daerah

Tarian Daerah.
Panflet Tarian Daerah.

Peran generasi muda, khususnya mahasiswa, sangat penting dalam melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia yang kaya, khususnya tarian daerah. Mahasiswa, yang merupakan bagian dari unit sosial yang dinamis dan kreatif, memiliki potensi besar untuk mengembangkan kebudayaan tersebut.

Salah satu wadah yang efektif untuk berkontribusi adalah melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), yang memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan pribadi mereka, seperti menari atau berkreasi dalam seni lainnya, sekaligus berkontribusi dalam pelestarian budaya lokal.

UKM bukan hanya tempat untuk berkarya, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya Indonesia di kampus dan masyarakat sekitar.

Selain itu, teknologi dan media sosial telah membuka peluang besar untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia kepada khalayak yang lebih luas.

Bacaan Lainnya

Platform seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan berbagai aplikasi lainnya menawarkan kesempatan yang sangat efektif untuk memperkenalkan seni dan budaya tradisional kepada generasi muda yang sering kali lebih akrab dengan budaya luar.

Melalui media sosial, kebudayaan lokal yang semula hanya dikenal di kalangan tertentu, dapat dengan cepat menjangkau audiens yang lebih luas, bahkan ke berbagai penjuru dunia. Hal ini sangat penting di tengah pengaruh budaya luar yang semakin dominan, yang seringkali membuat kebudayaan lokal terpinggirkan.

Namun, peran mahasiswa dalam melestarikan kebudayaan tidak berhenti pada sekadar apresiasi atau pemanfaatan teknologi. Mereka, sebagai generasi penerus bangsa, memiliki tanggung jawab yang lebih besar, yaitu menjaga dan mengembangkan kebudayaan tersebut agar tidak punah seiring berjalannya waktu.

Meskipun, mahasiswa  lebih fokus pada pendidikan akademis, seharusnya tetap sadar akan pentingnya melestarikan budaya dan memberikan kontribusi nyata dalam menjaga warisan budaya Indonesia.

Baca Juga: Penggunaan Baju Kurung Melayu di Sekolah Setiap Hari Jumat sebagai Bentuk Pelestarian Kebudayaan di Batam

Mereka perlu memanfaatkan segala sumber daya, termasuk teknologi, untuk memperkenalkan budaya tradisional Indonesia kepada masyarakat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Upaya pelestarian budaya juga dapat dimulai dari hal-hal kecil yang lebih mudah diakses, seperti mengapresiasi seni tradisional melalui pertunjukan, tarian daerah lokal dan membangun komunitas yang berfokus pada budaya.

Dalam konteks ini, trilogi pendidikan, keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kesadaran dan kebanggaan terhadap kebudayaan lokal.

Jika pendidikan sejak dini mengajarkan anak-anak untuk mencintai dan menjaga budaya mereka, maka budaya tersebut akan hidup dan berkembang dengan sendirinya.

Sebagai contoh, jika mahasiswa dan generasi muda secara konsisten mempromosikan tarian tradisional, mereka tidak hanya melestarikan budaya tersebut, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas bangsa.

Lebih jauh lagi, melalui media sosial, budaya Indonesia dapat dikenal oleh audiens internasional, yang pada gilirannya akan memperkuat citra positif Indonesia di dunia.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian budaya, semakin banyak orang yang akan terinspirasi untuk menjaga dan mengapresiasi kekayaan budaya lokal mereka.

Baca Juga: Kebudayaan sebagai Cerminan Identitas setiap Daerah

Ini adalah langkah besar dalam menjaga keberagaman budaya Indonesia yang sangat kaya, sekaligus memberikan kontribusi pada pengakuan budaya Indonesia di kancah global.

Secara keseluruhan, kesadaran tentang pentingnya melestarikan budaya harus dimulai dari diri kita sendiri. Jika setiap individu, terutama mahasiswa, memulai dengan menghargai budaya lokal mereka dan mempromosikannya melalui berbagai platform, hal ini dapat menciptakan efek yang besar dan berkelanjutan.

Budaya adalah warisan berharga yang harus dijaga, dan melalui peran aktif generasi muda, kebudayaan Indonesia dapat terus berkembang dan dikenal luas.

Melalui pendidikan, teknologi, dan apresiasi individu terhadap kebudayaan lokal, kita dapat memastikan bahwa warisan budaya Indonesia tetap hidup, relevan, dan dapat diapresiasi oleh generasi yang akan datang.

Penulis:
1. Dwita Aulia Putri Azzahra
2. Suci Ananda Rofiqoh
3. Meutya Nadjwa Zhaliyanti
4. Etha Hasanatul Fi’al
5. Sabrina Salsabila Andung
6. Puan Nitara
7. Feisha Hannadefa Ayubi
8. Haniya Nisa Royani

Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses