Perayaan Unik di Kaki Gunung Semeru: Dari Festival Budaya hingga Upacara Adat

Festival Budaya hingga Upacara Adat
Perayaan Unik di Kaki Gunung Semeru (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Desa Poncokusumo, sebagai wilayah yang menjadi kaki gunung dari sebuah gunung yang menjadi puncak tertinggi di Pulau Jawa, tidak hanya menawarkan keindahan alam dan tantangan pendakian, tetapi juga menjadi latar bagi berbagai perayaan unik dan upacara adat.

Di kaki gunung yang megah ini, kehidupan masyarakat lokal yang khas berbaur dengan tradisi dan budaya, menciptakan perayaan yang menonjolkan kekayaan budaya dan spiritualitas. Tulisan ini akan mengeksplorasi beberapa perayaan dan upacara yang menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat di sekitar Gunung Semeru.

Traditional Culture Feast

Setiap tahun, masyarakat di Desa Poncokusumo menggelar Festival Budaya yang merayakan kekayaan budaya dan kesenian lokal. Festival ini biasanya diadakan pada Bulan Suro yang ditandai dengan datangnya bulan kemarau dan bediding, ketika cuaca cenderung lebih bersahabat untuk kegiatan luar ruangan.

Bacaan Lainnya

Acara ini menampilkan beragam pertunjukan seni, mulai dari tari tradisional hingga musik gamelan, serta pameran kerajinan tangan yang dihasilkan oleh masyarakat setempat.

Baca juga: Festival Seni Budaya Sulawesi 2023 digelar di Bandung

Salah satu daya tarik utama festival ini adalah parade kostum yang menggabungkan unsur tradisi dan kreativitas. Peserta dari berbagai desa berkumpul dengan kostum berwarna-warni yang terinspirasi dari mitologi lokal dan kehidupan sehari-hari. Festival ini tidak hanya menjadi ajang untuk melestarikan budaya, tetapi juga untuk menarik wisatawan yang ingin merasakan keunikan budaya Jawa Timur.

Upacara Adat Tayub

Salah satu upacara adat yang dilakukan setiap tahun adalah Upacara Adat Tayub, yang merupakan ritual tahunan yang dilakukan oleh masyarakat Tengger. Upacara ini diadakan pada bulan suro, bulan pertama dalam kalender Jawa Islam, dan merupakan bentuk penghormatan kepada Leluhur dan Pendahulu dalam kepercayaan Masyarakat Poncokusumo.

Dalam upacara ini, warga Poncokusumo akan melakukan perjalanan ke Sanggar, yang terletak di sebelah timur desa yang mengarah ke Gunung Semeru, untuk membawa persembahan berupa nasi, buah-buahan, dan berbagai hasil bumi ke Sanggar.

Persembahan ini kemudian di makan bersama sama oleh masyarakat sebagai bentuk syukur serta kebersamaan dan juga permohonan untuk keselamatan dan keberuntungan. Ritual ini diikuti oleh pawai yang meriah dan dipenuhi dengan bunyi-bunyian.

Perayaan dan upacara adat di Desa Poncokusumo yang ada di kaki Gunung Semeru adalah cerminan dari kekayaan budaya dan tradisi yang mendalam. Dari festival budaya yang meriah hingga ritual adat yang sakral, setiap acara memiliki makna dan tujuan yang memperlihatkan kekayaan warisan budaya masyarakat Jawa Timur.

Dengan menyaksikan dan berpartisipasi dalam perayaan ini, kita tidak hanya mendapatkan pengalaman yang unik, tetapi juga memahami lebih dalam tentang kehidupan dan keyakinan masyarakat di sekitar Gunung Semeru.

Artikel ini diinisiasi oleh mahasiswa PMM UMM untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa PMM UMM 2024.

Penulis:

  1. Muhammad Faiz Akbar
  2. Wahyu Firmansyah
  3. ⁠Claudya Sintya Bella
  4. ⁠Wahyu Candra
  5. ⁠Mufida Ulya Nurma

Mahasiswa Manajemen, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI