Perjuangan UMKM Lokal Melawan Produk Impor dari Platform Asing

Perjuangan UMKM Lokal Melawan Produk Impor dari Platform Asing
Sumber: unsplash.com

Pendahuluan

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.

Di era digital saat ini, UMKM menghadapi perubahan besar seiring berkembangnya platform e-commerce dan media sosial.

Salah satu contoh sukses adalah Tokopedia, platform lokal yang memberikan ruang luas bagi UMKM untuk tumbuh melalui digitalisasi usaha.

Banyak pelaku UMKM di daerah yang dulunya hanya berjualan secara konvensional kini mampu menjangkau konsumen nasional bahkan ekspor melalui Tokopedia, berkat fitur pencarian produk, sistem logistik, dan pembayaran yang terintegrasi.

Bacaan Lainnya

Namun, di sisi lain, muncul TikTok Shop sebagai platform sosial sekaligus e-commerce lintas negara yang membawa tantangan tersendiri.

Dengan fitur live shopping dan algoritma rekomendasi yang sangat kuat, TikTok Shop mampu mendorong konsumen untuk membeli produk secara impulsif, sering kali tanpa mempertimbangkan asal-usul produk tersebut.

Banyak pelaku UMKM lokal mengeluhkan penurunan penjualan akibat membanjirnya produk luar negeri yang dijual dengan harga tidak wajar di TikTok Shop.

Fenomena kontras antara Tokopedia yang mendukung pertumbuhan UMKM lokal dan TikTok Shop yang menjadi pintu masuk produk impor, mencerminkan tantangan sekaligus peluang yang dihadapi UMKM di era perdagangan digital global saat ini.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja nasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi digital dan meningkatnya penetrasi internet di Indonesia telah mendorong tumbuh pesatnya e-commerce dan platform digital.

Di satu sisi, hal ini membuka peluang besar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memperluas pasar mereka.

Namun di sisi lain, banyaknya produk impor murah dari luar negeri melalui platform-platform digital asing telah menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh UMKM lokal.

Namun, dalam era digital dan perdagangan bebas, UMKM lokal kini menghadapi tantangan serius.

Gempuran produk impor murah yang dijual melalui platform digital lintas negara, seperti Temu, Alibaba, dan Shein.

Produk-produk asing ini masuk ke pasar Indonesia dengan harga sangat rendah dan sering kali menyaingi produk lokal secara tidak sehat.

Keberadaan mereka bukan hanya menekan daya saing pelaku UMKM lokal, tetapi juga mengancam keberlangsungan usaha kecil yang belum siap bersaing di era digital global.

Baca Juga: Strategi Pengembangan Pasar melalui Inovasi Produk pada UMKM Buah Segar

Pembahasan

Fenomena produk impor murah yang membanjiri platform online menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan pelaku usaha lokal.

Banyak di antara mereka yang tidak mampu menandingi harga murah dari luar negeri, apalagi jika dikaitkan dengan biaya produksi, distribusi, dan pajak di dalam negeri.

Produk seperti pakaian, aksesori, dan peralatan rumah tangga dari luar negeri kini dengan mudah dapat dibeli konsumen Indonesia hanya melalui aplikasi dan dibayar dalam hitungan detik.

Di sisi kebijakan, pemerintah telah memberlakukan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 yang membatasi penjualan barang impor di platform digital dengan harga minimum tertentu.

Namun, pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan ini di platform global masih menjadi tantangan, terutama jika sistem perdagangan tidak transparan atau menggunakan loophole (celah hukum).

Bahkan platform besar seperti Shopee dan Tokopedia kini juga dipantau lebih ketat terkait kehadiran produk luar negeri di dalam ekosistem digital mereka.

Dikutip dari pernyataan Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Ikhsan Ingratubun, “Platform e-commerce harus lebih berpihak kepada produk lokal, bukan hanya mencari margin dari barang impor. Kalau tidak, UMKM lokal akan tinggal nama” (Kompas, 2024).

Meski tantangan begitu besar, sebagian UMKM memilih untuk tidak menyerah. Strategi yang diambil meliputi penekanan pada cerita lokal, kualitas yang unik, layanan pelanggan yang personal, dan pemasaran berbasis komunitas.

Di Yogyakarta, misalnya, sejumlah UMKM batik dan kuliner berhasil membangun loyalitas konsumen melalui narasi lokal dan interaksi langsung via media sosial, tanpa harus bersaing dengan harga produk asing.

Baca Juga: Peran Media Sosial dalam Memperkuat Daya Saing dan Pemasaran UMKM

1. Tantangan yang Dihadapi UMKM Lokal

UMKM lokal menghadapi berbagai tantangan dalam bersaing dengan produk impor, antara lain:

Harga yang Kompetitif

Produk impor sering kali ditawarkan dengan harga yang lebih rendah karena skala produksi yang lebih besar dan biaya produksi yang lebih efisien. Hal ini membuat UMKM lokal kesulitan untuk bersaing dalam hal harga.

Kualitas Produk

Banyak produk impor yang memiliki kualitas yang lebih baik, sehingga menarik minat konsumen.

UMKM lokal sering kali kesulitan untuk memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh pasar.

Akses Pasar

Platform asing seperti e-commerce internasional memberikan akses yang lebih luas bagi produk impor untuk menjangkau konsumen di Indonesia. Sementara itu, UMKM lokal sering kali terbatas dalam hal pemasaran dan distribusi.

2. Upaya UMKM Lokal untuk Bertahan

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, banyak UMKM lokal yang berusaha untuk bertahan dan bersaing. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain:

Inovasi Produk

UMKM lokal mulai berinovasi dengan menciptakan produk yang unik dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Misalnya, produk yang mengedepankan kearifan lokal atau ramah lingkungan.

Pemasaran Digital

Banyak UMKM yang mulai memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce lokal untuk memasarkan produk mereka.

Dengan strategi pemasaran yang tepat, UMKM dapat menjangkau konsumen yang lebih luas.

Kolaborasi

Beberapa UMKM juga melakukan kolaborasi dengan pihak lain, seperti lembaga pemerintah atau organisasi non-pemerintah, untuk mendapatkan pelatihan dan akses ke pasar yang lebih baik.

Baca Juga: Pemberdayaan Perempuan dalam Mendukung UMKM melalui Era Digital

3. Peran Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung UMKM lokal. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

Regulasi yang Mendukung

Pemerintah perlu membuat regulasi yang melindungi UMKM lokal dari praktik perdagangan yang tidak adil, seperti dumping harga oleh produk impor.

Program Pendampingan

Program pelatihan dan pendampingan bagi UMKM untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan pemasaran sangat penting.

Kampanye Cinta Produk Lokal

Masyarakat juga dapat berperan dengan lebih memilih produk lokal dan mendukung UMKM.

Kampanye untuk mencintai produk lokal dapat meningkatkan kesadaran dan permintaan terhadap produk UMKM.

Kesimpulan

Perjuangan UMKM lokal melawan produk impor dari platform asing merupakan tantangan yang kompleks.

Meskipun menghadapi berbagai kendala, UMKM lokal memiliki potensi besar untuk bertahan dan bersaing melalui inovasi, pemasaran digital, dan kolaborasi.

Dukungan dari pemerintah dan masyarakat juga sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM.

Baca Juga: Melawan Sampah Plastik: Saatnya Kafe dan UMKM di Malang Berbenah

Dengan langkah-langkah yang tepat, UMKM lokal dapat terus berkontribusi pada perekonomian Indonesia dan memperkuat identitas produk lokal di pasar global

Penting bagi semua pihak pemerintah, pelaku UMKM, masyarakat, dan platform digital untuk menciptakan ekosistem yang sehat dan berkeadilan.

Produk lokal bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga jati diri dan keberlanjutan sosial.

Maka dari itu, perjuangan UMKM melawan produk impor bukan sekadar tentang harga, melainkan tentang mempertahankan eksistensi dan kedaulatan ekonomi bangsa.

 

Penulis:
1. Sasika Aulia Rahmani (202201031052)
2. Astri Amelia (2020310108)
3. Salsabilla Clairina (202201031002)
4. Riswanda Nur M. (202201031010)
Mahasiswa Universitas Hayam Wuruk Perbanas

Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses