Perpaduan Ketan Hitam dan Santan: Kelezatan yang Disertai Fenomena Menarik

Bubur ketan hitam
Sumber: istockphoto, karya: Rudi Kurnia Putra.

Bubur ketan hitam adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang terkenal dengan rasa manis dan teksturnya yang lembut. Makanan ini sering disantap sebagai sarapan, camilan di sore hari, atau sebagai hidangan penutup. Selain enak, bubur ketan hitam juga memiliki nilai budaya dan kandungan nutrisi yang tinggi.

Rasa manis lembut dari bubur ketan hitam berpadu dengan gurihnya santan. Santan memberikan cita rasa khas yang membuat hidangan ini istimewa. Santan sendiri dibuat dari parutan kelapa yang diperas hingga menghasilkan cairan putih yang sedikit kental.

Selain itu, daun pandan biasanya ditambahkan untuk memberikan aroma harum yang menggugah selera. Dengan kombinasi rasa manis, gurih, dan aroma harum, bubur ketan hitam menjadi pilihan favorit banyak orang dalam berbagai kesempatan.

Tahukah kamu, di balik lezatnya hidangan tersebut, terdapat fenomena ilmiah? Pernahkah kamu mengamati mengapa warna ketan hitam bisa berubah setelah ditambahkan santan, hanya dalam beberapa saat?

Bacaan Lainnya

Mari kita bahas!

Ketan hitam memiliki warna hitam keunguan khas yang berasal dari pigmen alami bernama antosianin. Apa itu pigmen antosianin? Antosianin adalah senyawa alami yang memberikan warna merah, ungu, dan biru pada berbagai tanaman, termasuk buah, sayuran, dan bunga.

Blueberry, Strawberry, Raspberry, Plum, Buah Naga, Delima, Ubi Ungu, dan Bunga Telang adalah contoh tanaman yang memiliki pigmen antosianin. Senyawa ini dikenal sebagai antioksidan kuat, yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.

Kandungan antioksidannya juga berperan dalam meningkatkan daya ingat dan mencegah penurunan fungsi otak seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Inovasi Kuliner Jalanan: Sensasi Rasa Khas Es Pisang Ijo dan Es Duren yang Dijual dari Bagasi Mobil di Bundaran Jakabaring

Ketan hitam berasal dari tanaman padi dalam spesies Oryza sativa yang dibudidayakan secara khusus. Seperti halnya ketan putih, ketan hitam memiliki tekstur yang lengket dan kenyal setelah dimasak, namun yang membedakannya adalah warna khasnya yang gelap dan kandungan gizi yang lebih tinggi.

Warna antosianin pada ketan hitam bisa berubah saat dimasak atau dicampur dengan bahan lain, seperti santan. Hal ini terjadi karena antosianin sangat sensitif terhadap pH dan suhu.

Dalam kondisi asam, antosianin cenderung berwarna merah. Ketika pH netral, warnanya menjadi hitam keunguan, sementara dalam kondisi basa, warnanya berubah menjadi biru. Santan memiliki pH netral hingga sedikit basa, sehingga saat dicampurkan dengan ketan hitam, pH bubur menjadi lebih basa.

Perubahan ini memengaruhi struktur kimia antosianin, membuat warnanya bergeser dari hitam menjadi coklat keabuan. Selain itu, warna putih santan yang bercampur dengan ketan hitam juga menyebabkan warnanya tampak lebih pucat atau keabu-abuan.

Kini, kamu tahu bahwa di balik kenikmatan bubur ketan hitam yang kita nikmati, ada proses ilmiah yang membuatnya begitu menarik.

Penulis: Adya Pranike Triswono
Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses