Tim Pengabdian Masyarakat LPPM Universitas Setia Budi telah sukses melaksanakan salah satu kegiatan pengabdian masyarakat melalui Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Berbasis Kinerja Indikator Kinerja Utama Tahun 2022 yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Tema yang diambil dalam pengabdian masyarakat tersebut adalah Kegiatan Kampung Bangkit. Pengabdian masyarakat tersebut salah satunya berupa Workshop “Produksi Coffee Drip dan Fermentasi Cascara Kelompok Tani “Jenawi Coffee Farm” Desa Anggrasmanis.
Workshop dilaksanakan pada pada hari Minggu, 18 Desember 2022, pukul 08.00 sampai dengan 15.30 di Rumah Sanggar “Tinthir Institute” Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan tersebut diawali dengan kata sambutan oleh Ketua Tim Kegiatan Kampung Bangkit LPPM Universitas Setia Budi, Bapak Dr. Dian Kresnadipayana, S.Si., M.Si. Tim Kegiatan Kampung Bangkit (KKB) Universitas Setia Budi (USB) yang terdiri Tim dosen dan mahasiswa.
Tim Dosen yang berjumlah 4 dosen yang beserta 9 mahasiswa Universitas Setiabudi Surakarta yang terdiri dari prodi D4 Analis Kesehatan, S1 Akuntasi dan S1 Manajemen, yang berkolaborasi dengan kelompok tani “Jenawi Coffee farm”. Keterlibatan mahasiswa bertujuan untuk menambah pengalaman di luar kampus sebagai salah satu implementasi MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka)
Bapak Dr. Dian Kresnadipayana, S.Si., M.Si. menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk memanfaatkan limbah kulit kopi menjadi sebuah inovasi produk baru dalam kategori minuman fungsional yang berprinsip dengan proses fermentasi untuk menjadi produk minuman berkarbonasi yang dapat dimanfaatkan maupun dijual untuk meningkatkan penghasilan anggota Kelompok Tani ”Jenawi Coffee Farm”.
Selain itu, anggota tim lain, Bapak Faiz Rahman Siddiq, SE., M.Ak., tujuan lain adalah melakukan inovasi produk kopi dalam bentuk produk coffee drip yang lebih praktis dan efisien dan perlunya pemasaran yang efektif dan efisien untuk penjualan inovasi produk tersebut.
Tim anggota dosen lain, Bapak Dr. Didik Setyawan, SE., MM., M.Sc, menambahkan bahwa proses bisnis diartikan sebagai urutan kerja dari bahan baku datang atau dipersiapkan ke penjualan di mana pada Kelompok tani “Jenawi Coffee farm” terdapat 17 aktivitas kerja yang harus dilakukan.
Kegiatan ini dibawakan oleh Pembicara Bapak Dofi Meihantoro sebagai praktisi perkebunan kopi dan pelaku usaha kopi dengan pendamping anggota tim KKB yaitu D. Andang Arif Wibawa, SP., M.Si. Materi yang diberikan meliputi proses pembuatan coffee drip dan minuman fermentasi dari kulit kopi “Cascara”. Dalam produk coffee drip ini bertujuan untuk melakukan inovasi produk terhadap terhadap semua kalangan, untuk menikmati kopi dengan cara yang praktis dan efisien.
Pada umumnya produk coffee drip ini hanya berisi varian kopi hitam, dikarenakan produk coffee drip diproduksi dengan tujuan untuk mengingatkan memori pecinta kopi terhadap kopi Arabika khas dari daerah Jenawi.
Pembicara juga menyampaikan beberapa cara proses produksi kopi, dari beberapa proses yang disampaikan terdapat sebuah bahan yang belum dimanfaatkan secara maksimal yaitu kulit kopi atau disebut dengan “Cascara”.
Selain dari biji kopi, kulit kopi ini dapat dimanfaatkan menjadi sebuah minuman fungsional yang berkhasiat dan memiliki nilai jual tinggi. Pembicara juga memaparkan pembuatan minuman fungsional yang berbahan dasar dari kulit kopi “Cascara”.
Harapan dengan adanya pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan kesejehateraan pada petani kopi di Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.
Penulis: Dian Kresnadipayana, Mardhiva Indra Saputra, Berkah Cahyo Mujiono
Mahasiswa D4 Analis Kesehatan Universitas Setia Budi
