2 April 2025 yang lalu. Dalam pidatonya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kebijakan perdagangan terbarunya yang mengatur kenaikan pungutan pajak bagi produk-produk impor yang masuk ke negara Amerika Serikat. “Make America Wealthy Again” adalah moto yang disampaikan Presiden Amerika Serikat dalam mengakhiri pidatonya mengenai kenaikan pungutan pajak dan bea cukai barang impor (Schulz, 2025).
Sebelumnya, tarif pajak masuk atau bea cukai terhadap produk-produk impor yang diperdagangkan ke wilayah Amerika Serikat memungut tarif yang lebih kecil dibandingkan negara-negara lainnya. Namun kemudian pemerintah AS merasa pasar perdagangan di wilayahnya telah dikuasai oleh produk impor negara lain sehingga membuat produk lokal sendiri perlahan kalah dalam persaingan dagang.
Selain itu, kekesalan Presiden Amerika Serikat terhadap tindakan negara-negara lain yang mempersulit perdagangan produk AS pada negaranya membuat AS merasa perlu untuk melakukan tindakan “pembalasan”.
Akibatnya, pemerintah Amerika Serikat mengambil strategi untuk menaikkan pungutan bea cukai terhadap produk-produk impor yang masuk ke wilayahnya sebagai kesempatan yang bagus dalam meningkatkan perkembangan ekonominya.
Saat ini Trump’s Tariffs menentukan bahwa pemungutan pajak bea cukai secara universal berada pada kenaikan sebesar 10% dan diatas 20% bagi negara-negara tertentu termasuk China. Sebelumnya pada Februari yang lalu, Pemerintah AS menetapkan kenaikan pajak masuk sebesar 10% bagi China.
Merespon AS dengan kekesalan, China kemudian mengambil tindakan pembalasan untuk menaikkan tarif bea cukai sebesar 15% terhadap produk-produk AS yang masuk ke wilayahnya. Selanjutnya pada bulan Maret, AS kembali membalas China dengan menaikkan tarif pajak sebesar 20% (CNBC Indonesia, 2025).
Meresponi tindakan tersebut, China mendesak AS untuk melakukan diplomasi terkait kenaikan tarif tersebut dan tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Pada bulan April, China kembali mendapatkan kenaikan pajak sebesar 34%.
Baca juga: Kenaikan Tarif Pajak Hiburan: Langkah Strategis atau Malapetaka bagi Industri?
China kemudian merespon tindakan AS melalui “pembalasan” dengan berbalik menerapkan kenaikan pajak sebesar 34% bagi semua produk impor dari AS. Selain itu, China melakukan kontrol ekspor dengan ketat dan menangguhkan impor produk-produk pertanian dan peternakan dari perusahan milik AS.
Pemerintah mengatakan bahwa tindakan yang diambil AS ini adalah tindakan yang tidak bersahabat dan merugikan satu pihak dalam hubungan perdagangan serta tidak sejalan dengan aturan perdagangan internasional.
Aksi dari kedua negara ini berpotensi menyebabkan kenaikan angka inflasi perekonomian secara global dan memicu perang dagang secara besar-besaran. Bukanlah tidak mungkin aksi ini juga akan mengikutsertakan negara lain dalam penyertaannya yang kemudian akan menimbulkan kerugian ekonomi global terlebih bagi negara-negara kecil.
Disamping itu, World Trade Organization (WTO) juga beranggapan bahwa tindakan yang diambil Presiden Amerika Serikat terhadap kebijakan perdagangan merupakan tindakan yang gegabah.
Berdasarkan laporan Prospek dan Statistik Perdagangan Global oleh WTO (Darmawan, 2025), diproyeksikan keberlakuan kebijakan pajak tersebut akan menyebabkan prospek perdagangan global yang menurun tajam. Saat ini diketahui perkiraan penurunan telah mencapai 0.2% dan akan menurun lagi sejauh 0.6% apabila kebijakan pajak tersebut tetap diberlakukan (Darmawan, 2025).
References
Clarke, J. (2025, April 23). What are tariffs, how do they work and why is Trump using them? BBC. Retrieved April 26, 2025, from https://www.bbc.com/news/articles/cn93e12rypgo
CNBC Indonesia. (2025, April 10). Kena Tarif 125% dari Trump, Bagaimana Nasib Ekonomi China? CNBC Indonesia. Retrieved April 30, 2025, from https://www.cnbcindonesia.com/news/20250410070525-4-624727/kena-tarif-125-dari-trump-bagaimana-nasib-ekonomi-china
Darmawan, K. (2025). WTO : Prospek Perdagangan Global ‘Memburuk’ di Tengah Ketidakpastian Tarif Trump. Investor Trust. Retrieved April 26, 2025, from https://investortrust.id/international/63056/wto-prospek-perdagangan-global-memburuk-di-tengah-ketidakpastian-tarif-trump
Howell, J. (2025, April 2). Trump umumkan tarif baru AS terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia. BBC. Retrieved April 26, 2025, from https://www.bbc.com/indonesia/articles/cn91xd1vxe4o
Jeffrey, D. (2025). Donald Trump is implementing steel and aluminium tariffs for Australia. How hard will it hit our economy? 9NEWS. Retrieved 04 26, 2025, from https://www.9news.com.au/national/donald-trump-tariffs-what-they-mean-australia-everything-need-know-explainer/6b4053af-724e-4649-a574-b73498d2fc4a
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2025, April 13). Menkeu Indonesia dan Menkeu Australia Bahas Respons atas Trump Tariff dan Dinamika Ekonomi Global. Kementerian Keuangan. Retrieved April 26, 2025, from https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/menkeu-telpon-jim-bahas-tarif-trump
Kompas. (2025, April 7). Kebijakan Tarif Trump, Apa yang Perlu Diketahui? Halaman all – Kompas.com. KOMPAS.com. Retrieved April 30, 2025, from https://www.kompas.com/tren/read/2025/04/07/050000165/kebijakan-tarif-trump-apa-yang-perlu-diketahui-?page=2
Kompas.Id. (2025, April 5). China Balas Tarif Trump, Sejumlah Negara Untung atau Buntung. Kompas.Id. Retrieved April 30, 2025, from https://www.kompas.id/artikel/china-balas-tarif-trump-sejumlah-negara-untung-atau-buntung?status=sukses_login&utm_source=kompasid&utm_medium=login_paywall&utm_campaign=login&utm_content=https://www.kompas.id/artikel/china-balas-tarif-trump-sejumlah-negara-
Schulz, B. (2025, April 3). Trump is rolling out more tariffs this month. Where does the tariff money go? USA Today. Retrieved April 26, 2025, from https://www.usatoday.com/story/money/2025/04/03/trump-tariffs-where-will-money-go/82792578007/
Penulis: Syahbani Anugrah Pratama
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News