Medan – Pemulihan dari ketergantungan narkoba tidak selalu soal berhenti menggunakan zat. Bagi banyak mantan pengguna, pemulihan adalah soal bagaimana mereka kembali menemukan harga diri, relasi sosial yang sehat, dan tujuan hidup yang bermakna.
Itulah gambaran umum hasil penelitian yang dilakukan oleh Adrianta Putra Tarigan, mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Sumatera Utara.
Dalam penelitiannya yang berjudul “Makna Pemulihan bagi Klien IPWL Nazar: Evaluasi terhadap Program Rehabilitasi”, Adrianta menggali pengalaman mendalam dari para klien yang menjalani rehabilitasi di IPWL Nazar, salah satu Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) resmi di bawah Kementerian Sosial RI.
“Saya merasa lebih hidup di sini. Punya teman seperjuangan, kegiatan yang positif, dan ada yang peduli sama saya. Itu yang bikin saya nggak mau kembali ke masa lalu,” ungkap salah satu klien IPWL Nazar dalam wawancara.
Pendekatan ke klien dalam layanan rehabilitasi NAPZA di IPWL Nazar dilakukan secara holistik, humanis, dan berbasis pemulihan. Klien tidak dipandang sebagai pelaku yang harus dihukum, melainkan sebagai individu yang sedang berjuang untuk pulih dan berhak mendapat dukungan penuh secara fisik, psikologis, sosial, dan spiritual.
Pendekatan ini menempatkan klien sebagai pusat dari proses pemulihan (client-centered), di mana hubungan antara klien dan konselor dibangun berdasarkan empati, kepercayaan, dan tanpa stigma. Suasana kekeluargaan yang diciptakan antara klien, sesama penyintas, dan tenaga pendamping menjadi salah satu kunci keberhasilan rehabilitasi.
Klien juga dilibatkan secara aktif dalam kegiatan harian serta dalam menentukan rencana pemulihan mereka sendiri, termasuk memilih pelatihan kerja sesuai minat agar dapat kembali hidup mandiri dan bermakna.
Di sisi lain, pendekatan relasional dan partisipatif memperkuat motivasi internal klien untuk pulih, melalui diskusi terbuka, sesi kelompok, dan refleksi nilai hidup. Dengan demikian, proses pemulihan tidak hanya berfokus pada penghentian penggunaan zat, tetapi juga pada pembangunan kembali identitas, disiplin, dan harapan hidup di tengah masyarakat.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pemulihan bagi klien IPWL Nazar tidak semata-mata dimaknai sebagai berhentinya penggunaan zat, melainkan sebagai proses menyeluruh untuk membangun kembali jati diri, hubungan sosial, dan arah hidup yang bermakna.
Para klien memaknai program rehabilitasi sebagai “rumah sementara” yang memberikan kenyamanan, dukungan emosional, dan kegiatan positif yang membantu mereka keluar dari keterpurukan.
Baca juga: Rehabilitasi Narkoba: Definisi, Metode, dan Manfaatnya
Peran konselor yang empatik, pendekatan spiritual, serta rutinitas harian seperti ibadah, olahraga pagi, dan interaksi sosial terbukti sangat efektif dalam membentuk struktur dan disiplin baru bagi klien.
Selain itu, adanya program penyaluran kerja berbasis minat menunjukkan bahwa IPWL Nazar tidak hanya berfokus pada pemulihan, tetapi juga pada masa depan klien, agar mereka bisa kembali menjalani kehidupan yang normal dan bermakna, bebas dari narkoba.
Dengan pendekatan holistik yang menekankan kenyamanan, koneksi sosial, dan keberlanjutan hidup, IPWL Nazar telah membuktikan bahwa rehabilitasi yang berhasil bukan hanya tentang “sembuh”, tetapi juga tentang “tumbuh”.
saya juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam kepada seluruh staf dan pengelola IPWL Nazar, yang telah menerima penulis dengan tangan terbuka dan memberikan akses penuh untuk melakukan observasi dan pengumpulan data. Terima kasih khusus penulis sampaikan kepada para Konselor Adiksi di IPWL Nazar, yang tidak hanya memberikan informasi berharga, tetapi juga menunjukkan dedikasi tulus dalam mendampingi para klien.
Tak lupa, saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh klien IPWL Nazar yang telah bersedia membagikan kisah hidup dan proses pemulihan mereka dengan jujur dan terbuka. Setiap cerita yang disampaikan menjadi pelajaran berharga dan sumber inspirasi yang mendalam.
Penulis: Adrianta Putra Tarigan
Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Sumatera Utara
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News