Surabaya, 4 Juni 2025 – Mahasiswa dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang mendapat kesempatan acara magang PSM 7 pada Sekolah Dasar Negeri Klampis Ngasem I/246 Surabaya ini.
SDN Klampis Ngasem I/246 Surabaya merupakan salah satu SDN yang menerapkan contoh pendidikan inklusi untuk mendukung pembentukan karakter peserta didik yang majemuk.
Kepedulian Sekolah terhadap pendidikan inklusi sebagai institusi pendidikan inklusi, Sekolah Dasar Negeri Klampis Ngasem I/246 Surabaya tak hanya mendapatkan siswa berkebutuhan spesifik, namun pula memastikan bahwa mereka memperoleh hak dan perhatian yang sama dalam pendidikan.
Model pendidikan inklusi di sekolah ini memprioritaskan pengalaman belajar antara peserta didik reguler serta ABK pada suasana yang ramah serta mendukung.
Kepala Sekolah SDN Klampis Ngasem I/246 mengungkapkan bahwa tujuan dari pendidikan inklusi ialah buat menumbuhkan nilai-nilai toleransi, saling menghargai, dan ikut merasakan sejak usia dini. “Kami ingin setiap anak merasa diterima serta bisa berkembang sinkron dengan potensi mereka. Pendidikan inklusi membantu anak-anak buat menghargai berbeda-beda, membentuk karakter gotong royong, dan mempertinggi agama diri ABK,” ujarnya.
Peran Pengajar dan Fasilitas yang Ada
Sekolah ini memiliki tenaga guru yang terlatih untuk tahu serta menangani kebutuhan ABK. Para guru mendapatkan training khusus tentang pembelajaran dan teknik pendampingan. SDN Klampis Ngasem I/246 Surabaya juga memiliki fasilitas yang mendukung aksesibilitas bagi siswa berkebutuhan khusus, mirip jalur untuk kursi roda serta ruang konseling.
“Setiap anak mempunyai cara belajar yang unik. Kami menerapkan pendekatan individu serta grup kecil buat membantu mereka berkembang, baik dalam akademik juga non-akademik,” ujar Bu Leny Oktriana S.Pd M.Pd selaku pengajar mengajar sekaligus pembimbing lapangan pada Sekolah Dasar Negeri KLAMPIS NGASEM I/246 SURABAYA
Membentuk Karakter Lewat Pendidikan Inklusi
Implementasi contoh pendidikan inklusi menunjukkan pengaruh yang signifikan pada menghasilkan karakter para peserta didik. Mereka belajar buat saling membantu, berkomunikasi dengan baik, serta menyebarkan rasa percaya diri.
Orang tua peserta didik juga merasakan manfaat positif berasal sistem inklusi ini, “Anak aku kini lebih mandiri serta percaya diri. sahabat maupun temannya sangat mendapatkan dan mendukung, sehingga dia merasa nyaman pada sekolah,” istilah salah satu orang tua ABK.
“Kami berharap, contoh pendidikan inklusi ini bisa menjadi model bagi sekolah-sekolah lain pada Surabaya serta seluruh Indonesia. Pendidikan wajib bisa diakses oleh semua orang, tanpa terkecuali,” tutup kepala Sekolah.
Pada kutip oleh Andi Nahda Afiyani Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya asal prodi ilmu komunikasi yang mengikuti acara magang PSM 7 di SDN Klampis Ngasem I/246 Surabaya.
Penulis: Andi Nahda Afiyani
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News