Apa sih Filsafat Itu?

Apa sih Filsafat Itu

Untuk pertama kali saya memasuki mata kuliah filsafat, saya tidak terlalu asing mendengar kata filsafat itu. sebagian orang menganggap filsafat itu ilmu yang dimana memiliki teori-teori tersendiri. Saat dosen menerangkan apa itu filsafat yang dimana saya menangkap, “Filsafat itu ilmu pengetahuan yang alamiah dimana ilmu tersebut memiliki hubungan sebab akibat yang rasional, mengetahui kebenaran dari alam semesta dan mencakup keseluruhannya.” Untuk lebih jelasnya mengapa filsafat itu di perlukan? bagaimana cara membedakan pemikiran yang rasional? Apa saja kegunaan filsafat? Serta ruang lingkup mana saja yang termasuk filsafat?

Sebelumnya saya pernah membaca salah satu buku filsafat yang berjudul “filsafat sejarah karya Misnal Munir” yang menjelaskan tentang ilmu sejarah dan filsafat sejarah yang saling melengkapi dan saling membutuhkan, namun tidak dapat disatukan secara logika (pemikiran), bukti dalam ilmu sejarah tidak dapat dipakai sebagai bukti bagi filsafat sejarah maupun sebaliknya. Oleh karena itu mempelajari ilmu filsafat harus dilakukan secara mendasar(pemikiran yang sistematis), pengetahuan yang luas.

Baca Juga: Mengenal Ilmu Filsafat

Manfaat mempelajari filsafat yaitu kita dapat menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan atau didapatkan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, bukan berasal dari pengalaman inderawi. Sebagian lainnya manfaat mempelajari filsafat mahasiswa dapat berpikir secara kritis, memberikan informasi secara sistematis dan menyampaikan pernyataannya dapat di lakukan secara tertulis maupun tidak tertulis.

Bacaan Lainnya

Ruang lingkup filsafat mencakup Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar, benar ada (nyata), baik material konkret maupun non material abstrak (tidak terlihat). Objek pemikiran filsafat yaitu dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalahan kehidupan manusia, alam semesta dan alam sekitarnya adalah juga objek pemikiran filsafat. Filsafat Ilmu terutama diarahkan pada komponen‑komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, yaitu ontologi (hakikat), epistemologi (sumber), dan aksiologi (nilai-nilai).

Muhammad Maulana Akmal
Mahasiswa Nahdlatul Ulama NTB

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses