Namanya Rinanda Wahyu Setiyaningsih. Lahir di Kota Wonogiri, Jawa Tengah pada tanggal 17 Juni 2002. Pada tahun 2017-2020 dia bersekolah di SMA Negeri 1 Slogohimo dan kini dia adalah seorang mahasiswi Sastra Indonesia di Universitas Diponegoro.
Untuk masuk universitas ini ia sangat bersungguh-sungguh, menjadi seorang mahasiswa adalah keinginan sebagian besar pelajar karena banyak yang beranggapan bahwa menjadi mahasiswa adalah jembatan untuk menggapai impian. Begitu juga Rinanda masuk ke perguruan tinggi dan menyandang gelar menjadi seorang mahasiswi tidaklah semudah yang dibayangkan, rintangan demi rintangan Rinanda lewati.
Sebelum masuk Universitas Diponegoro ia mengikuti banyak seleksi masuk universitas. Sewaktu SNMPTN Rinanda pernah mendafratkan dirinya di Universitas Brawijaya dan UIN Malang. Kemudian ia mendapatkan kesempatan mengikuti SPANPTKIN di IAIN Surakarta dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia juga mengikuti ujian mandiri di Universitas Gajah Mada.
Dari itu semua Rinanda tertolak tidak diterima di PTN-PTN tersebut. Mulai dari awal mempersiapkan untuk masuk ke perguruan tinggi yang memaksa Rinanda untuk belajar pagi, siang, dan malam supaya bisa menguasai materi dengan maksimal.
Baca juga: Perjuangan Belajar di Tengah Pandemi Covid-19 bersama Tim Pengabdian Mitra Masyarakat UMM
Latihan-latihan soal ia kerjakan, merelakan uang jajan untuk mengikuti Try Out dan seminar. Tangisan yang setiap malam dengan setia menemani bahkan rasa ingin menyerah pun semakin menghantui, namun Maha Baik Allah yang memberikan kemudahan hingga akhirnya Rinanda diterima di Universitas Diponegoro jururan Sastra Indonesia pada jalur SBMPTN. Tidak luput juga restu dari kedua orang tuanya.
“Karena sekeras apapun usahaku, aku nggak mungkin sampai dititik ini kalau bukan Allah dan tentu do’a orang tua yang senantiasa terpanjatkan,” tuturnya.
Rinanda belajar otodidak melalui aplikasi-aplikasi yang menawarkan fitur gratis, antara lain dengan Youtube, Pahamify, Zenius, dan Cerebrum. Aplikasi-aplikasi tersebut sangat membantunya dalam kegiatan belajar. Karena sewaktu SMA dia ada di jururan IPA, sedangkan ia minat dengan SOSHUM mau tidak mau dia harus belajar dari awal lagi.
Baca juga: Perjuangan Perempuan: Era Buram Menuju Era Yang Berkeadilan
Alasan Rinanda tertarik kuliah di Universitas Diponegoro karena hal yang sepele katanya, karena lulusan dari SMA nya tidak ada satupun yang mengenyam pendidikan di Universitas Diponegoro. Ia memiliki keinginan untuk menjadi “informan” ketika adik-adik di SMAnya berniat ada yang ingin kuliah di sana.
Ia menekankan kepada dirinya bahwa menjadi mahasiswa kelak akan bisa memberikan kebermanfaatan yang lebih untuk umat. Hal tersebut menjadi motivasi Rinanda untuk terus belajar, mengikuti berbagai kegiatan yang nantinya akan diterapkan untuk mencaoai titik kebermanfaatan, belajar mengelola waktu dengan baik dan sebagainya. Hal itu pula yang menjadi motivasinya untuk terus berkembang dan bertahan.
Soal seseorang yang menjadi panutannya, sebenarnya ada banyak yang menjadi sosok panutan baginya. Setiap orang yang ia temui, di dalam diri orang itu ada hal yang bisa membuatnya termotivasi.
Kuncinya adalah mensyukuri hidup dan senantiasa mencari hikmah di setiap keadaan. Dari itu akan timbul motivasi.
“Tapi kalau ditanya siapa tokoh panutanku, ialah Rasulullah yang dengan segala kemuliannya, baik dari tingkah laku dan sebagainya. Yang membuat saya kagum. Segala keteraturan, kecerdasan yang ia miliki, sungguh tidak ada yang menyamai. Selain itu, ada salah satu tokoh idola. Dia artis sekaligus ustadzah. Oki Setiana Dewi namanya. Kagum rasanya ketika melihat beliau, wanita tangguh yang tidak pernah lelah menuntut ilmu dan menebar kebermanfaatan.semoga Allah selalu memberikannya keberkahan,” ucap Rinanda.
Baca juga:
Dapat dipetik dari kisah Rinanda ini, jangan lah menyerah dengan sesuatu yang kamu inginkan. Selalu berusahalah dengan disertai do’a dan juga jangan lupakan restu dari kedua orang tua. Karena do’a kedua orang tua senantiasa ter panjatkan kepada anaknya.
Penulis: Koriva Swastika
Mahasiswa Prodi Komunikasi PJJ Universitas Siberia Asia