Kewajiban Menuntut Ilmu

kewajiban menuntut ilmu

Pendahuluan

Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk itu, maka diutuslah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk memperbaiki manusia melalui pendidikan.

Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang muslim. Menuntut ilmu itu dimulai sejak baru lahir hingga ke liang lahat. Kita diwajibkan untuk menutut ilmu baik itu ilmu duniawi maupun akhirat. Karena ilmu itu sangat penting bagi kehidupan manusia, dengan adanya ilmu pada diri seorang dapat meningkatkan kemampuanya masing-masing.

Bacaan Lainnya
DONASI

Seorang menjadi berwibawa karena ilmunya, dan dengan ilmu seseorang dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Dalam hadist juga sudah dijelaskan bahwa menuntut ilmu itu termasuk dalam jihad. Jihad tidak hanya dalam berperang saja tetapi menuntut ilmu juga termasuk jihad.

Dan jihad orang yang menuntut ilmu itu dengan cara mengamalkan ilmunya. Amalkan ilmu itu walaupun sedikit karna kita tidak akan pernah tau ilmu yang manakah yang bisa menjadi amal jariyah kita.

Baca juga: Mengenal Lebih dalam Kutubut Tis’ah Menurut Prespektif Ilmu Hadist

Pembahasan

Ilmu berasal dari Bahasa arab yaitu: ’alima-ya’lamu-‘ilmaan yang artinya mengetahui sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu adalah ilmu tentang pengetahuan tentang suatu bidang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk dapat menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan itu.

Ilmu secara umum yaitu objek apa saja yang diperoleh dan diketahui tanpa batas objek dan metode. Sedangkan menuntut ilmu adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah laku dan prilaku kearah yang lebih baik. Karena sebenarnya ilmu itu jalan menuju kebenaran dan meninggalakan kebodohan.

Agama islam agama yang sangat memuliakan ilmu, dan derajat orang yang berilmu lebih tinggi daripada orang yang tidak berilmu. Kita dapat mengetahui orang yang berilmu atau tidak dapat dilihat dari akhlaknya atau kepribadian orang tersebut.

Apabila orang itu berilmu maka baik akhlaknya dan begitu pula sebaiknya jika orang itu tidak berilmu maka akhlaknya tidak baik. Dalam islam tidak dibedakan laki-laki maupun prempuan dalam menuntut ilmu. Semuanya memiliki kedudukan yang sama dalam menuntut ilmu. Dan itu sudah di jelaskan dalam hadits riwayat ibnu majah :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ

Artinya: “Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan.” (HR Ibnu Majah).

Menuntut ilmu yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah menuntu ilmu agama, itulah yang diwajibkan oleh Allah dengan niat untuk menjunjung tinggi ajaran agama islam. Sebenarnya belajar ilmu duniawi boleh boleh saja asalkan diniatkan lillahi ta’ala (karena Allah) misalnya belajar ilmu ekonomi demi menempuh kesejahteraan hidup didunia dengan syarat cara memproleh hartanya tidak bertentangan dengan ajaran agama islam.

Dan sebaliknya apabila ada orang yang menuntut ilmu walaupun itu ilmu agama, namun tujuanya adalah untuk merusak ajaran agama islam dan bukan untuk menyembah Allah maka itu hukumnya haram.

Dalam hadits diatas juga sudah dijelaskan bahwa setiap muslim yang beriman baik laki-laki maupun prempuan diwajibkan untuk menuntut ilmu, yang diharapkan dari orang yang menuntut ilmu yaitu perubahan dari tingkah lakunya atau aspek lain yang ada pada setiap individu untuk menjadi lebih baik.

Orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah dan Al-Qur’an surah Al-Mujadalah ayat 11 telah dijelaskan sebagai berikut :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Dalam ayat ini telah dijelaskan bahwa orang yang beriman dan berilmu ditinggikann derajatnya oleh Allah. Orang yang beriman pasti berilmu karena dengan ilmunya dia dapat mengetahui baik buruk suatu pekerjaan yang dilakukan.

Baca juga: Ilmu Hadis: Pengertian dan Sejarah Perkembangan

Begitu pentingnya ilmu untuk dicari dan diamalkan hingga Allah menaikan derajat orang yang menuntut ilmu. Orang yang menuntut ilmu akan lebih semangat dalam mengembangkan pola pikirnya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan pola pikir inilah seseorang menjadi semangat dalam proses mencari ilmu, dan yang paling utama adalah lebih mudah penasaran terhadap sesuatu yang belum diketahuinya.

Orang yang berilmu biasanya slalu mengontrol aktivitasnya untuk tidak melakukan pekerjaan yang dilarang oleh Allah. Dan orang yang berilmu akan slalu rendah hati, tidak sombong, dan Tawadhu’. Mengapa demikian?

Karena dengan ilmu dapat mengetahui mana perbuatan buruk dan perbuatan yang baik.

Sesungguhnya tidur orang yang berilmu lebih ditakuti setan daripada ibadahnya orang bodoh. Karena bisa saja orang berilmu yang tidur tersebut tujuanya istirahat untuk beribadah lagi nanti ketika ia bangun. Selain itu orang yang berilmu apabila dia tidur akan tidur dengan mengamalkan sunnah-sunnah rasul sehingga hal tersebut dapat dinilai ibadah.

Begitu mulianya orang yang berilmu hingga ditakuti setan. Dinaikan derajatnya, dan akan dimuliakan oleh manusia lainya.

Kesimpulan

Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim baik laki-laki maupun prempuan. Ilmu yang dimaksud disini yaitu ilmu agama dan ilmu akan menjadi wajib apabila niat mencarinya lillahi ta’ala (karna Allah). Menuntut ilmu itu bisa jadi haram jika tujuan mencarinya untuk merusak ajaran agama islam.

Orang yang menuntut ilmu dinaikan derajatnya oleh Allah karena dengan ilmunya itu dia dapat mengetahui mana perbuatan yang dilarang dalam agama.

Jadi itulah sebabnya mengapa kita diwajibkan dalam menuntut ilmu karena dengan ilmu kita dapat mebedakan mana yang baik dan mana yang benar. Dengan ilmu juga seorang menjadi tawadu’ dan tidak sombong. Untuk itu tuntutlah ilmu carilah ilmu sepanjang hidupmu karena dalam mencari ilmu tidak ada Batasan usia

Penulis: Miza Maulidia Pratiwi
Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI