Sektor pariwisata merupakan sumber pendapatan utama dan penyedia lapangan kerja yang signifikan di Sumatera Barat. Namun, dampak pandemi Covid-19 telah mengubah situasi secara perlahan. Pandemi ini telah mempengaruhi hampir semua sektor kehidupan.
Menurut laporan WTTC (World Travel & Tourism Council), sebelum pandemi, sektor pariwisata berkontribusi sebesar 10% terhadap produk domestik bruto secara global. Selain itu, sektor pariwisata juga menciptakan setidaknya empat lapangan pekerjaan baru di seluruh dunia.
Keadaan ini berbanding terbalik pada saat pandemi terjadi, tahun 2019 menjadi tahun dengan perkembangan ekonomi terpesat yang kemudian menurun di tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
Hal ini terjadi karena adanya pembatasan mobilitas yang dilakukan untuk menanggulangi penyebaran virus. Penurunan devisa pariwisata terjadi akibat menurunnya jumlah kunjungan wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga mempengaruhi sektor pariwisata di seluruh dunia. Meski pandemi telah berlalu, dibutuhkan perubahan dan semangat untuk bangkit setelah pandemi.
Pariwisata sebagai salah satu faktor penggerak perekonomian harus mampu memulihkan perekonomian. Pemerintah, pelaku usaha, masyarakat dan wisatawan harus bahu-membahu membangkitkan sektor pariwisata pasca pandemi.
Langkah-langkah seperti promosi, kampanye dan perbaikan infrastruktur harus menjadi perhatian bersama untuk memulihkan sektor penyumbang ekonomi ini. Akibat pandemi, wisatawan kini lebih memilih berwisata ke tempat-tempat yang dekat dengan tempat tinggalnya.
Pilihan wisata lokal dirasa lebih aman daripada berwisata jauh yang tentunya memiliki resiko yang lebih tinggi pula. Hal ini didukung oleh hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei Inventure terhadap 441 responden, diperoleh hasil 61,6% mereka lebih memilih wisata lokal daripada berwisata ke luar negeri.
Pemilihan duta wisata juga akan membantu mendobrak tingkat keberhasilan pariwisata lokal. Duta wisata yang terkenal atau berpengaruh dapat memanfaatkan popularitas mereka untuk mempromosikan tujuan wisata lokal dan meningkatkan visibilitas.
Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang rutin menggelar event pemilihan duta pariwisata setiap tahunnya, dimana malam puncak pemilihan duta pariwisata Provinsi Sumatera Barat 2022Â dilaksanakan di Istana Baso Pagaruyuang tepatnya pada tanggal 5 November 2022.
Penggunaan media sosial juga akan memberikan dampak yang luar biasa dalam penyebaran informasi mengenai destinasi di suatu daerah.
Media sosial memungkinkan dinas pariwisata untuk mempromosikan potensi wisata yang dimiliki secara luas dan gratis tentunya, hal ini juga dimanfaatkan oleh Dinas Pariwisata Sumbar dengan menggunakan Instagram @dispar.sumbar untuk berbagi informasi wisata kepada para pengikutnya dengan mengunggah konten terkait pariwisata secara konsisten.
Pengembangan pariwisata lokal menjadi faktor kunci percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Selain itu, industri pariwisata juga berperan penting dalam membentuk citra suatu daerah, artinya baik buruknya suatu daerah juga akan dipengaruhi oleh kualitas sektor pariwisata yang dimilikinya.
Oleh karena itu, untuk menghidupkan kembali pariwisata lokal, perlu dilakukan penjajakan strategi periklanan dan promosi agar sektor pariwisata khususnya pariwisata lokal dapat berkontribusi dalam membangkitkan pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Penulis:
1. Amanda Putri Yesya
2. Muhammad Ihsan Al Amin
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas
Editor: Ika Ayuni Lestari    Â
Bahasa: Rahmat Al Kafi